tag:blogger.com,1999:blog-9154027986732370612024-03-12T01:13:54.759-07:00Small shipyard....Maritime and Industrial Services matters....A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.comBlogger64125tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-75288457046098591682013-08-07T15:01:00.002-07:002013-08-07T15:06:39.456-07:00Jepang Memperkenalkan Kapal Perang Terbesar sejak Perang Dunia IIYOKOHAMA, 6/8/2013 - Jepang meluncurkan kapal perang terbesar sejak Perang Dunia II, kapal flat-top besar ini berfungsi sebagai kapal perusak, dan telah “mengangkat alis” di Cina dan tempat lain karena sangat mirip dengan kapal induk konvensional.
Kapal yang memiliki flight deck hampir sepanjang 820kaki (246 meter), dirancang untuk membawa sampai dengan 14 helikopter. Para pejabat Jepang mengatakan kapal itu akan digunakan dalam pertahanan nasional - terutama dalam peperangan anti-kapal selam dan misi pengawasan daerah perbatasan - dan untuk meningkatkan kemampuan mengangkut personel & peralatan dalam menghadapi bencana alam berskala besar, seperti gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqM30mMOTRYCaz61N3cY7ezb8MXT6tVABrRxlKCH75zJAd4snQW78mFja1QT8eH7PrGp3aGj4CzdtwitE9Yncg8zOmx-TiCgIT0G6r6kfTdU6XVNccU-KMbI-yvMlE8NiuW0b63jw5W4dC/s1600/Pict+1a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqM30mMOTRYCaz61N3cY7ezb8MXT6tVABrRxlKCH75zJAd4snQW78mFja1QT8eH7PrGp3aGj4CzdtwitE9Yncg8zOmx-TiCgIT0G6r6kfTdU6XVNccU-KMbI-yvMlE8NiuW0b63jw5W4dC/s320/Pict+1a.jpg" /></a></div>
Meskipun kapal – yang dijuluki "Izumo" – ini telah bekerja sejak 2009, pengenalannya dilakukan setelah Jepang dan Cina terkunci dalam sengketa beberapa pulau kecil yang terletak di selatan antara Jepang dan Taiwan. Selama berbulan-bulan, kapal dari kedua negara telah melakukan patroli di sekitar pulau-pulau, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyutai di Cina.
Ketegangan atas pulau-pulau, bersamaan dengan pengeluaran besar-besaran dari Cina untuk pertahanan dan modernisasi militer, hal ini telah membuat Jepang untuk melakukan upgrade pasukan beladiri AL dan AU nya. Cina baru-baru ini mulai mengoperasikan sebuah kapal induk yang diperbaharui setelah membelinya dari Rusia, dan dilaporkan dilanjtkan dengan pembangunan kapal lain yang dibangun dalam negeri Cina.
Masing-masing Negara Jepang, Cina dan Taiwan memang mengklaim pulau-pulau tersebut.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvkDKEh4nL3sbqZ7A9aKjsajegCKOwECTy7HFsqmJVBCubB18IhTAR6VzAXv2q0aVcZvJaVpMKOMtzeStRmo5gLRtjpZJKmELwZgVZql1bKy0lorLD-lCam_gGpN43dwL3oTNf7ewTW8Y/s1600/Pict+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvkDKEh4nL3sbqZ7A9aKjsajegCKOwECTy7HFsqmJVBCubB18IhTAR6VzAXv2q0aVcZvJaVpMKOMtzeStRmo5gLRtjpZJKmELwZgVZql1bKy0lorLD-lCam_gGpN43dwL3oTNf7ewTW8Y/s320/Pict+2.jpg" /></a></div>
Meskipun secara teknis kapal ini adalah sebuah kapal perusak, beberapa ahli percaya bahwa di masa depan kapal baru Jepang ini berpotensi dapat digunakan untuk meluncurkan jet tempur atau pesawat lain yang memiliki kemampuan lepas landas secara vertikal (VTOL). Hal itu akan menjadikan AL Jepang, sebagai salah satu angkatan laut terbaik yang dilengkapi dan sangat terlatih di Pasifik, tetapi tidak membangun kapal induknya sendiri karena pembatasan konstitusi yang membatasi kekuatan militernya hanya untuk peran defensif.
Jepang mengatakan tidak memiliki rencana untuk menggunakan kapal dengan cara itu.Izumo tidak memiliki ketapel untuk meluncurkan pesawat tempur, juga tidak memiliki rampa "sky-jump" di flight decknya untuk meluncurkan pesawat bersayap tetap (fixed wing aircraft).
Data Teknis:
Designation: CVL (DDH)
L x B x D : 815 x 125 x 110 ft
Displacement: 27,000 tons (full load)
Propulsion: 4 GE LM2500 COGAG, 2 shafts
Speed: 30+ knots
Crew: 970 (Includes Air Wing)
Airwing: (Up to)
- 12 F-35B JSF
- 08 V-22 Osprey
- 08 ASW & SAR Helos
Armament:
- 2 x 21 Cell RAM (or 2 x SEARAM)
- 2 x 20mm Phalanx CIWS
- 2 x Triple 324mm topedoe tubes
Elevators: 2
Ships in class: 2 Planned
- DDH-183, Izumo (Building)
- DDH-184, Unnamed (Building)
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWpkTJyRconEQjRmhdqbYiFPkSejik3tZsN8dcp2Imgf9HfYpyWehNVV_zzpoQAefsDmFgiAmjG7tQyUpVAjuhO7SfJC0J1M6eeQd1_T1mQjiuECSHTz4EJtpXirMrDf5Z5lBNv5KQGZrn/s1600/Pict+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWpkTJyRconEQjRmhdqbYiFPkSejik3tZsN8dcp2Imgf9HfYpyWehNVV_zzpoQAefsDmFgiAmjG7tQyUpVAjuhO7SfJC0J1M6eeQd1_T1mQjiuECSHTz4EJtpXirMrDf5Z5lBNv5KQGZrn/s320/Pict+3.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh7F6VzHhXe8mNYwMA0Kd9kOkiJDOQ_B9S50TIjZ0ls662WHbuKaRAHPaOHn0lnKznZDD-cj67oDyE2QFbFgircYEx-k_ClmpQ3bm4B_GfHvPflyW9EIJAvgxyTaxAB7PCEk5XJVmnoZoO/s1600/Pict+4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh7F6VzHhXe8mNYwMA0Kd9kOkiJDOQ_B9S50TIjZ0ls662WHbuKaRAHPaOHn0lnKznZDD-cj67oDyE2QFbFgircYEx-k_ClmpQ3bm4B_GfHvPflyW9EIJAvgxyTaxAB7PCEk5XJVmnoZoO/s320/Pict+4.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Y7PEchEYc2tCbIKlKCNEPzRLpIrWXSfpMpCsYdP6zElKbCko-9wozM8qjTjLFIpCsKXGkEG2MdCr41M6C0lit_-hSGg6Dk_dnwhAM5Vgvw09tUbwVIQgdtjsKjr_MyG1SsSCZKnCnzSv/s1600/Pict+5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Y7PEchEYc2tCbIKlKCNEPzRLpIrWXSfpMpCsYdP6zElKbCko-9wozM8qjTjLFIpCsKXGkEG2MdCr41M6C0lit_-hSGg6Dk_dnwhAM5Vgvw09tUbwVIQgdtjsKjr_MyG1SsSCZKnCnzSv/s320/Pict+5.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDQH0-3s4uN4JE1QJjX4VaOZNIzOmM2Tomn7CJCkfYIb7mKJwD7HXtFB4j_bp6QnZ_C9fjtJZ8JUBm7NHTYH5JV-SI4Ja-STxYg_unffh6_n2pXgErI_Rb5GUW5cetcIHawEOpeiCeAUxn/s1600/Pict+6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDQH0-3s4uN4JE1QJjX4VaOZNIzOmM2Tomn7CJCkfYIb7mKJwD7HXtFB4j_bp6QnZ_C9fjtJZ8JUBm7NHTYH5JV-SI4Ja-STxYg_unffh6_n2pXgErI_Rb5GUW5cetcIHawEOpeiCeAUxn/s320/Pict+6.jpg" /></a></div>
Izumo Dstroyer (atas) berdampingan dengan Hyuga Class LHD (bawah)
Sumber: www.toledoblade.com
Gambar: cnn.com & beberapa website lainnya
A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-45846446645265905272011-07-24T18:08:00.000-07:002011-07-24T18:50:26.447-07:00Kapal Selam Kelas Chang Bogo, variant Type U-209<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdD46B6WCZZ8VAor-fA1f85d7xM54xGIMMbfU68FrrMmIHA_MvOdfu3TU2EeK8hQWgT4yuu9gzndT1s5ejBUuAUuVQgaLruPs4Y5V5cQg0lsCpY-b4FSKh9r-ErMpE2CtwdmFiwk8CYWKj/s1600/KRI+CAKRA_2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 279px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdD46B6WCZZ8VAor-fA1f85d7xM54xGIMMbfU68FrrMmIHA_MvOdfu3TU2EeK8hQWgT4yuu9gzndT1s5ejBUuAUuVQgaLruPs4Y5V5cQg0lsCpY-b4FSKh9r-ErMpE2CtwdmFiwk8CYWKj/s400/KRI+CAKRA_2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633091431923575042" /></a><br />Pemerintah RI dalam waktu dekat ini berencana memperkuat armada lautnya, wa bil khusus, jajaran Satuan Kapal Selam Armada RI atau yg terkenal dengan Korps Hiu Kencana TNI AL. Penguatan armada oleh Pemerintah RI ini, dilakukan dengan penambahan 2 s/d 3 unit kapal selam. <br />Dari proses tender yang panjang sekali yang diikuti oleh beberapa negara produsen kapal selam mulai Korea, Russia, Jerman, Prancis sampai dengan adanya rumor bahwa Belanda dan China juga ikut menawarkan produknya. Informasi terakhir terarah pada kandidat pemenang yang paling mungkin adalah Korea Selatan dengan Chang Bogo classnya. Chang Bogo adalah kapal selam buatan DSME Korea yang berbasis pada desain kapal selam type U-209 yg desain aslinya adalah milik galangan Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) Jerman. Kabar-kabarnya, tender pemerintah mensyaratkan transfer of teknologi (ToT) bagi industri perkapalan di Indonesia, yg artinya dari jumlah yang dibeli ada kapal selam yang harus dibangun di galangan nasional.<br />Mengenai Type 209 ini sendiri, Type 209 adalah termasuk salah satu desain kapal selam yang paling sukses di dunia serta banyak digunakan oleh angkatan laut di dunia, termasuk Indonesia yang memiliki 2 unit KRI Cakra (401) dan KRI Nanggal (402)<br />Type 209 adalah jenis kelas kapal selam serbu diesel-electric (attack submarine) yang dikembangkan secara eksklusif untuk ekspor pada akhir tahun 1960 oleh HDW Jerman. Meskipun tidak dioperasikan oleh Angkatan Laut Jerman sendiri, kelas U-209 ini telah berhasil diekspor ke 13 negara dengan lebih dari 60 unit kapal telah dibangun. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPccV3gaLdi8leH0Vyc3ykxe70Srk-IciDJrQiTxoWi8T8-OBMdawN9EGTMhvjs9mwmz8loFD872S3FPOh0U0L1WCaJRVmoxsh-KWTdpms5u5Kdm5VkHw0rLr7SXphyphenhyphensg1GyrAW5CYpgV7/s1600/209+family+-+pict+1.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 257px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPccV3gaLdi8leH0Vyc3ykxe70Srk-IciDJrQiTxoWi8T8-OBMdawN9EGTMhvjs9mwmz8loFD872S3FPOh0U0L1WCaJRVmoxsh-KWTdpms5u5Kdm5VkHw0rLr7SXphyphenhyphensg1GyrAW5CYpgV7/s400/209+family+-+pict+1.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633091441071193890" /></a><br /><strong>Sejarah Pengembangan</strong><br />Pada awal 1970, angkatan laut banyak mulai membutuhkan penggantian kapal selam yang umumnya dibangun pada masa pra-Perang Dunia II. Selama kurun waktu ini, sedikit desain dari kapal selam negara-negara barat yang tersedia untuk ekspor, karena sebagian berukuran besar, mahal dan dirancang untuk Perang Dingin. Beberapa desain yang ada, awalnya dibangun untuk negara-negara tertentu saja, termasuk Kelas Daphne dari Perancis, Inggris dengan Kelas Oberon, dan kapal selam Soviet Kelas Foxtrot. Dari situ HDW Jerman mengajukan desain, yang oleh Departemen Pertahanan Jerman dinamai sebagai "Type 209" memberikan solusi dengan persenjataan yang memadai dan harga yang wajar <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaB8TBWckfOa2sVYJYRBjBRT3EWEiU0JGj2bvx4ov7w2pGfziwnrF6h-dLkUiheKP-pgvhkJhq16Lz52bTDZYMT-Dl8V8Cstj3F6YOx2l96sHuBQLPGuetdfTE7jogCOQW4wquvZ3JR9ox/s1600/type_209_1400_mod_san.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaB8TBWckfOa2sVYJYRBjBRT3EWEiU0JGj2bvx4ov7w2pGfziwnrF6h-dLkUiheKP-pgvhkJhq16Lz52bTDZYMT-Dl8V8Cstj3F6YOx2l96sHuBQLPGuetdfTE7jogCOQW4wquvZ3JR9ox/s400/type_209_1400_mod_san.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633091433556796306" /></a><br /><strong>Desain </strong><br />Desain Type 209 ini dirancang oleh Ingenieur Kontor Lübeck (IKL) yang sebagian besarnya didasarkan pada desain kapal selam type sebelumnya, yaitu Type 206, dengan penambahan peralatan. Desain lambung tunggal memungkinkan komandan untuk melihat seluruh kapal dari haluan ke buritan pada saat berdiri di periskop. Empat unit baterry dengan 120-cell terletak di lower deck, didepan dan belakang pusat ini, dan ini menambah sekitar 25% displacement kapal. Dua tangki ballast utama, dengan trim tank depan dan belakang memungkinkan kapal untuk menyelam. Kapal ini didukung oleh empat unit diesel MTU dan empat unit generator AEG. Motor listrik AEG terhubung langsung ke propeller dengan lima atau tujuh bilah daun. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk-qYsRBgAftmFOPnTZsWWnss7C0dZR9TnVu_gyhzeHoWvTHHyy7qu_22JE_7K6vjhYreFxoX_xRnssYyciUhhEBdjqQ_xqUrsOfG0HQZVtZ6BsyJIymOrBHUQayh8taRcRtRBH1hcQK12/s1600/U209-212+and+214.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 1px; height: 1px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk-qYsRBgAftmFOPnTZsWWnss7C0dZR9TnVu_gyhzeHoWvTHHyy7qu_22JE_7K6vjhYreFxoX_xRnssYyciUhhEBdjqQ_xqUrsOfG0HQZVtZ6BsyJIymOrBHUQayh8taRcRtRBH1hcQK12/s400/U209-212+and+214.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633091437393450050" /></a><br /><strong>Persenjataan </strong><br />Type 209 ini dipersenjatai dengan 8 tabung torpedo ukuran 533 mm dan 14 buah torpedo. Type 209 yang digunakan oleh Yunani, Korea Selatan, dan Turki (Type 209/1400) juga dilengkapi rudal Sub-Harpoon. Kapal yang digunakan oleh Korea Selatan dapat dipersenjatai dengan 28 ranjau di tempat torpedo dan Harpoon, sementara Type 209 milik India dapat membawa 24 ranjau yang diletakkan eksternal.<br />Type ini dapat dipersenjatai dengan berbagai model torpedo tergantung pada Negara pemakainya. Tetapi mayoritas Type 209 ini membawa SUT – Surface & Underwater Target, seperti milik Chili, Kolombia, Ekuador, Yunani, India, Indonesia, Korea Selatan atau torpedo SST – Special Surface Target seperti milik Argentina, Peru, Turki 209/1200) dan Venezuela. Type 209 ini juga dapat membawa torpedo Markus 24 Tigerfish seperti milik Brasil, Turki (209/1400s), DM2A4 (Turki Gur 209/1400s), dan Mark 37 (Argentina). <br />Lima varian dari kapal selam Type 209 ini telah diproduksi, yaitu: <br />- Type 209/1100<br />- Type 209/1200<br />- Type 209/1300<br />- Type 209/1400 <br />- Type 209/1500<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia8PZ0laE6QvyVxfq3-BcuMBtQkEdhsryy9qm4FTnAQtzK1hnWheGcn1I-AZPAkXKskdduAjF8Kl_zKcNJE-zdiXRnuHmedH4cklt7X_dLyeO6oSqLH7qEJmLE6XwNKSjxn7mH-cwvjM8k/s1600/209+-+AIP.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 269px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia8PZ0laE6QvyVxfq3-BcuMBtQkEdhsryy9qm4FTnAQtzK1hnWheGcn1I-AZPAkXKskdduAjF8Kl_zKcNJE-zdiXRnuHmedH4cklt7X_dLyeO6oSqLH7qEJmLE6XwNKSjxn7mH-cwvjM8k/s400/209+-+AIP.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633096103835967890" /></a><br />Beberapa modifikasi telah dibuat pada kelas ini, termasuk pemasangan mesin diesel baru. Pemasangan AC dan fitur elektronik baru telah ditambahkan untuk mengakomodasi permintaan dari Negara-negara Amerika Selatan. Displacement beberapa varian bahkan telah meningkat hampir 50% untuk memasang peralatan baru, memodernisasi akomodasi, dan memperluas jarak operasi. <br />Kelas Thomson yang dibangun untuk Angkatan Laut Chili memiliki escape hatch tambahan yang dipasang pada ruang torpedo dan ruang mesin. <br />Type 209 ini dilengkapi dengan tiang mast tinggi untuk mengantisipasi kondisi gelombang. <br />Kelas Tikuna yang dibangun untuk Angkatan Laut Brazil adalah modifikasi 209/1400. Kelas ini 0,85m lebih panjang dan dilengkapi dengan mesin diesel yang berdaya leih besar, motor listrik, baterai, elektronik dan sensor yang berbeda. <br />Kelas Shishumar yang dibangun untuk India mempunyai karakter unik karena memiliki escape sphere yang dirancang terintegrasi oleh IKL. Sphere ini memiliki akomodasi untuk seluruh kru dengan pasokan udara sampai dengan delapan jam.<br />Kelas Sabalo yang dibangun untuk Venezuela sedikit diperpanjang pada saat modernisasi di HDW pada awal tahun 1990-an. Panjangnya meningkat karena penambahan kubah sonar (sonar dome) baru yang mirip dengan model pada Type 206 milik AL Jerman.<br />Antara 2004 dan 2005, KRI Cakra 209/1300 milik Indonesia mengalami refurbishment oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan. Kapal selam ini diperbaharui dengan menampilkan baterai baru, perombakan mesin dan penambahan sistem tempur modern. Pada tahun 2009, DSME memenangkan tender lain untuk membarui KRI Nanggala (402), yang akan selesai pada bulan Juli 2011 ini. <br />Upgrade type 209 dengan dengan system Air Indeendent Propulsion terbaru uga memungkinkan (AIP). Kapal pertama menerima upgrade ini adalah tiga kapal dari kelas Poseidon milik AL Yunani (Type 209/1200). Kapal diupgrade dengan memotong setengah lambung ke belakang dari ruang kontrol dan menambahkan 6 mtr plug dengan Siemens AIP system 120 kW Siemens <br />Kapal selam kelas Dolphin yang dibangun untuk angkatan laut Israel adalah berdasarkan desain Type 209 juga, meskipun banyak dimodifikasi dan juga desainnya diperbesar. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxDgjivEJRDLgysnYUD65WUSLYCl9YB-bggAT58Cwwjf0KkHQQGXEU8UofFymu42oEA6XlGwkAZAK19ExglI3oihPSp-edy_OBUXq6x3fj107qO5Gw-SVcOlGpuXl49T-HFoi4-HQxRqFW/s1600/Variant+209.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 148px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxDgjivEJRDLgysnYUD65WUSLYCl9YB-bggAT58Cwwjf0KkHQQGXEU8UofFymu42oEA6XlGwkAZAK19ExglI3oihPSp-edy_OBUXq6x3fj107qO5Gw-SVcOlGpuXl49T-HFoi4-HQxRqFW/s400/Variant+209.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633096108259543394" /></a><br /><strong>Negara Pemakai</strong><br />Negara yang mengoperasikan Type 209 adalah; Argentina, Brazil, Chili, Kolombia, Ekuador, Yunani, India, Indonesia, Peru, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki dan Venezuela. <br />Semua kapal selam Type 209 ini masih beroperasi pada saat ini, kecuali ARA San Luis (S-32) milik AL Argentina, setelah terkena serangan serta perbaikan yang tidak selesai pada tahun 1997. Iran dikabarkan telah memesan enam unit kapal selam Type 209 ini, tetapi dibatalkan oleh Khomeini pada tahun 1979.<br />Penggunaan pertama type U-209 ini adalah Angkatan Laut Yunani yang membeli empat unit Type 209/1100 dan empat unit Type 209/1200. Tetapi operator terbesar Type 209 adalah Angkatan Laut Turki yang mengoperasikan enam unit Type 209/1200 dan delapan unit Type 209/1400 <br /><br />Sumber: Internet, mayoritas dari wikipediaA.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-88936599530968999812011-07-20T00:11:00.000-07:002011-07-20T00:25:32.041-07:00Nice Design: China Fast Attack Craft - FAC Type 022<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbAeCJ_xXM_NSSzTm_tJ5ot21Eax36V7Bv4Q3f4dqYDkvVtjdxPZMkZGIzGQniLW42ZpCcwXzrycKqbu2OVfIrWfprXDz2WGRelLP-sXQbWg92pv6_pbsia7yrTEcPhI3KOUtX6JgTkWfa/s1600/pict+3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 254px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbAeCJ_xXM_NSSzTm_tJ5ot21Eax36V7Bv4Q3f4dqYDkvVtjdxPZMkZGIzGQniLW42ZpCcwXzrycKqbu2OVfIrWfprXDz2WGRelLP-sXQbWg92pv6_pbsia7yrTEcPhI3KOUtX6JgTkWfa/s400/pict+3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631329241468537858" /></a><br />Type 022 (NATO codename: Houbei Class) adalah generasi baru Fast Attack Craft (FAC) dengan model lambung catamaran (twin-hull) yang dibangun untuk Angkatan Laut China. Kapal pertama dari kelas ini (nomor lambung 2209) diluncurkan pada April 2004 di Qiuxin Shipyard yang berbasis di Shanghai. Enam kontraktor kini terlibat dalam pembangunan Tipe 022 ini dengan produksi sekitar 40 unit yang dirampungkan pada akhir 2007. Kapal ini menggantikan Type 021 (Huangfeng Class) yang ditugaskan antara 1960-an dan awal 1980-an. <br /><strong>Desain </strong><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvn13hq3BKnHasYvgy6J6kYRZbHxfamISckVbQvE29aYjRA8k4mju4vdM6uGo6zQBk7_0YGlCQKhlFsg9V6qBvVF1qa539qeSdhCnJg0S_BoLlcxHpjyyfp7vXAzSL_SyWyUpI43_PVb0i/s1600/pict+1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 299px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvn13hq3BKnHasYvgy6J6kYRZbHxfamISckVbQvE29aYjRA8k4mju4vdM6uGo6zQBk7_0YGlCQKhlFsg9V6qBvVF1qa539qeSdhCnJg0S_BoLlcxHpjyyfp7vXAzSL_SyWyUpI43_PVb0i/s400/pict+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631329230556555746" /></a><br />Type 022 mempunyai fitur wave piercing hull design catamaran, yang dikenal sebagai Small Waterplane Area Twin Hull (SWATH). Sebagai catatan, desain lambung catamaran tradisional memang menyediakan deck besar dan luas, tetapi memiliki stabilitas yang kurang baik di laut bergelombang tinggi pada saat dioperasikan pada kecepatan yang tinggi. Modifikasi desain pada wave piercing catamaran, dengan meminimalkan volume lambung di permukaan, memberikan stabilitas yang baik bahkan di laut berombak sekalipun. Sebagian besar displacement lambung yang diperlukan untuk menjaga kapal tetap mengapung, didesain terletak di bawah gelombang, di mana hal ini menjadikan gelombang kurang berpengaruh pada lambung sebagaimana diketahui bahwa eksitasi gelombang akan berkurang secara eksponensial sesuai dengan kedalaman. <br />Kelemahan utama desain lambung SWATH ini adalah dari segi biaya yaitu SWATH lebih mahal daripada catamaran konvensional atau kapal mono-hull. Dimana SWATH membutuhkan sistem kontrol yang kompleks.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC0mKey8r0LMRYIWPBmtlIK4nRWymCHqCiucnGpyp0BG8KaDLL9E7gXWLrjvPEFOkmuSWF26oJN89rBN5t_xTgJQw5BSobkogmMdA7y7YZ-tl-u0aXZwy9VWjOfY59z-5yu8ZsDYXUHX7Z/s1600/pict+2.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 271px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC0mKey8r0LMRYIWPBmtlIK4nRWymCHqCiucnGpyp0BG8KaDLL9E7gXWLrjvPEFOkmuSWF26oJN89rBN5t_xTgJQw5BSobkogmMdA7y7YZ-tl-u0aXZwy9VWjOfY59z-5yu8ZsDYXUHX7Z/s400/pict+2.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631329237216548162" /></a><br />RRC dilaporkan memperoleh desain catamaran SWATH ini dari Konsultan Kelautan AMD, desainer catamaran sukses yang berbasis di Australia. Perusahaan ini memiliki perusahaan joint venture yang disebut Sea Bus Internasional yang berbasis di Cina, yang mengkhususkan diri dalam desain catamaran untuk keperluan sipil seperti feri penumpang. Desain SWATH tersebut diduga digunakan oleh kontraktor galangan kapal Cina untuk mengembangkan FAC Type 022.<br />Tipe 022 mempunyai, Panjang 40 meter x Lebar 12meter x Draught 1,5 meter. Kapal memiliki displacement total 220 ton. Sistem propulsi terdiri dari dua unit mesin diesel 6.865HP dengan dua unit waterjet, mampu memberikan kecepatan maksimum s/d 36 knot. Dan kapal dioperasikan oleh 12 ~ 14 awak.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNQZKmwywtW0U4ssxe-6agn8ZJ5oZBwBDc3Tpx-85Lqd6d2dJ6BTK5ydESD0TFLyIMjGnuJUh6uskq4uDd99SOvwfQZSM2cJINzikHM1POEQ_YBqYrD_PQgFhqPG9cXJRdE5j3ictTX1HZ/s1600/pict+4.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 257px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNQZKmwywtW0U4ssxe-6agn8ZJ5oZBwBDc3Tpx-85Lqd6d2dJ6BTK5ydESD0TFLyIMjGnuJUh6uskq4uDd99SOvwfQZSM2cJINzikHM1POEQ_YBqYrD_PQgFhqPG9cXJRdE5j3ictTX1HZ/s400/pict+4.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631329239806381298" /></a><br />Desain dari Type 022 ini telah bertujuan untuk meminimalkan penampang radar, sehingga lambung kapal tersebut dibuat miring dan semua jendela memiliki tepi bergerigi (jegged) untuk membatasi reflektifitas radar. Skema cat lambung dibuat kamuflase dengan sedikit berbeda, sesuai dengan daerah di mana kapal dioperasikan. Kapal yang dioperasikan di wilayah utara membawa empat warna kamuflase, yaitu hitam-abu-biru-putih, sedangkan yang di wilayah selatan memiliki kamuflase lebih terang dengan kebanyakan putih-abu-biru. <br /><strong>Sistem Senjata </strong><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3dvnZXcPjJY7MS6u8YdI2DYok87Cl2QjMBGptiRj1JuurowGWFcz9Dpxa7M2AWJsOzIOeRR5GTTdCESrvWoODyCO9HEE0qXLlDyzMHqtH_SJWXE5yQqcXfRlsvHal9UIl4WmPpa1KKnSv/s1600/pict+5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 276px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3dvnZXcPjJY7MS6u8YdI2DYok87Cl2QjMBGptiRj1JuurowGWFcz9Dpxa7M2AWJsOzIOeRR5GTTdCESrvWoODyCO9HEE0qXLlDyzMHqtH_SJWXE5yQqcXfRlsvHal9UIl4WmPpa1KKnSv/s400/pict+5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631329241970584930" /></a><br />Kapal ini dilengkapi dengan delapan rudal anti kapal 83 YJ yang diletakkan di dua peluncur rudal besar di buritan. Di dek depan ditempatkan Rusia AK-630 caliber 30mm dekat dengan Close In Weapon System (CIWS) atau system pertahanan udara untuk jarak pendek. Ada juga dua tabung peluncur 4-sel di dek haluan, mungkin untuk meluncurkan decoy/umpan / chaffs. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjID5kRsGIH3txeEINmHXQlFlGpk-SY3qiy31AhnsOfz5aS-em82npUsD-et1d_wzZrDerdpFALZ6PF8RnekwUoR4U5F8Y9gLOARzDPrCGbINJnQEjHQIxqsj8asumdm5EvUaVheGWqRkuC/s1600/pict+6.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 239px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjID5kRsGIH3txeEINmHXQlFlGpk-SY3qiy31AhnsOfz5aS-em82npUsD-et1d_wzZrDerdpFALZ6PF8RnekwUoR4U5F8Y9gLOARzDPrCGbINJnQEjHQIxqsj8asumdm5EvUaVheGWqRkuC/s400/pict+6.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631329451530030466" /></a><br />Kapal ini memiliki mask tunggal yang besar dimana sejumlah sensor yang belum dikethui identitasnya dipasang. Sebuah antena datalink terletak di antara dua peluncur rudal (missile launcher house) untuk menerima informasi berbasis target yang didapatkan dari sensor laut atau udara, memungkinkan serangan 'over-the-horizon' terhadap sasaran permukaan.<br /><br />Sumber: saduran dari berbagai sumber di internet.A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-33749316824474552832011-07-19T21:57:00.000-07:002011-07-19T23:48:16.904-07:00Air Defense Frigate “Chevalier Paul” memasuki Tugas Aktif<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_eXQhL3m7Adk8OLXUqiGy4H7lNUOBqMvv_keET1Jmnt8tSKF7cwsCo9yNc8KWUZhE2whyAhCPzy1Ug_N4R5wWck2KEg6Oa6AOsvCuMmZ9YlI-m2Bz4g4JPBXrTDg4VpdXX_eX1vxxonnd/s1600/photo14.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_eXQhL3m7Adk8OLXUqiGy4H7lNUOBqMvv_keET1Jmnt8tSKF7cwsCo9yNc8KWUZhE2whyAhCPzy1Ug_N4R5wWck2KEg6Oa6AOsvCuMmZ9YlI-m2Bz4g4JPBXrTDg4VpdXX_eX1vxxonnd/s400/photo14.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631295367141967954" /></a><br />Memasuki tugas aktif merupakan langkah penting dalam kehidupan setiap kapal. Fregate AL Prancis, 'Chevalier Paul” akan melakukan misi operasional dan dalam beberapa hari mendatang, ia akan mengambil bagian dalam ”Operasi Harmattan”, misi PBB Prancis di Libya. <br />Fregate Chevalier Paul merupakan hasil dari program kerjasama angkatan laut Franco-Italia, HORIZON, yang mencakup pembangunan dua fregat generasi baru untuk setiap negara, dan dengan demikian menandai dimulainya pembaharuan komponen pertahanan udara bagi kedua angkatan laut. <br />Dalam armada Perancis, Frigate 'Le Forbin' dan 'Chevalier Paul' ini menggantikan Missile Frigate 'Suffren,' yang telah dinonaktifkan pada tahun 2001, dan Frigate ‘Duquesne’, yang dinonaktifkan pada 2007. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaGmPKXAilwfFWzsBHOMQ6_Ufla-96F8e-9yIDETZrvXG01561s3hPYrIDAtyS_8jNrrioHhyphenhyphenKbd3dSfJgTINMJ5hSGC52xXaTOTV1HFTNmt4YqNXZHDiqr-hYuXEADjjfrpEhoyitPK5z/s1600/126181_1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaGmPKXAilwfFWzsBHOMQ6_Ufla-96F8e-9yIDETZrvXG01561s3hPYrIDAtyS_8jNrrioHhyphenhyphenKbd3dSfJgTINMJ5hSGC52xXaTOTV1HFTNmt4YqNXZHDiqr-hYuXEADjjfrpEhoyitPK5z/s400/126181_1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631295365619121186" /></a><br />Misi utama Chevalier Paul adalah sebagai armada pertahanan udara. Senjata utamanya yang berupa sistem anti serangan udara memungkinkan dia untuk mengatasi ancaman serangan dari rudal type terbaru, serta mampu untuk melakukan serangan balik. Terutama berkat system peluncur rudal vertikal, ASTER, untuk menghadapi serangan udara berskala besar. Kapal ini mempunyai keunikan system elektromagnetik dan kemampuannya untuk mendeteksi serta mengumpan rudal, sehingga membuatnya sangat sesuai untuk operasi dengan intensitas tinggi serta intervensi di daerah krisis. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-93khA8yyGJp-PlFp9CVNtIjklMXDMChv6da1b82fDPVULsI52ddWFE6sVlKvvKtLB1mIp8g8LIbpepyTg9K1VafJatK0llaXGsvfglHCb1Y0P1rgYGEO6qCGp-k5B75k5ZJTR1V2ccsU/s1600/blason01.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 374px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-93khA8yyGJp-PlFp9CVNtIjklMXDMChv6da1b82fDPVULsI52ddWFE6sVlKvvKtLB1mIp8g8LIbpepyTg9K1VafJatK0llaXGsvfglHCb1Y0P1rgYGEO6qCGp-k5B75k5ZJTR1V2ccsU/s400/blason01.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631295725610069122" /></a><br />Dua kapal kelas Horizon ini dapat memberikan perlindungan udara bagi satuan tugas (kapal induk, amfibi atau sipil) terhadap semua ancaman udara, termasuk rudal supersonik anti kapal. Mereka mampu untuk saling berkoordinasi dalam operasi udara dari laut, termasuk yang melibatkan pesawat asing. Kemampuan mereka di pertempuran laut jenis lain juga memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai tugas lain, termasuk mengamankan area maritim, kontrol lalu lintas maritim, evakuasi warga negara ..., dll <br /><br /><em>Terjemahan langsung dari sumber: http://www.defense-aerospace.com/article-view/release/126181/second-horizon_class-frigate-joins-french-fleet.html#</em>A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-27395691761112536092011-06-15T20:36:00.000-07:002011-06-15T20:45:43.775-07:00Strain-Based Design of Pipeline<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWHtd4mbGSz_1h9sqiRG6Vfaun0qDPEQaUp6WIgISJnRCM_3w3AiOQCsrLNnOWUhmNxMEQxR3ch_VNOOJ3IbBPy-4Q68B16uAjSGejAQjRLFYEE1RYgrGD5aSD5Tc20mri0JQhyhD-9jLJ/s1600/DSC02002.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWHtd4mbGSz_1h9sqiRG6Vfaun0qDPEQaUp6WIgISJnRCM_3w3AiOQCsrLNnOWUhmNxMEQxR3ch_VNOOJ3IbBPy-4Q68B16uAjSGejAQjRLFYEE1RYgrGD5aSD5Tc20mri0JQhyhD-9jLJ/s320/DSC02002.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5618657683780111538" /></a><br />Istilah “Strain-based Design” rasanya umum di dunia per-pipeline-an, tapi saya terus terang gak sepenuhnya ngeh.... gimana ini pendekatannya? Setau saya pendekatan limit state untuk struktur ya umumnya pakai stress-based. Ternyata Strain-based design ini adalah filosofi pendekatan desain pipa penyalur (pipeline) yang cukup gaek juga, mulai diexplore sekitar tahun 1980-an. Whehehe.. btw, ambil hikmahnya aja dah untuk belajar lagi. <br />Hal ini juga menjelaskan bahwa DNV Standard edisi 1981 untuk submarine pipeline ternyata beda filosofi pendekatan dengan DNV 2000 keatas. DNV 1981 secara garis besar adalah stress-based code yang mempunyai limitasi pada 72% SMYS terhadap functional loads dan 96% SMYS functional loads + environmental loads, sedang DNV OS F101 edisi 2000 keatas memakai pendekatan strain-based design criteria.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNbxujzYnUV5HCmJiawUNNamC9rxYDE5SRmPOkcvXidi0dlCcjZhNHsvgxzCXiyAGMfuu8jKheqYxBAaomY2moD5WZxDmgWxNx5Ke5uBGFq_G9kgs3q2sIGfr3Wjhy7YNVU8YgTzCvXGwl/s1600/Buckle+Detector+Signation1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNbxujzYnUV5HCmJiawUNNamC9rxYDE5SRmPOkcvXidi0dlCcjZhNHsvgxzCXiyAGMfuu8jKheqYxBAaomY2moD5WZxDmgWxNx5Ke5uBGFq_G9kgs3q2sIGfr3Wjhy7YNVU8YgTzCvXGwl/s320/Buckle+Detector+Signation1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5618657684535619474" /></a><br />Mudahnya begini, kalau ada permukaan tanah atau seabed yang berbentuk kurva (katakanlah sebuah bukit), kemudian sebuah bentangan pipa penyalur diletakkan diatasnya, maka pipa penyalur tersebut akan mengikuti kontur dari kurva bukit tersebut. Atinya bentuk kurva dari bukit tersebut akan menentukan bentuk kurva pipa penyalur, yang berarti juga menentukan regangan (strain) yang terjadi pada pipa. Disini tampak bahwa dimensi kurva dapat menunjukkan strain yang terjadi,hal ini lebih memudahkan daripada harus mencari stress yg terjadi baru menentukan kembali strainnya. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyXiE2l2PUjFHlP5GEPlj6zUGIjHMkKkQCPiWMdpYLSIhRzF9cgPMGOriHUuSyHo-J-BCnx0Blk71C-EzAjloOz1nrUf1VqJq511lt55qeM4XiAkpLUMVJQuUDoBIn5-2vchMUID4STl0s/s1600/DSCN0516.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyXiE2l2PUjFHlP5GEPlj6zUGIjHMkKkQCPiWMdpYLSIhRzF9cgPMGOriHUuSyHo-J-BCnx0Blk71C-EzAjloOz1nrUf1VqJq511lt55qeM4XiAkpLUMVJQuUDoBIn5-2vchMUID4STl0s/s320/DSCN0516.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5618657677017376658" /></a><br />Jadi, jika ada dua buah pipeline dengan karakter stress-strain material yang berbeda dan mereka diletakkan pada kontur kurva permukaan tanah yang sama, maka kedua pipa akan mempunyai strain yang sama, tetapi stress kedua pipa tersebut akan berbeda (karena stress-strain relation dari material tsb beda). Sehingga jika diterapkan pendekatan limitasinya pada stress based, maka batasan kedua pipa tersebut akan berbeda, dimana yg mempunyai yield strength lebih tinggi akan beda dengan yang lebih rendah. Tetapi jika jika pendekatan strain-based yang dipakai, maka kedua pipa tersebut akan mempunyai batasan yang sama dalam hubungannya dengan strain.<br />Tetapi bagaimanapun juga strain-based tidak bisa menggantikan stress-based design filosofi, yang terjadi adalah kedua pendekatan ini akan saling melengkapi untuk mendapat design yang lebih baik & aman.<br /><br />A.Z. RidwanA.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-73744879276232080782011-05-18T19:15:00.000-07:002011-05-18T05:19:43.203-07:00Kamuflase (Camouflage)Kamuflase atau dalam kata bahasa Inggrisnya Camouflage /"kam@flA;Z/,jika mengacu kepada kamus Oxford University Press, mempunyai arti:<br />- The disguising of military personnel and equipment by painting or covering them to make them blend in with their surroundings.<br />- The natural coloring or form of an animal which enables it to blend in with its surroundings.<br /><br />Pada intinya kamuflase adalah upaya penyamaran peralatan dan personel militer untuk membuat mereka terlihat menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Konsep kamuflase atau penyamaran ini juga dimiliki oleh beberapa jenis hewan, baik secara bentuk fisik atau dari warna-warana tubuh mereka yg menyatu dengan lingkungan sekitar mereka, untuk menghindari predator alami mereka.<br /><br />Dari situ saya coba corat-coret beberapa konsep kamuflase kapal-kapal perang (istilah yg ada di gambar hanya merupakan sebutan seenaknya dari saya sendiri, tanpa referensi), aplikasi warna untuk kapal dalam hal ini adalah upaya kamuflase secara visual. Karena pada saat ini konsep kamuflase sudah bergeser dengan diperkenalkannya teknologi stealth serta pemakaian material kapal dan material cat yang mampu mengurangi daya deteksi radar.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSWmoA0fMVClD4DNqu6zviRnYCMPddWzI1cElq2jzYAVWEgQJjdXqW5ph2yEVhnHsEQzu9KmLzCKl-m_AW2K-8bzky3bhsXDh5gsl7CzOn-gumHMoqwh8pOEDXO73hdJ5RNRTB21Lq3Huy/s1600/Ship+Camouflage+-+Classic.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 292px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSWmoA0fMVClD4DNqu6zviRnYCMPddWzI1cElq2jzYAVWEgQJjdXqW5ph2yEVhnHsEQzu9KmLzCKl-m_AW2K-8bzky3bhsXDh5gsl7CzOn-gumHMoqwh8pOEDXO73hdJ5RNRTB21Lq3Huy/s400/Ship+Camouflage+-+Classic.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5608026493428568594" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJxu5od0OvzTV3xOBSpPvaDU1ziuBcj7qCV8ZfJjI0vyVra-ftJt1Lke7HA1a48uJU4tppuvfwisT3WHxd7ahrmDedkiWHzTX3KS7iWfO6luLQTTdAAyQIquTvam1xNnvcmaywSwClNnHC/s1600/Ship+Camouflage+-+Strips.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJxu5od0OvzTV3xOBSpPvaDU1ziuBcj7qCV8ZfJjI0vyVra-ftJt1Lke7HA1a48uJU4tppuvfwisT3WHxd7ahrmDedkiWHzTX3KS7iWfO6luLQTTdAAyQIquTvam1xNnvcmaywSwClNnHC/s400/Ship+Camouflage+-+Strips.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5608026499092437842" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi38CQvEQ80rl8Jp6Slhfgj8pGzm5rpC7aOspbFFDWBTyz6INP1z2vX1UtosDcceaErXNSfgHhxnCDiadfdNFPwziNdFJq5V8e3TVorET8ENGMbEQjaavMe29uVaKUQ6KujfnzDKfkICOgB/s1600/Ship+Camouflage+-+Wave.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi38CQvEQ80rl8Jp6Slhfgj8pGzm5rpC7aOspbFFDWBTyz6INP1z2vX1UtosDcceaErXNSfgHhxnCDiadfdNFPwziNdFJq5V8e3TVorET8ENGMbEQjaavMe29uVaKUQ6KujfnzDKfkICOgB/s400/Ship+Camouflage+-+Wave.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5608026499374416978" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjM3uuMkgmhPX1_P78sFvQF6oPG0-nnGiclmb1ul8ppFSJ518DmwpFZrHlDoDs3h8IYV2ty4z-nhjUW8Vhy2OTLSE6Avvk4vY9o4sVEEBe5-f65KwqiDC0CW9F_ZrJNfGwl68SGPCgtnU_/s1600/Ship+Camouflage+-+Block.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjM3uuMkgmhPX1_P78sFvQF6oPG0-nnGiclmb1ul8ppFSJ518DmwpFZrHlDoDs3h8IYV2ty4z-nhjUW8Vhy2OTLSE6Avvk4vY9o4sVEEBe5-f65KwqiDC0CW9F_ZrJNfGwl68SGPCgtnU_/s400/Ship+Camouflage+-+Block.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5608026505817983170" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwGhZFqRypcJuVx6ruh2GsSc_IHz7LPzJb90rHEsIscylmg5qOPDYy6Bd3T7amwxfNhZ9E2fCT_0k-Lz7G-wmIPC_qXxFUe5FAf6fbhIXxKMPQDucc7CjnknFRqR1CVPNEFaiht-DVOIW4/s1600/Ship+Camouflage+-+Digi.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwGhZFqRypcJuVx6ruh2GsSc_IHz7LPzJb90rHEsIscylmg5qOPDYy6Bd3T7amwxfNhZ9E2fCT_0k-Lz7G-wmIPC_qXxFUe5FAf6fbhIXxKMPQDucc7CjnknFRqR1CVPNEFaiht-DVOIW4/s400/Ship+Camouflage+-+Digi.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5608026506509503250" /></a><br />Nah, kalau yang ini memang adopsi colour paint-nya USCG...<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifUireZKUYZQN8gIyijOgS3PFC9QbUpmDfVLGvASnZY3q7vymkQSx4KyHhn-Uc0OnSGhuMMEvvDEHmlRpDRuInMUiP0qzE0DS29Wc6P8l1whgyLsSk73jPd2XyKsgn1DCTFSdl-TIpA9Ud/s1600/Ship+Camouflage+-+Coast+Guard.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifUireZKUYZQN8gIyijOgS3PFC9QbUpmDfVLGvASnZY3q7vymkQSx4KyHhn-Uc0OnSGhuMMEvvDEHmlRpDRuInMUiP0qzE0DS29Wc6P8l1whgyLsSk73jPd2XyKsgn1DCTFSdl-TIpA9Ud/s400/Ship+Camouflage+-+Coast+Guard.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5608029651061331634" /></a>A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-83144497403238458872011-05-02T20:00:00.000-07:002011-05-02T20:25:05.485-07:00Uji Coba Peluncuran Rudal TNI ALRabu 20 April 2011: Peluru kendali (rudal) Yakhont milik TNI Angkatan Laut yang dibeli dari Rusia berhasil melaksanakan fungsinya dalam uji coba di Samudera Indonesia. Rudal yang memiliki kecepatan 2 Mach (atau setara dua kali kecepatan suara), dengan jangkauan maksimal 300 km dan daya ledak 300 kg ini berhasil menenggelamkan eks kapal perang KRI Teluk Bayur-502 buatan Amerika Serikat pada jarak 250 km.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivC5mysfNYqA_r9uo0-awiVoEi3SnAvTeHWlhgw9kCBIUaS4goP0aVEE6jW36t6-P619hj4pyt-T7lzaH7KdmoqzfNmeyxWgkhY8lutrTM9FMV8-gyjm-cNFuPyaf-mG8U-6DjIi97N-XD/s1600/109483_ujicoba-penembakan-rudal-tni-al.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivC5mysfNYqA_r9uo0-awiVoEi3SnAvTeHWlhgw9kCBIUaS4goP0aVEE6jW36t6-P619hj4pyt-T7lzaH7KdmoqzfNmeyxWgkhY8lutrTM9FMV8-gyjm-cNFuPyaf-mG8U-6DjIi97N-XD/s400/109483_ujicoba-penembakan-rudal-tni-al.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5602321459616822114" /></a> KRI Imam Bonjol-383 bersama KRI Teuku Umar-385, KRI Sultan Thaha Syaifuddin-386, serta KRI Oswald Siahaan-354 melakukan formasi tempur laut di Perairan Samudera Hindia (20/4). Foto: ANTARA <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu2YkXviAA8GvFyuJ9MnQalhmroAk3Xz8zB6sF2S-Szwh7c_XRm1w3dUggGXdIuNblTI9OX4CrJFVjnWPwsl5kawUb9wumlnPpMSWd3v6sJodwj4dtD48Be7Dsb_NtUZHFWjYjTrtOk3Rf/s1600/109480_ujicoba-penembakan-rudal-tni-al.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu2YkXviAA8GvFyuJ9MnQalhmroAk3Xz8zB6sF2S-Szwh7c_XRm1w3dUggGXdIuNblTI9OX4CrJFVjnWPwsl5kawUb9wumlnPpMSWd3v6sJodwj4dtD48Be7Dsb_NtUZHFWjYjTrtOk3Rf/s400/109480_ujicoba-penembakan-rudal-tni-al.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5602324063461321874" /></a> KRI Imam Bonjol-383 bersama KRI Teuku Umar-385, KRI Sultan Thaha Syaifuddin-386 melakukan formasi tempur laut di Perairan Samudera Hindia, sebelah barat Sumatera, Rabu (20/4). Foto: ANTARA <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKtaA65p6RbV_Q4Eu4eCTeHIch6FTkrelxj-ezbek3z898OHwGOmkyVt6OOunNG3wrPuh3-nmCoEl1pbebQQcsIJhH5Baq1rMyrKBKew3SqIs_Estvc5FTr1H9-bmctNihsC690qu-43wi/s1600/109515_kri-oswald-siahaan-354.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKtaA65p6RbV_Q4Eu4eCTeHIch6FTkrelxj-ezbek3z898OHwGOmkyVt6OOunNG3wrPuh3-nmCoEl1pbebQQcsIJhH5Baq1rMyrKBKew3SqIs_Estvc5FTr1H9-bmctNihsC690qu-43wi/s400/109515_kri-oswald-siahaan-354.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5602321456205522290" /></a> KRI Oswald Siahaan-354. Foto: VIVAnews/ Ahmad Rizaluddin <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVjiDyjVUkn1hfsI7XySdru-yKmB1cdyBGEHDijwhYCDoUhBaP8jUp3hzPAwgYtwdNY5zMpeLDOlsDzskyKS1NfDbJC8gCdKZAP_9q_OdmAh9-ZCbUSDS78chOsr8dMagCSlJQWq_f4t8B/s1600/RBU+test.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVjiDyjVUkn1hfsI7XySdru-yKmB1cdyBGEHDijwhYCDoUhBaP8jUp3hzPAwgYtwdNY5zMpeLDOlsDzskyKS1NfDbJC8gCdKZAP_9q_OdmAh9-ZCbUSDS78chOsr8dMagCSlJQWq_f4t8B/s400/RBU+test.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5602321452279931154" /></a> KRI Imam Bonjol menembakkkan roket jenis RBU 6000 dengan sasaran eks-KRI Teluk Bayur-502 dengan jarak 135 mil laut di Perairan Samudera Hindia, sebelah barat Sumatera, Rabu (20/4). Foto: ANTARA <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEz-TQg5GakFgK75avYhx2-69MzFnuE5eaNrrg9Za3KzE96ZYll63y7vvsaTEl9k2QIVrriaIkOPoKemxpc3dhJMO7dpVc3P6154nNJHROGzexp27ac0loBcm0QtjO6JPCAMS-VPpCl52K/s1600/Launch+2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEz-TQg5GakFgK75avYhx2-69MzFnuE5eaNrrg9Za3KzE96ZYll63y7vvsaTEl9k2QIVrriaIkOPoKemxpc3dhJMO7dpVc3P6154nNJHROGzexp27ac0loBcm0QtjO6JPCAMS-VPpCl52K/s400/Launch+2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5602321440861913922" /></a> Ujicoba penembakan rudal Yakhont dari KRI Oswald Siahaan-354 di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4). Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCiCZPc4_Okwm3yIPIBrh3SmdzLhwaERx4ARf5-wZQfRHHvLGveYGEW5vD08Kc4dkfL7C7bngGFQwMjqKz7QCEdoU8KPgGGkRWBgL4jF3R-COI29ryiTUn-Q4ZPN_sz5uo9JQ2KOXAhyphenhyphenpm/s1600/launch+3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCiCZPc4_Okwm3yIPIBrh3SmdzLhwaERx4ARf5-wZQfRHHvLGveYGEW5vD08Kc4dkfL7C7bngGFQwMjqKz7QCEdoU8KPgGGkRWBgL4jF3R-COI29ryiTUn-Q4ZPN_sz5uo9JQ2KOXAhyphenhyphenpm/s400/launch+3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5602321440722984466" /></a> Foto Seri ujicoba penembakan rudal Yakhont dari KRI Oswald Siahaan-354 di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4). FOTO: ANTARA/Prasetyo Utomo<br /><br />Sumber: vivanews.comA.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-29651227758025970342011-04-10T20:38:00.000-07:002011-04-10T21:01:30.298-07:00QUALITY CONTROL & QUALITY ASSURANCE SYSTEM GALANGAN KAPAL<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBGdXaKjACfz6QtN1HxnESNJEfoi6LhlpOHUxx185t7BrWiK7Vu99w9do9xQUAz3bz2iTN3wVRgxn0FFuTbryZJweRaffx2J3eNVm-jwooShYNhFmq3rDUnXQtABNfq1JuGhqLDjzbYbzp/s1600/QAQC+YARD.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBGdXaKjACfz6QtN1HxnESNJEfoi6LhlpOHUxx185t7BrWiK7Vu99w9do9xQUAz3bz2iTN3wVRgxn0FFuTbryZJweRaffx2J3eNVm-jwooShYNhFmq3rDUnXQtABNfq1JuGhqLDjzbYbzp/s320/QAQC+YARD.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594166617103034226" /></a> Sistem kendali & jaminan kualitas (quality control-QC & quality assurance-QA) adalah hal yang mutlak diperlukan dalam pengerjaan suatu proyek, termasuk proyek pembangunan kapal baru ataupun reparasi/ docking kapal. Secara umum, kapal dapat dikatakan memenuhi suatu level kualitas yang baik jika kapal tersebut dapat memenuhi semua spesifikasi owner, persyaratan klasifikasi dan statutory (ketentuan flag authority), yang mana hal ini dapat dilihat pada sertifikat klasifikasinya – secara umum beberapa badan klasifikasi memberikan notasi A100, A90, dll.<br /><br />Untuk mencapai standard kualitas yang baik, suatu galangan dituntut untuk mempunyai manajemen kualitas yang baik. Penerapan system QA/QC dimulai dari tahap paling awal dari suatu proses pembangunan kapal, yaitu tahap desain, dimana kesesuaian desain terhadap spesifikasi, persyaratan klasifikasi & statutory menjadi acuan utama yang kemudian kesesuaian tersebut diverifikasi oleh Klas dan/atau Pemerintah (Flag Authority) yang umumnya disebut sebagai tahap plan approval.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiOyA21b3bm9tfyxOw7TV2k1CC1lL5GulxILlk2RooJmYVrA5KoGKdAihIcyk3KT7FJjrAiOSLpHO6Y9fWYAKSQLJrbtK24t6aZe15PfZkkqQIZLhB0isP2Kt2D8sAqs50B7XR3OWZK_-w/s1600/QAQC+KAPAL.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiOyA21b3bm9tfyxOw7TV2k1CC1lL5GulxILlk2RooJmYVrA5KoGKdAihIcyk3KT7FJjrAiOSLpHO6Y9fWYAKSQLJrbtK24t6aZe15PfZkkqQIZLhB0isP2Kt2D8sAqs50B7XR3OWZK_-w/s320/QAQC+KAPAL.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594166622368326658" /></a>Tahap berikutnya adalah pengadaan barang, dimana material & peralatan yang dibeli harus sesuai dengan spesifikasi, standard klasifikasi & peraturan pemerintah, dimana kesesuaian barang yang dibeli dibuktikan dengan adanya sertifikat yang biasanya disebut sebagai type approval certificate, atau sertifikat lain yang disetujui oleh badan klasifikasi atau flag authority. Tahap pembangunan kapal adalah tahap dimana keterlibatan surveyor klasifikasi & flag authority officer terlibat aktif, dimana hampir setiap production check point yang merupakan concern mereka akan menjadi titik verifikasi/ assessment/ audit terhadap keberterimaan kapal yang dibangun, mulai dari penerimaan material di galangan, steel marking, cutting, fabrication, keel laying, erection, launching, hull, machinery and electrical outfitting sampai dengan tahap sea trial & delivery. Dimana jika dinyatakan kapal telah sesuai dengan standard klasifikasi & statutory, maka sertifikat klassifikasi & statutory akan diterbitkan untuk kapal bersangkutan.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirwXlPwc27381hloF6ISMcvNGCA1G7ml9UjZ3Ez9BTPPJ0Kdfr7Sv-1zcR-g_lbCA6AtezDm8mnRH9USeCC7ka5bd7lj2ciLtu_1i-7hDRJqS5BfNnpcsW3EH3_k5OqOW4usTTaN_tbhgF/s1600/QAQC+PAINT+CHECK.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirwXlPwc27381hloF6ISMcvNGCA1G7ml9UjZ3Ez9BTPPJ0Kdfr7Sv-1zcR-g_lbCA6AtezDm8mnRH9USeCC7ka5bd7lj2ciLtu_1i-7hDRJqS5BfNnpcsW3EH3_k5OqOW4usTTaN_tbhgF/s320/QAQC+PAINT+CHECK.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594166619753159986" /></a> Tetapi satu hal yang patut diingat adalah, survey oleh badan klasifikasi & flag authority tersebut bukanlah merupakan jaminan utama bahwa kapal akan mempunyai kualitas yang 100% baik atau bahkan superior jika disurvey oleh badan klasifikasi internasional yang reputable sekalipun. Mengapa? Karena apa yang surveyor lakukan lebih bersifat verifikasi oleh pihak eksternal galangan, verifikasi seketat apapun yang surveyor lakukan lebih bersifat audit yang cenderung random. Sebagai contoh sederhana, surveyor tidaklah mungkin mengikuti & memeriksa semua proses pengelasan lambung kapal selama tahap produksi. Mereka cenderung akan melakukan verifikasi sebatas concern pada critical area, baik pada system struktur lambung maupun pada system fungsional yang lain – i.e. machinery, electrical, automation, dll.<br /><br />Hal utama yang menentukan baik buruknya kualitas kapal sebetulnya adalah system kendali & jaminan mutu internal dari galangan itu sendiri. Dimana departemen kendali mutu (QC Dept) yang mempunyai system & skema kendali mutu yang baik & akurat serta implementasi yang konsisten akan menjadi ujung tombaknya. Ditambah system pencatatan rekaman mutu yang akurat & mampu telusur (traceability) yang baik sebagai jaminan mutu (Quality Assurance) kalau memang produk kapal tersebut telah memenuhi persyaratan spesifikasi teknis, klasifikasi & statutory yang diminta.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1ShcchyiQoS8Ymf_QU0R88viOFxkGC5kpEV_rhvvjGZzVdhPUNqOTl-S7zin4RVpeciEWMktH5S7aiKbDf0H1eQ5Z4IaUx-RG37Bt2qGjCjVxNWi3k2HM16fCYtoGYXHjR-UGIgSy2Q4F/s1600/QA+QC+UKUR.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1ShcchyiQoS8Ymf_QU0R88viOFxkGC5kpEV_rhvvjGZzVdhPUNqOTl-S7zin4RVpeciEWMktH5S7aiKbDf0H1eQ5Z4IaUx-RG37Bt2qGjCjVxNWi3k2HM16fCYtoGYXHjR-UGIgSy2Q4F/s320/QA+QC+UKUR.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594166629908207730" /></a> Jadi akanlah sangat aneh jika semua hal berkaitan dengan kendali mutu & jaminan kualitas (QC & QA) disandarkan pada survey dan verifikasi external, karena sebetulnya liability dari pihak external akan sangat terbatas dibandingkan dengan product guarantee yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab galangan. Disamping reputasi galangan sendiri yang akan sangat terimbas oleh baik atau tidaknya mutu kapal yang dihasilkan.<br /><br />Lebih aneh lagi jika suatu galangan mempunyai penerapan system security (keamanan) yang sangat ketat dan cenderung berbelit untuk menghindari hilangnya material dari galangan dibandingkan impelementasi kedua system kendali & jaminan kualitas (QA/QC) dalam memproduksi kapal……???A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-46917689888097823222011-04-06T01:35:00.000-07:002011-04-06T01:42:13.106-07:00Dynamic Positioning System<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivjyyFbF8vbiJiharxd_iyPEsI9r2kyfSW2nRwFIPnGny8IMAFEn8S5K2Uz21ewRrJ8CTGzOZu_K69UT4VR4HXTME5BDSXw5YCBkr8l24p8ZtmiK0zMnrmvJpZucQy32vB5JgnLl1aaFI_/s1600/DP+system.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivjyyFbF8vbiJiharxd_iyPEsI9r2kyfSW2nRwFIPnGny8IMAFEn8S5K2Uz21ewRrJ8CTGzOZu_K69UT4VR4HXTME5BDSXw5YCBkr8l24p8ZtmiK0zMnrmvJpZucQy32vB5JgnLl1aaFI_/s320/DP+system.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5592388097314322754" /></a><br /><br />Dynamic Positioning (DP system) adalah suatu system yang terdiri dari peralatan serta sistem kerja yang bekerja bersama dalam upaya untuk mencapai suatu kemampuan menjaga posisi (position keeping) yang sesuai dan andal. DP system pada umumnya terdiri dari power system, thruster system (pendorong) dan system pengendali (DP control system). Sehingga suatu unit atau kapal dengan DP system akan mempunyai kemampuan untuk menjaga posisinya tetap stabil pada suatu titik tertentu (fixed or predetermined location) dengan peralatan pengendali daya dorong (control thrust)<br /><br />Beberapa definisi pada DP System adalah:<br /><strong>Fault/ Failure: </strong>Kehilangan kemampuan untuk menjalankan fungsinya pada batas-batas persyaratan<br /><strong>Redudancy concept: </strong>Keadaan dimana kondisi terburuk yang direncanakan (worst case faiure design) terjadi<br /><strong>Single Failure Concept: </strong>Konsep dimana diasumsikan hanya satu kegagalan yang mengawali kejadian yang tidak diharapkan. <br /><strong>Redundancy: </strong>Kemampuan sebuah komponen/ system untuk menjaga atau mengembalikan fungsinya secara cepat atau pada kurun waktu yang masih dapat diterima, untuk melaksanakan tugas dari kapal ketika kegagalan tunggal (single failure) terjadi. Redundancy dapat tercapai missal dengan pemasangan multiple komponen, multiple system atau peralatan alternative untuk melaksanakan fungsi tersebut.<br /><br />Berdasarkan IMO publikasi no 645, DP system dikelaskan sebagai DP Class 1, 2 dan 3, dengan dasar pengelompokkan tersebut adalah:<br /><strong>Equipment Class 1: </strong>Tidak memiliki redundancy. Kehilangan posisi boleh terjadi pada saat terjadi satu kegagalan (fault)<br /><strong>Equipment Class 2: </strong>Memiliki redundancy sehingga tidak boleh terjadi single fault pada system yang aktif, yang mana dapat menyebabkan system menjadi gagal/ tidak bekerja. Kehilangan posisi tidak boleh terjadi karena terjadinya single fault tersebut pada komponen/sistem aktif seperti generator, thruster, switchboard, katup remote control, dll. Tetapi boleh terjadi setelah kegagalan dari komponen statis seperti kabel, pipa, katup manual, dll.<br /><strong>Equipment Class 3: </strong>yang mana system harus juga tahan terhadap kebakaran atau terendam pada saat salah satu kompartemen (ruang) terisi air, tanpa ada kegagalan samasekali. Kehilangan posisi tidak boleh terjadi pada saat adanya single failure termasuk jika ada kebakaran pada salah satu fire sub divisi atau ruang kedap harus terisi air.<br /><br />Beberapa Class Society memberikan berbagai class notasi untuk DP system, antara lain:<br />Germanischer Lloyd:<br />DP 0: kehilangan posisi masih boleh terjadi pada saat terjadi single fault<br />DP 1: kehilangan posisi masih boleh terjadi pada saat terjadi single fault , tetapi persyaratn redundancy harus terpenuhi<br />DP 2: kehilangan posisi tidak boleh terjadi pada saat terjadi single fault pada komponen/system aktif. Komponen statis tidak diperhitungkan untuk gagal ketika adanya perlindungan dan keandalan dapat diterima oleh GL<br />DP 3: kehilangan posisi tidak boleh terjadi pada saat terjadi single fault pada komponen/system aktif dan static. Hal ini juga berlaku untuk kegagalan total dari satu kompartemen karena kebakaran atau terendam air.<br />Untuk class notations DP 2 & DP 3, sebuah kejadian yang tidak diskenariokan (inadvertent action) harus dipertimbangkan sebagai single fault, jika kejadian tersebut mempunyai kecenderungan untuk terjadi (reasonably probable).<br /><br />Adapun class society lain seperti ABS, LRS dan DNV juga mempunyai class notasi yang spesifik untuk DP system ini, a.l:<br />America Bureau of Shipping mempunyai class notasi: DPS-0, DPS-1, DPS-2, DPS-3<br />Lloyd’s Register of Shipping mempunyai class notasi: DP(CM), DP(AM), DP(AA), DP(AAA)<br />Det Norske Veritas mempunyai class notasi: DNV-T, DNV-AUT, DNV-AUTR, DNV-AUTROA.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-34348564204579120772011-03-27T23:32:00.000-07:002011-03-27T23:46:50.659-07:00Peluncuran KRI Banda Aceh<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGQL-Eaa2HBCV1o4CebOoKd7xQxyp5qF9g1Q2leqzTr4o2-5fLaa2V9ttUQ8TGKvSHaGjdxFagm2XvxvygCWzPW9Cvlk0imiZcFMOOdwr16bIPnkLXXeKRIq2PxuUdoZ6zMfdlsM1IYFfe/s1600/LPD+KRI+Banda+Aceh.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGQL-Eaa2HBCV1o4CebOoKd7xQxyp5qF9g1Q2leqzTr4o2-5fLaa2V9ttUQ8TGKvSHaGjdxFagm2XvxvygCWzPW9Cvlk0imiZcFMOOdwr16bIPnkLXXeKRIq2PxuUdoZ6zMfdlsM1IYFfe/s320/LPD+KRI+Banda+Aceh.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5589017254837328322" /></a><br />Hari Senin, 21 Maret 2011 lalu terjadi sebuah peristiwa menarik, yaitu serah terima kapal landing platform dock (LPD) dari pembuatnya, PT PAL Surabaya, kepada pemesannya, Departemen Pertahanan,yang diwakili Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.<br />LPD adalah sebuah kapal perang besar yang mampu mengangkut satu batalion pasukan,kendaraan perang maupun kapal pendarat (landing craft carrier). Ini merupakan kapal modern dan banyak dibangun oleh beberapa Negara seperti Inggris, Belanda, Spanyol, Italia dalam beberapa tahun terakhir. Dengan serah terima ini, lengkap sudah perjalanan pemesanan kapal LPD yang dipesan Departemen Pertahanan kepada Daewoo International dari Korea sebanyak 4 buah dengan bantuan pembiayaan kredit ekspor dari Korea.<br />Menariknya, separuh dari pesanan ke Korea tersebut akhirnya justru disubkontrakkan ke PT PAL Surabaya. Bukan<br />hanya berhasil dipenuhi, tetapi bahkan dengan perbaikan spesifikasi, yaitu kemampuan menampung pendaratan<br />helikopter dari 3 buah menjadi 5 buah maupun kecepatan yang lebih tinggi. Peluncuran kapal tersebut pada hakikatnya suatu testimoni mengenai kemampuan PT PAL dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) kita. Negara tetangga kita,Filipina,juga mengakui keunggulan itu sehingga memesan kapal jenis LPD tersebut. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw068jyDeXWyNXhZ9LikpBO7kGDZ2EnMDl1wLqCSIRfuNBxsD9RVYWJxu24xYtGMwG7YTu9LDthPigxSjWQni0I9PnJpebMc_w9Kmvf9ACKW9DdiMBe9aiuBaNM8fn8u5Q_Cdl3F0FhM8v/s1600/LPD_PAL.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 237px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw068jyDeXWyNXhZ9LikpBO7kGDZ2EnMDl1wLqCSIRfuNBxsD9RVYWJxu24xYtGMwG7YTu9LDthPigxSjWQni0I9PnJpebMc_w9Kmvf9ACKW9DdiMBe9aiuBaNM8fn8u5Q_Cdl3F0FhM8v/s320/LPD_PAL.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5589017259645151746" /></a><br />Sementara itu Timor Leste memesan kapal patroli cepat (fast patrol boat) yang ukurannya antara 30 sampai 40 meter. Pemesanan ini bersamaan dengan pemesanan kapal sejenis fregat oleh Departemen Pertahanan yang dalam istilah PT PAL diberi nama kapal perusak kawal rudal (PKR). Kapal yang dibangun dengan bantuan teknologi Belanda tersebut akan memiliki kelas yang sama dengan kapal fregat kelas la Fayette yang sekarang ini dimiliki Angkatan Laut Singapura.<br />Pembangunan kapal tempur baru tersebut sekaligus dimaksudkan sebagai modernisasi maupun pembangunan kekuatan angkatan laut kita supaya mampu menghasilkan efek penggentar bagi yang mencoba mengganggu kedaulatan kita. Dewasa ini PT PAL juga sedang menyiapkan diri untuk membangun dua kapal selam dengan bantuan teknologi dari Jerman dan Korea Selatan. Jika proses alih teknologi dapat diselesaikan dengan baik, kemampuan PT PAL untuk membangun kapal perang tidak bisa diragukan lagi.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHgSUvIqaAcxUVTjR0xYdDoR-C7g6s7sELmoqowhIxeWjXyPfdyhMKEpVkRlwIh0Ltp3s9toJs9wGYDBwa5gBTUPoWvLYpE1pSqW-Fzw2k9xBP5o82FRMBvStkBZP4M42vrNx5VoyiL6EM/s1600/LPD+-+PKR+Sigma.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHgSUvIqaAcxUVTjR0xYdDoR-C7g6s7sELmoqowhIxeWjXyPfdyhMKEpVkRlwIh0Ltp3s9toJs9wGYDBwa5gBTUPoWvLYpE1pSqW-Fzw2k9xBP5o82FRMBvStkBZP4M42vrNx5VoyiL6EM/s320/LPD+-+PKR+Sigma.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5589017245680758450" /></a><br /><br />Dewasa ini pun PT PAL sudah pula melakukan overhauluntuk kapal perang korvet kelas Sigma yang diproduksi Belanda maupun juga kapal selam Nenggala dan Cakra yang dibuat Jerman. Kemampuan PT PAL juga sudah melebar pada pembangunan kapal niaga.Yang menjadi andalan utama perusahaan tersebut adalah kapal barang berbobot mati 50.000 ton yang dikenal sebagai Star 50. Kapal yang rancang bangunnya dilakukan sepenuhnya oleh PT PAL tersebut telah dihasilkan sebanyak 9 buah yang semuanya adalah pesanan dari luar negeri, yaitu Jerman, Hong Kong,Turki, dan Singapura.<br />Sementara itu, PT PAL juga baru saja menyelesaikan kapal tanker pesanan dari Italia, sementara Pertamina juga sudah melakukan pemesanan kapal tanker untuk kebutuhan mereka.Dalam peluncuran kapal Star 50 yang terakhir pesanan Singapura (Azurite Invest, Virgin Island) yang diberi nama Erslyne, sebuah double skin bulk carrier (DSBC), kapal tersebut dikatakan sebagai yang terbaik di dunia di antara sejenisnya. Dalam kunjungan saya ke perusahaan tersebut di Surabaya setahun silam, saya melihat kesibukan yang luar biasa di galangan mereka.<br />Selain pembangunan kapal niaga baru, yaitu sebuah kapal dengan bobot mati 50.000 ton (yang akhirnya diluncurkan dengan nama Erslyne tersebut) dan tanker pesanan Italia, PT PAL pada waktu itu juga sedang melakukan pembangunan kapal LPD (yang akhirnya diluncurkan pekan lalu) maupun 4 kapal patroli cepat pesanan Bea Cukai. Pada saat yang sama saya juga melihat pekerjaan overhaul yang sedang mereka lakukan terhadap dua kapal perang kita. Pada saat kunjungan tersebut, terpikir oleh saya bahwa PT PAL sangat mungkin untuk mengembangkan kapal niaga yang lebih besar dengan teknologi yang sudah mereka kuasai saat ini. Namun, salah satu kendala yang mereka miliki adalah fasilitas galangan kapal yang lebih besar. Dengan latar belakang tersebut, sudah waktunya bagi pemerintah untuk secara aktif membantu pengembangan salah satu industri strategis tersebut. Pembangunan sebuah galangan baru yang mampu untuk menampung pembangunan kapal yang jauh lebih besar, yaitu sampai dengan bobot mati sampai 150.000 ton, memungkinkan mereka untuk menerobos pasar yang lebih luas.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Vsp4s-g16Kt-Y2xl5ezcnmEpvldeR_KHM2_uEW-rLyxUqkxx15KhqvIEtLeCO3ASZ4aoOpfn5KIuEaPt_oDvH1b4CzLbGA9nO3FRnONJLqTy1LtTWnwPvKHVuy0BNMQwDY7ueZ2furmG/s1600/LPD+Submarine.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 183px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Vsp4s-g16Kt-Y2xl5ezcnmEpvldeR_KHM2_uEW-rLyxUqkxx15KhqvIEtLeCO3ASZ4aoOpfn5KIuEaPt_oDvH1b4CzLbGA9nO3FRnONJLqTy1LtTWnwPvKHVuy0BNMQwDY7ueZ2furmG/s320/LPD+Submarine.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5589017245990546290" /></a><br /><br />Kemampuan serta produk yang mereka hasilkan pada akhirnya menjadi promosi penting bagi industri pelayaran di seluruh dunia.Dengan melihat perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia sendiri, pada akhirnya kebutuhan sarana pengangkutan air semacam ini jelas akan mengalami peningkatan di tahun-tahun yang akan datang. Barangkali Pulau Madura yang menjadi semakin dekat dengan selesainya Jembatan Suramadu memiliki potensi yang besar bagi pengembangan kemampuan PT PAL tersebut.<br />Bantuan pemerintah untuk pembangunan galangan kapal yang lebih besar tersebut pada akhirnya juga akan memperkuat permodalan dari PT PAL. Perusahaan tersebut, meskipun memiliki kemampuan teknologi yang tinggi, secara komersial masih memiliki kelemahan yang besar. Dengan injeksi permodalan yang baru melalui penyertaan pemerintah pada pembangunan galangan kapal tersebut, struktur modal PT PAL akan menjadi semakin baik. Ini berarti langkah tersebut seperti killing two birds with one stone. Saya yakin secara finansial Pemerintah Indonesia dewasa ini sangat mampu untuk melakukan injeksi modal tersebut. Namun pada akhirnya hal tersebut sangat tergantung pada political will yang dimiliki Pemerintah.<br />Dengan perbaikan struktur permodalan tersebut, PT PAL akan menjadi semakin mudah untuk berkembang karena kemampuan finansial mereka memungkinkan untuk memperoleh pembiayaan dari bank. Virtuous circle semacam ini akhirnya akan membawa kebaikan yang sifatnya permanen bagi pengembangan industri strategis yang kemampuannya tidak bisa diragukan lagi.<br /><br />Sumber: CYRILLUS HARINOWO HADIWERDOYO, Pengamat Ekonomi, Seputar Indonesia 28 Maret 2011A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-41150374736104725382011-02-10T17:35:00.000-08:002011-02-10T17:50:54.952-08:00HOVERCRAFT KARTIKA<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-psL8sDH_Ty_5SDAXQrsB3K_8DO06hk3mGFLeWnw-4PsfO0JW67sx52MGeaLjYsNVdLwu6pcG5BSfx4Xq9dH_vD0poRhZxG_Y0P-P40UYtqQYSKL0pzhsXI0-C_U8ATAQHmLwCAwpADv5/s1600/hovercraft+kartika+1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-psL8sDH_Ty_5SDAXQrsB3K_8DO06hk3mGFLeWnw-4PsfO0JW67sx52MGeaLjYsNVdLwu6pcG5BSfx4Xq9dH_vD0poRhZxG_Y0P-P40UYtqQYSKL0pzhsXI0-C_U8ATAQHmLwCAwpADv5/s320/hovercraft+kartika+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572241784352032338" /></a><br />Hovercraft adalah suatu kendaraan yang berjalan di atas bantalan udara (air cushion). Bantalan udara tersebut ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah kapal (plenum chamber) melalui skirt (sekat yang lentur) sehingga tekanan udara di dalam plenum chamber lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat. <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNiDHi5rBFAh5X2o4XrEEMDCsQ9R9rWb_iVp-tY0J4rA3ugXicC81SVBe6ay6xKrgHHmNEZcjHG1wZz_BUBeiwv3M18ud3hbLit5mB8X1Ycfe-VaCwyiRpa7-pC-e_qcPlvdnkZIKd0lj0/s1600/hovercraft+kartika+2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNiDHi5rBFAh5X2o4XrEEMDCsQ9R9rWb_iVp-tY0J4rA3ugXicC81SVBe6ay6xKrgHHmNEZcjHG1wZz_BUBeiwv3M18ud3hbLit5mB8X1Ycfe-VaCwyiRpa7-pC-e_qcPlvdnkZIKd0lj0/s320/hovercraft+kartika+2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572241789602143986" /></a><br />Untuk menggerakkan kapal bantalan udara, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari baling-baling seperti pada pesawat udara. Gaya angkat kapal ini bekerja pada penampang yang luas, sehingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tidak besar. Dengan demikian, kendaraan ini dapat berjalan di atas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban yang cukup berat. Karena tidak adanya kontak langsung antara hovercraft dan permukaan daratan atau air, maka hambatan yang terjadi kecil sehingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan tinggi.<br /><br />Saat ini TNI-AD telah mampu menciptakan Hovercraft sendiri, Hovercraft ini merupakan hasil karya Litbang Bekang TNI AD yang bermitra dengan Kabindo dan PT Sri Rejeki Isman, dan diberi nama Hovercraft KARTIKA. bahkan Hovercraft ini pernah dipamerkan di dipelataran display statis depan Hall pameran Indo-Defence 2010, pada hari Rabu (10/11) hingga Sabtu (13/11) tahun 2010 yang lalu.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ-Yn8iiNJg18NHXRC5THiaWtw5ugabcJeFGuFjUhk3Y8iqOZtAFXL3OtOYN2RrY0-6rik8Ynu6UUSzt5NypGx0eB7K58P_YL_3mdtiMltEWXBiWDHGG8PLAbbhtpSMUxXLZrnijzIQ2Vr/s1600/hovercraft+kartika+3.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ-Yn8iiNJg18NHXRC5THiaWtw5ugabcJeFGuFjUhk3Y8iqOZtAFXL3OtOYN2RrY0-6rik8Ynu6UUSzt5NypGx0eB7K58P_YL_3mdtiMltEWXBiWDHGG8PLAbbhtpSMUxXLZrnijzIQ2Vr/s320/hovercraft+kartika+3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572241790620065954" /></a><br />Berbeda dengan Landing Craft Air Cushion (LCAC) yang digunakan marinir AS, Kartika menggunakan struktur material sandwich composite pada lambungnya dan open loop dengan Finger Skirt pada bantalan craftnya. Ditenagai oleh 2 buah mesin diesel berkekuatan 330Hp dengan thrust engine 2x502Hp, hovercraft ini ditengarai mampu dipacu hingga kecepatan 20-25 knot (cruising speed) dengan endurance 7 jam. Muatan maksimum yang bisa diangkut hingga 3 ton, sehingga sanggup membawa 1 mobil truck 3/4.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMYcfZg0ubKrUWxs2xH3fx3r-VN4X6rUoT2Xny8Ld8aSFb84Sd9zJvWSx0QzLPAHP5cj3G9_pKbmFjktV6n4dEwPik4NwaInoct2x2rpcM7T3NTeHMc6gn_Bhu0JRgiP_E8ObMoF1v6Rdl/s1600/hovercraft+kartika+4.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMYcfZg0ubKrUWxs2xH3fx3r-VN4X6rUoT2Xny8Ld8aSFb84Sd9zJvWSx0QzLPAHP5cj3G9_pKbmFjktV6n4dEwPik4NwaInoct2x2rpcM7T3NTeHMc6gn_Bhu0JRgiP_E8ObMoF1v6Rdl/s320/hovercraft+kartika+4.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572241798363130418" /></a><br />Hovercraft yang diberinama Kartika ini memiliki dimensi panjang 14,2m, lebar 7m dan tinggi 3,1m. Untuk propeller menggunakan variabel pitch control dengan sistem belt transmision, sedangkan daya angkatnya (lifter) dan pengendalinya memakai sistem centrifugal fan yang terhubung dengan hydraulic motor.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMGMFvlc4kZVNpsU0zHri1pc_plnUwwm4WsMEkKCnqOJ2p_mZetfGZCkPkNTIxgC7lu8QaMfU7r28T8P6pFmotQ5RYN3zZVMIl-PYe7o4K4D7ENtJdjsiS01CDSSWsvroNiOB5BoOQW8qQ/s1600/hovercraft+kartika+5.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 233px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMGMFvlc4kZVNpsU0zHri1pc_plnUwwm4WsMEkKCnqOJ2p_mZetfGZCkPkNTIxgC7lu8QaMfU7r28T8P6pFmotQ5RYN3zZVMIl-PYe7o4K4D7ENtJdjsiS01CDSSWsvroNiOB5BoOQW8qQ/s320/hovercraft+kartika+5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572241805870009778" /></a><br />Fungsi utamanya untuk mengangkut pembekalan TNI. Tapi Hovercraft ini juga bisa dimanfaatkan untuk misi kemanusian, misalnya menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau, Hovercraft Kartika juga mampu menerjang ombak dengan ketinggian 1,2 meter. Hovercraft mampu beroperasi hingga tujuh jam, dengan bahan bakar 1,2 ton Solar, juga masih mampu menerjang ombak di atas ketinggian tersebut..<br /><br />Mengenai daya angkut Hovercraft Kartika dapat mengangkut beban 5,5 ton. Meski dalam spesifikasinya tertulis 3 ton. Itu juga masih dapat ditambah.<br /> <br />Surce: http://cba.ditbekangad.mil.idA.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-53550289186353324842011-01-13T02:47:00.000-08:002011-01-13T02:53:28.089-08:00Tahanan Kapal (Ship Resistance)<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2wbEPqX56GLkxt5d0JmlvTWBgGzOy0R05rj6J6RXE69451IjnhOl1Bjqi7jZ9oumZVAsbjvMzeXGdy9ECpk1mSjdRXH5AJ1NWnUlOK9aIndf1WcG9f7J6XagsZKiA3yDfiUGwKbdziFGh/s1600/ship+resistance+-+ilustrasi.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 343px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2wbEPqX56GLkxt5d0JmlvTWBgGzOy0R05rj6J6RXE69451IjnhOl1Bjqi7jZ9oumZVAsbjvMzeXGdy9ECpk1mSjdRXH5AJ1NWnUlOK9aIndf1WcG9f7J6XagsZKiA3yDfiUGwKbdziFGh/s400/ship+resistance+-+ilustrasi.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5561621575091817410" /></a><br />Tenaga yang diperlukan kapal untuk melaju di air sangat tergantung bagaimana effisiensi dari system propulsinya terhadap tahanan (resistance) yang diterima oleh kapal tersebut. Tahanan kapal adalah fungsi yang sangat komplek tergantung dari variable bentuk lambung, displacement dan kecepatan.<br />Beberapa komponen tahan kapal yang Utama adalah:<br />- Tahanan gesek (frictional resistance)<br />- Tahanan tekanan (form resistance)<br />- Tahanan gelombang (wave resistance)<br />- Tahanan tambahan di gelombang (added resistance in wave)<br />- Tahanan Udara (air resistance)<br /><br /><strong>Tahanan gesek </strong><br />Tahanan gesek adalah tahanan yang diterima kapal pada saat melaju yang dihasilkan akibat gesekan antara kulit lambung kapal (ship shell) dengan air. Partikel air yang terdapat pada lapisan batas (boundary layer) mengalami percepatan karena adanya kecepatan lambung kapal, sehingga menyebabkan drag karena friksi partikel air tersebut. Boundary layer ini akan semakin menebal, apalagi jika lambung kapal tidaklah streamline, seperti tumbuhnya tritip & fouling.<br />Tahanan friksi kapal yang terkecil adalah pada saat kapal dalam kondisi baru dan kemudian akan bertambah seiring dengan semakin kasarnya permukaan lambung karena aplikasi cat yg berlapis-lapis, kerusakan lambung (deformasi, dll), korosi (pitting, dll). Hal-hal ini menyebabkan turunnya kecepatan kapal dan effisiensi secara gradual.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxUmbGjVgmMqhrkoWyU8ykNaZIYNB9IpS2GawDo0YV08lEfr6mtVlTAiVBo0thSEyB1_jRRTBAsJ8agD3VP8TYWRm3puakW9_IpRk3kWZekRJ0RAeRW-Q77NYzvpjivXmcHmG89XdgaMZK/s1600/ship+resistance+-+friction.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 396px; height: 232px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxUmbGjVgmMqhrkoWyU8ykNaZIYNB9IpS2GawDo0YV08lEfr6mtVlTAiVBo0thSEyB1_jRRTBAsJ8agD3VP8TYWRm3puakW9_IpRk3kWZekRJ0RAeRW-Q77NYzvpjivXmcHmG89XdgaMZK/s400/ship+resistance+-+friction.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5561621580379159554" /></a><br /><br /><strong>Tahanan tekanan (form)</strong><br />Momentum kapal (Momentum = massa X kecepatan) akan mendorong air kesisi samping haluan kapal dan hal ini mengakibatkan meningkatnya tekanan air pada haluan kapal. Dan tekanan ini juga akan meningkat di bagian buritan kapal, yang mana tekanan baru akan turun jika boundary layer hilang.<br /><br /><strong>Tahanan Gelombang</strong><br />Tahanan ini merupakan hasil dari system gelombang sepanjang lambung kapal yang terjadi karena perbedaan tekanan tadi. Pada kapal-kapal yang didesign dengan bulbous bow akan mereduksi wave-making resistance ini secara signifikan, karena bulbous bow akan menghasilkan system gelombang tersendiri yang akan mengintervensi system gelombang kapal secara negative. Dan intervensi dari kedua system gelombang ini akan saling meniadakan masing-masingnya.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_7PoJpPhsaevFI5Tu5_0a8ciojbQRX0DC1G7ZQVtwkS9Atb9vgjHg1Q2zvkmtOd9e28rpo0Noy6e6uSSIsbVPCsIYGOJP4uy1Gth1iGoNbr1ohbpQlYT-OgM8xDynz4YZ7ChkUK_dPedR/s1600/Bulbous+bow.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 177px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_7PoJpPhsaevFI5Tu5_0a8ciojbQRX0DC1G7ZQVtwkS9Atb9vgjHg1Q2zvkmtOd9e28rpo0Noy6e6uSSIsbVPCsIYGOJP4uy1Gth1iGoNbr1ohbpQlYT-OgM8xDynz4YZ7ChkUK_dPedR/s400/Bulbous+bow.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5561621582259053682" /></a><br /><br /><strong>Tahanan tambahan di gelombang (added resistance in wave)</strong>, type tahanan ini adalah hasil dari olah gerak kapal pitching, having dan rolling.<br /><br /><strong>Tahanan Udara</strong>,<br />Tahanan udara yang dialami kapal akan sangat tergantung dari design architecture kapal diatas air yang dilihat secara vertical, dan dapat berubah-ubah seiring naik turunnya sarat (draft) kapal. <br /><br />Bagaimanapun juga untuk komponen tahanan added resistance in wave dan tahanan udara adalah sangat tergantung bagaimana arah laju gelombang dan arah angin yang dihadapi oleh kapal dalam pelayarannya.<br /><br />Beberapa hal yang dilakukan untuk mengurangi tahanan gesek/friksi karena pertumbuhan tritip pada permukaan lambung kapal, adalah aplikasi cat anti fouling (AF coat) yang dilakukan sebelum kapal turun dari docking. Dimana cat AF ini akan menghambat laju pertumbuhan tritip, sehingga menjaga lambung kapal tetap bersih dan mengurangi potensi timbulnya hambatan friksi yang besar. Yang perlu dicatat adalah saat ini IMO/ Marpol telah menerbitkan peraturan tentang pemakaian cat AF harus tanpa adanya kandungan TBT (tributilyn) pada cat karena bahan tersebut merupakan bahan pencemar.A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-51569031941359199402010-12-30T01:27:00.000-08:002010-12-30T01:39:27.788-08:00Z-Grade Quality Material (Through Thickness Property)Sudah menjadi Sunatulloh, bahwa proses pengelasan akan menghasilkan tegangan (stress) pada pelat induk. Dimana tegangan tersebut dapat menyebabkan timbulnya cacat retak. Retak/ pembukaan material yang mempunyai arah paralel terhadap permukaan logam disebut sebagai lamellar tearing, cacat ini akan menyebabkan kerusakan material pada posisi tegak lurus ketebalan pelat. <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQkW8iwbtogzTrH5L1cUb5nvCbxUWdHXeyrjOQUjNVBVwFlPgwndbSO-P_RzqNMhmfX5DDsVDsGuRJ6DiB0wghuDDmTq86YgLhpTEGPQ902AGI2Nx8GpSrY5jECaaYWujDSts6oyc3JZ98/s1600/LAMELLAR+TEAR+1.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 175px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQkW8iwbtogzTrH5L1cUb5nvCbxUWdHXeyrjOQUjNVBVwFlPgwndbSO-P_RzqNMhmfX5DDsVDsGuRJ6DiB0wghuDDmTq86YgLhpTEGPQ902AGI2Nx8GpSrY5jECaaYWujDSts6oyc3JZ98/s320/LAMELLAR+TEAR+1.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5556406173456840994" /></a><br />Lamellar tearing, secara kamus arti kata “lamellar” adalah lapisan tipis, membran atau jaringan berbentuk pelat. Sedangkan “tear” adalah tertarik sobek manjadi beberapa bagian. Sehingga lamellar tearing pada material dapat diartikan sebagai keretakan material akibat pengelasan yang berbetuk lapisan yang terletak di dalam material dan searah permukaan material pelat tersebut. Lamellar tearing ini pada umumnya terjadi pada material pelat baja rolled, dimana ini adalah kondisi berbahaya yang terjadi ketika material pelat yang mempunyai sifat kelenturan yang rendah (low ductility) yang dilas secara tegak lurus terhadap arah ketebalan pelat tersebut.<br />Keretakan ini dapat terjadi dimana:<br />- Regangan (strain) karena kontraksi akibat perubahan suhu terjadi pada arah ketebalan pelat (through thickness direction of plates)<br />- Atau adanya inklusi/sisipan material non-metal yang berupa bidang lapisan tipis dimana bentuk utama dari sisipan (planar) tersebut searah dengan permukaan pipa. Sehingga regangan (strain) akibat kontraksi tersebut akan memaksa inklusi non-metal tadi sebagai pemicu untuk membentuk bukaan planar pada arah pararel terhadap permukaan pelat.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL3H_W3hB_al8q1xxLI_5ipVKRNLiFFmqaH9G2o6Z9d10QITEMggTCts8LYbk-SrXxrOlczFb6TNwznmL_fbln04_ASCJ_rAylt433QPQetYI4neJRAJGDcfk0uTOk3ssqhC0uZyrAjUSk/s1600/LAMELLAR+TEAR.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 229px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL3H_W3hB_al8q1xxLI_5ipVKRNLiFFmqaH9G2o6Z9d10QITEMggTCts8LYbk-SrXxrOlczFb6TNwznmL_fbln04_ASCJ_rAylt433QPQetYI4neJRAJGDcfk0uTOk3ssqhC0uZyrAjUSk/s320/LAMELLAR+TEAR.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5556406186129901090" /></a><br />Pada struktur baja yang dilas, dimana pada posisi beban ditanggung tegak lurus terhadap permukaan pelat, lamellar tearing dapat menjadi penyebab awal kerusakan struktur yang lebih besar.<br />Pada level kualitas pelat baja normal, biasanya pengujian telah dilakukan searah rollingnya (memanjang pelat – sumbu x) maupun tegak lurus arah rollingnya (melebar pelat – sumbu y), dan property material pada arah tegak lurus ketebalan pelat (sumbu z) tidak disebutkan.<br /><br />Dengan teknologi produksi yang khusus pada saat ini serta pengurangan kandungan belerang, kebanyakan pabrikan baja telah mempunyai kemampuan untuk memproduksi pelat baja dengan property untuk arah ketebalan pelat (sumbu z) tersebut, dimana pelat dengan jenis ini disebut sebagai material dengan kualitas Z-grade. Material Z-grade Quality ini meminimalisir resiko terjadinya lamellar tearing, karena material ini mempunyai ketahanan (ductility) yang lebih pada arah tebalnya disbanding dengan material kualitas normal grade. <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmAsWjUUbyjowCl2HDWXN2TUOjx7jJj3Sl_F8lereyuIIjae_ulxsFtdmVGdj0um-O5nL11pv3LeuY3RPkxc7o9ln-iDyi4PzLYLd7X0bEBLfQVdBGcxkjYipgpCy2pCL5KmS1nY5I0Xws/s1600/LAMELLAR+TEAR+2.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 163px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmAsWjUUbyjowCl2HDWXN2TUOjx7jJj3Sl_F8lereyuIIjae_ulxsFtdmVGdj0um-O5nL11pv3LeuY3RPkxc7o9ln-iDyi4PzLYLd7X0bEBLfQVdBGcxkjYipgpCy2pCL5KmS1nY5I0Xws/s320/LAMELLAR+TEAR+2.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5556406188636222274" /></a><br />Untuk mengetahui sejauh mana ketangguhan sifat-sifat (property) material Z grade quality ini, dilakukan pengujian tarik yang spesifik (searah sumbu Z) pada sample material, dimana jika menghasilkan reduction area yang tinggi maka material ini dapat dikategorikan mempunyai Z grade quality yang baik.<br /> <br />Tentu saja prosedur pengujian dan berapa besar nilai minimal reduction area yang harus didapat supaya material tersebut dapat dikategorikan baik/ tidak, harus mengacu pada standard industri yang berlaku. <br />Beberapa standard industri a.l: ASTM D7291, EN 10164 atau Rule badan klasifikasi seperti GL, BV, LR, ABS atau DNV juga menyediakan prosedur pengujian serta criteria keberterimaan untuk material dengan kategori Z-grade quality ini.<br /><br /><br />Sekilas jika meninjau GL Rule for Material & Welding - Section1: Steel Plates, Strips and Bars, dimana disitu untuk category Z-grade material ditentukan berdasar reduction area yang dihasilkan pada saat pengujian tarik sample dengan orientasi searah tebal material (seperti gambar diatas). Ada 2 kategori Z-grade material menurut GL rule, yaitu Z25 dan Z35, dimana Z25 adalah jika reduction area yang dihasilkan sebesar 25% minimum, sedang untuk Z35 reduction area yang dihasilkan minimum harus sebesar 35%. <br /><br />Pengujian dilakukan pada 3 specimen uji tarik (Z direction), dimana salah satunya boleh kurang dari 25% tetapi masih harus lebih besar dari 20% untuk Z25. Sedang untuk Z35 salah satu specimen boleh kurang dari 35% tapi masih harus lebih besar dari 25%.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj67ZWDzQQAGz4CnaLBwvsN68RcixfA2n2BivWAwBoz1ZZNR1I8Uk-PrI6I1w0TyLihGeVcqoLzkqKcOx5DZ2rU_2R2NEe2GBsV_a-hN-QTivtxLR4thFvzHXzGFBfmqiH6luxp-Y_10UfA/s1600/LAMELLAR+TEAR+3.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 303px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj67ZWDzQQAGz4CnaLBwvsN68RcixfA2n2BivWAwBoz1ZZNR1I8Uk-PrI6I1w0TyLihGeVcqoLzkqKcOx5DZ2rU_2R2NEe2GBsV_a-hN-QTivtxLR4thFvzHXzGFBfmqiH6luxp-Y_10UfA/s320/LAMELLAR+TEAR+3.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5556406190318611042" /></a><br />Pemakaian material ini umum diterapkan pada struktur bangunan lepas pantai, kapal ataupun floating unit sperti FPSO, FSO dan FSRU, yang biasanya dipakai pada bagian struktur yang mengalami beban vertical terhadap ketebalan pelat/material, seperti doubler plate pada koneksi antara deck plate dengan stool topside production module.A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-34806937702235005862010-11-09T00:10:00.000-08:002010-11-09T00:37:09.390-08:00Pembangkit Listrik Tenaga Tikus (PLTT)<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZIBBYCQa4P6IAtnNR7jQxY8Dog2lvY5LJY5TQhZsnLZ2NY1kf2WJHhKXXXP7NUDUmeXK8_FRBvFGq_fi10UZvxtnLxgp2H8sj7eRido3TtWnOjl2bJm6zQU1blzh9lEU7BPh2kgw2IT7e/s1600/Mouse+Power+Plant.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 243px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZIBBYCQa4P6IAtnNR7jQxY8Dog2lvY5LJY5TQhZsnLZ2NY1kf2WJHhKXXXP7NUDUmeXK8_FRBvFGq_fi10UZvxtnLxgp2H8sj7eRido3TtWnOjl2bJm6zQU1blzh9lEU7BPh2kgw2IT7e/s400/Mouse+Power+Plant.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5537463968522398626" /></a><br />Posting kali ini gak terlalu serius, cape serius terus. Btw, ini sebetulnya lintasan ide aja.. liat-liat kok banyak banget tikus itu sliweran di jalan, apalagi klo sudah malem. Terus mau diapakan hewan jenis rodentia itu. Beberapa pengrajin sudah bikin jaket dari kulit tikus dan yang parah lagi ada yg dibikin sate atau bakso... rumornya sih(saya sendiri belum pernah ketemu & gak berharap ketemu...)<br /><br />Terus kadang muncul isu krisis energi, energy kok krisis... Lha hukum kekekalan energy itu kan intinya berbunyi spt in: "Energy tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat dirubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain". Jadi misal energy panas bisa dirubah jadi energy mekanik lewat proses di mesin uap, dsb. Terus krisis darimana? wong jumlahnya tetap? bentuknya aja yang lain..<br /><br />Lha ini konsep merubah energy dari yang banyak tersedia & belum termanfaatkan.. ya tikus itu tadi. Konsepnya adalah merubah energy mekanik menjadi energy listrik.. cuma energy mekanik kita dapat dari tikus yang disuruh lari di roller wheel, terus diconnect ke dinamo via belt.. <br /><br />Just a light idea.. nothing more...A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-16976557345231087402010-10-22T02:33:00.000-07:002010-10-22T02:48:23.816-07:00Foto-Foto MODU Deep Water Horizon Pada Saat Terbakar<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmUunlbJVI-Mnsw1arTSP6TU0srShQanQAfaH-nIiud8bZIPxVsADQJeczVUEhtkmGSo5mq7wxcWrtdBTP1Zfipqm200MnMUTqD5IX4k1djXQ05kbbW8sD7aGR4xgTYkctYdJADS7mWwl1/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%235.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmUunlbJVI-Mnsw1arTSP6TU0srShQanQAfaH-nIiud8bZIPxVsADQJeczVUEhtkmGSo5mq7wxcWrtdBTP1Zfipqm200MnMUTqD5IX4k1djXQ05kbbW8sD7aGR4xgTYkctYdJADS7mWwl1/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%235.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530802033027162802" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4d61D4my8jasSrh0xWUck_Neqj_kp44T6MrnZKst9I9bWgsCQhNVx9yCRg5_o8uT0xaCpMR_BcSRXS8uraNBpa7aOQ1Cqo9QQQKaC7kr-AsxQWEHktkJke1bKlFvro_QrTWE7-KChEJgN/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%231.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4d61D4my8jasSrh0xWUck_Neqj_kp44T6MrnZKst9I9bWgsCQhNVx9yCRg5_o8uT0xaCpMR_BcSRXS8uraNBpa7aOQ1Cqo9QQQKaC7kr-AsxQWEHktkJke1bKlFvro_QrTWE7-KChEJgN/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%231.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530802046981817634" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_x76XEmdn_f3CSWg5j7M2oWsEYi5XYcY8nA5-q_RqrCpEJfigmg3WNfikeWk5-lwtCV25NRndaGOg375HpDOEAE2Juia_fsRc7gUnbrfMs7mbHfhlVNI9UYETLtKdNTXv_m0fj4X1S1-P/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%232.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_x76XEmdn_f3CSWg5j7M2oWsEYi5XYcY8nA5-q_RqrCpEJfigmg3WNfikeWk5-lwtCV25NRndaGOg375HpDOEAE2Juia_fsRc7gUnbrfMs7mbHfhlVNI9UYETLtKdNTXv_m0fj4X1S1-P/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%232.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530802043356725426" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlw3FPoIZ09348A8bmfN7m49zdzyAWnBiIhxmKhlDmAcWRKdpcfq2kShD4TUg2UyNC2y1JUB7hqBZbhdfQ6L1YiEV_GwVoNTNyyZuwxFxu4F9xLZrsIQd-SBS64yUW6bCyBX8fEGK57rK1/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%233.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlw3FPoIZ09348A8bmfN7m49zdzyAWnBiIhxmKhlDmAcWRKdpcfq2kShD4TUg2UyNC2y1JUB7hqBZbhdfQ6L1YiEV_GwVoNTNyyZuwxFxu4F9xLZrsIQd-SBS64yUW6bCyBX8fEGK57rK1/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%233.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530802042004383874" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnoSyiZxA1xwY_9KdM_UNhutLeud2hVHAToaeuSQaxDGRtrmgm9ncp17GHjFxj5OI1lF8LkfsUIah8SeL-_D7_Pv4xfso0aCikmKovqHvN0mmajxkAgOgoiEu-mP2sOyIi4abpRk2V34lC/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%234.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnoSyiZxA1xwY_9KdM_UNhutLeud2hVHAToaeuSQaxDGRtrmgm9ncp17GHjFxj5OI1lF8LkfsUIah8SeL-_D7_Pv4xfso0aCikmKovqHvN0mmajxkAgOgoiEu-mP2sOyIi4abpRk2V34lC/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%234.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530802036243394482" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzEMuzZtQxPrLkUqYE2S0zZQJ4351Q3eD9uiYkg27l72LcSQF8i4KH5TYkqozKsMX5oPH8GzjTDeucJB0u-USVjhAY-1ie7IhhK6mxZKldYYaKlHDwtrWx-Ib11L220NNfuT9KYA51CxnW/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%236.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzEMuzZtQxPrLkUqYE2S0zZQJ4351Q3eD9uiYkg27l72LcSQF8i4KH5TYkqozKsMX5oPH8GzjTDeucJB0u-USVjhAY-1ie7IhhK6mxZKldYYaKlHDwtrWx-Ib11L220NNfuT9KYA51CxnW/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%236.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530803211459082130" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj9njnz51gW0A0hGY-tpM_2qdEO2RAHnvmX-SeMHRmr3iSbLZy_ObkWLQxMDXG9p49m_rbOD5Cg8GkX_M2p50996MSdNIfN2X_BdnYJA1r0VfhQmV_G2WpgkvgMdLV19B3AX-ePlc_T9_c/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%237.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj9njnz51gW0A0hGY-tpM_2qdEO2RAHnvmX-SeMHRmr3iSbLZy_ObkWLQxMDXG9p49m_rbOD5Cg8GkX_M2p50996MSdNIfN2X_BdnYJA1r0VfhQmV_G2WpgkvgMdLV19B3AX-ePlc_T9_c/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%237.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530803208524389202" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIuwCiXZpuOQrBUMvAlVBUIKH3ILOVtm9eOXE0uv7vg7Bc3Fr4EKbdMn96ZuAnnD8XpLXOoKbsMf994Ud3k8CiqjQ_lc_TXN9S_wA1q4vvdhfvE44Kt-q4gAx1GAfT4oL4Dz2vNrh8-eTJ/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%239.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIuwCiXZpuOQrBUMvAlVBUIKH3ILOVtm9eOXE0uv7vg7Bc3Fr4EKbdMn96ZuAnnD8XpLXOoKbsMf994Ud3k8CiqjQ_lc_TXN9S_wA1q4vvdhfvE44Kt-q4gAx1GAfT4oL4Dz2vNrh8-eTJ/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%239.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530803203941651762" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT4x33IHXyxaWKdS3AXFmtjxPYg435USB2SHT7_lpJ1sBOkCZjhdWo_klVKEcKHWbG_KvddP3lbCVQzPzdVYYFlMI1d15ww6G02VAfIzJN_p_jRYHxdrhf4D75Dmz5TVTp8tkVQ_V_PnWr/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%2310.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 239px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT4x33IHXyxaWKdS3AXFmtjxPYg435USB2SHT7_lpJ1sBOkCZjhdWo_klVKEcKHWbG_KvddP3lbCVQzPzdVYYFlMI1d15ww6G02VAfIzJN_p_jRYHxdrhf4D75Dmz5TVTp8tkVQ_V_PnWr/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%2310.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530803196266566930" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQYCWIZ-BeYE9TUSgEWAoIS8HC4ceOiS8du6PZvldiqsQ6sN4B_aAzWKvo_M3qagAmxq2IZphJ0VaQZSyGR4X9KimcQf7RsyYn9AZ9o-4U87J9Byh6DVCquREZyJX3Ju3PpEv1_YzAx6jF/s1600/Deepwater+Horizon+in+Fire+%2311.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 239px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQYCWIZ-BeYE9TUSgEWAoIS8HC4ceOiS8du6PZvldiqsQ6sN4B_aAzWKvo_M3qagAmxq2IZphJ0VaQZSyGR4X9KimcQf7RsyYn9AZ9o-4U87J9Byh6DVCquREZyJX3Ju3PpEv1_YzAx6jF/s320/Deepwater+Horizon+in+Fire+%2311.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530803197170262978" /></a><br /><br />sumber: http://visboo.com/deepwater-horizon-in-flames.htmlA.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-19171208411755762712010-09-06T01:34:00.000-07:002010-09-06T16:13:06.236-07:00Catamaran sebagai Kapal Anti Ranjau<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhehZTxxUmmidvv9nlJCi2l4LK3y4ezMsv9RMySR2BTQSJwga1I9uOux4nb75Cg-kiMtwXBL5MqgzTGt1MjT5BajVBYLhoIatN3GYYp0z0oBVM1XQwqc1tXJZlVW2HdHsMyczdNGhOILATZ/s1600/Zak+MCM+-+PRE+711.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhehZTxxUmmidvv9nlJCi2l4LK3y4ezMsv9RMySR2BTQSJwga1I9uOux4nb75Cg-kiMtwXBL5MqgzTGt1MjT5BajVBYLhoIatN3GYYp0z0oBVM1XQwqc1tXJZlVW2HdHsMyczdNGhOILATZ/s400/Zak+MCM+-+PRE+711.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5513719486069039474" /></a> Ini gara-gara browsing di google.. ketemu flash file tugas akhir saya di perpustakaan kampus… judulnya ”Analisa Teknik Pemakaian Catamaran untuk Kapal Penyapu Ranjau sebagai Sarana Penunjang Keamanan Wilayah Perairan Indonesia”. Jadinya re-memorize… data utama kapal pembanding tulisan ini diambil dari KRI Pulau Rengat (PRE 711) salah satu dari 2 kapal penyapu ranjau kelas Tripartite milik TNI-AL (yg juga MCM vessel standard NATO). Karena 10 MCM yang lain, dari total 12 unit MCM vessel milik Armada RI adalah kelas Condor ex Jerman Timur. Tapi terus terang, jangan lalu dibayangkan tulisan skripsi tersebut sebagai tulisan yang canggih, karena fokusnya bukan pada sistem & peralatan penunjang perang anti ranjau seperti sensor, command, control, information and weapon. Tapi tulisan ini lebih kepada analisa teknis bagaimana jika kapal anti ranjau dibangun diatas platform kapal dengan lambung ganda yang lebih dikenal sebagai twin hull atau catamaran. Twin hull.. bukan double hull lho...<br /><br />Pada tulisan ini kapal penyapu ranjau yang didesign adalah sekelas coastal Mine Counter Measure (MCM) vessel. Pertimbangan design lambung catamaran dari kapal penyapu ranjau didalam tulisan ini lebih didasarkan pada ide adanya ketersediaan geladak yang lebih luas dari catamaran dibanding kapal lambul tunggal (monohull), draft catamaran yang relative kecil dan stabilitas yang cukup baik, meskipun cenderung kaku pada olah gerak (manouverability) dan period oleng kapal.<br /><br />Sedikit mengulas tentang beberapa type ranjau laut, yang ,mana faktor ini juga menjadi salah satu dasar pertimbangan design, merujuk pada kondisi medan seperti apa kapal tersebut akan beroperasi. <br />Ranjau laut dibagi menjadi beberapa jenis a.l: <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja27X-fukCND-5_C3A3_5HbEywhxug_YtmB5QRyF5hn1gjcEkwx3AZK-XgAf45MhIbnRrHhJeLcgzS5mCkwOqOGKkCLqZ_Kq_qlDQPZ6JidOqu4F4MjR0DP2xQz23u3GgeUdmVhSM4Y7nx/s1600/Zak+MCM+-+anchor+mine.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 322px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja27X-fukCND-5_C3A3_5HbEywhxug_YtmB5QRyF5hn1gjcEkwx3AZK-XgAf45MhIbnRrHhJeLcgzS5mCkwOqOGKkCLqZ_Kq_qlDQPZ6JidOqu4F4MjR0DP2xQz23u3GgeUdmVhSM4Y7nx/s400/Zak+MCM+-+anchor+mine.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5513719495092622770" /></a><br />Ranjau jangkar (anchor sea mine), dimana ranjau tersebut ditambat ke dasar laut dengan menggunakan jangkar, rata-rata detonatornya dengan fungsi sentuh. Sehingga pada saat lambung kapal menyentuhnya ranjau tersebut akan meledak. Jenis ranjau ini adalah ranjau konvensional. Ada lagi yang disebut sebagai ranjau pintar (smart mine) dimana fungsi peledakannya dengan indiksi yang ditangkap sensornya, atau biasa disebut sebagai influence mine, ada juga capsulated torpedo (CAPTOR) dan Sea Launch Mobile Mine (SLMM). Influence mine akan aktif berdasarkan indikasi getaran, medan magnet, displacement air disekitarnya sesuai dengan sensor yg dipasang padanya. <br /><br />Captor sendiri sebetulnya adalah torpedo yang dimasukkan dalam tabung kemudian diletakkan didasar laut. Dilengkapi dengan sonar pasif yang akan bekerja terus memonitor laut disekitarnya, jika sonar pasif tersebut menangkap suatu objek bergerak (kapal selam terutama) maka sonar tsb berubah fungsi menjadi sonar aktif dan sekaligus menjadi locator dari object tersebut. Kemudian torpedo didalam container akan dilepaskan menuju sasaran. Captor sengaja didesign sebagai penghancur kapal selam, dan bisa diletakkan oleh wahana apa saja, baik kapal selam, kapal permukaan atau bahkan pesawat. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Ermnl7nklyOZP88unEXLjTkTVXcXwBWHQPsDv7HlY5YlhIlh97uoduuY8Qqh1hYX6Q791Mfg9juFuQd5bdguQzvRIe_7P49tB2ICUWoSHT7Ly-JrlucCMvtEwwlHFiObRb3qLEeD4ZWk/s1600/Zak+MCM+-+captor+%26+slmm.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 143px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Ermnl7nklyOZP88unEXLjTkTVXcXwBWHQPsDv7HlY5YlhIlh97uoduuY8Qqh1hYX6Q791Mfg9juFuQd5bdguQzvRIe_7P49tB2ICUWoSHT7Ly-JrlucCMvtEwwlHFiObRb3qLEeD4ZWk/s400/Zak+MCM+-+captor+%26+slmm.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5513719495481479330" /></a> Sedikit berbeda dengan captor, SLMM juga merupakan ranjau yang digeletakkan didasar laut, hanya metode peluncuran SLMM yang melalui tabung torpedo kapal selam, dan relative untuk perairan yang lebih dangkal dibanding captor.<br /> <br />Dari sisi system detonasinya, ranjau dapat dibagi menjadi ranjau sentuh (konvensional) dan system sensor, baik dari displacement, getaran atau medan magnet tadi (smart mine). <br /><br />Dari dasar ancaman ini, menjadi pertimbangan bahwa kapal penyapu ranjau harus mempunyai draft/displacement kecil untuk menghindari ranjau jangkar dan ranjau dengan sensor displecement, frekuensi getaran lambung akibat pengaruh mesin propulsi yang harus serendah mungkin untuk menghindari ranjau dengan sensor getaran, serta bahan lambung harus anti magnet untuk menghindari ranjau magnetis. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4Lo_k91AFrJozBmjMfw17a8vky6f3UwaPOHhEbkBm6HIATWCTpk79oSmIzD6hY-NI9fqom7UyHYBIVzX7IoN-zW3a-RwMVyCX1zVblnCEfd32pl0EHVdEOtsNDzXYXL5rPBjQXfb8Fou8/s1600/Zak+MCM+cat+-+lines+plan.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 222px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4Lo_k91AFrJozBmjMfw17a8vky6f3UwaPOHhEbkBm6HIATWCTpk79oSmIzD6hY-NI9fqom7UyHYBIVzX7IoN-zW3a-RwMVyCX1zVblnCEfd32pl0EHVdEOtsNDzXYXL5rPBjQXfb8Fou8/s400/Zak+MCM+cat+-+lines+plan.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5513719503044173250" /></a><br />Persyaratan tersebut secara teknis mampu disediakan oleh type lambung catamaran. Karena catamaran menyediakan draft kecil, disamping keungguulan lain dimana catamatran juga memiliki geladak yang jauh lebih luas sehingga banyaknya peralatan pada deck party (deck utama pada bagian buritan kapal yang berfungsi sebagai pusat aktifitas penyapuan/ buru ranjau) seperti decompression chamber, peralatan selam, PAP atau ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk demolisi ranjau, drone, dll yang reatif memakan tempat disamping kebutuhan space untuk pergerakan personel. <br /><br />Disamping ketersediaan draft kecil oleh catamaran, untuk mengurangi getaran lambung di air maka system propulsi electric (retractable propulsion) akan dipakai pada operasi anti ranjau, retractable propulsion lebih sebagai penunjang pada saat operasi penyapuan/ buru ranjau dimana mesin induk akan non-aktif pada tahap ini. Selain itu juga sebagai antsipasi ranjau magnet maka lambung kapal dilengkapi system degaussing sebagai tambahan dari pemakaian material composite pada struktur lambungnya, yang biasanya menggunakan fiber reinforced plastic (FRP).<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOPRYMF71G1xZKn4JXceMvt1AWQXj0oLyMfnREKgynoC0fugzYys0OwlK9Z0VYy3ATXVFqQkeg4y9sG4flBFA6x3txYeQR2KoujeqfqmHh1iu5lZCa-Zz8Nvv-YS-G4tlQp01BGTmSyhHs/s1600/Zak+MCM+cat+-+gen+draw+1.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 288px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOPRYMF71G1xZKn4JXceMvt1AWQXj0oLyMfnREKgynoC0fugzYys0OwlK9Z0VYy3ATXVFqQkeg4y9sG4flBFA6x3txYeQR2KoujeqfqmHh1iu5lZCa-Zz8Nvv-YS-G4tlQp01BGTmSyhHs/s400/Zak+MCM+cat+-+gen+draw+1.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5513719509167172498" /></a><br /><br />Hanya mungkin seberapa besar pengaruh frekuensi periode rolling dan maneuverability lambung terhadap fleksibilitas operasi kapal dan pengaruhnya terhadap peralatan yang mungkin perlu diteliti lebih lanjut. Tetapi secara umum catamaran layak dipakai sebagai host platform kapal anti ranjau (MCM vessel), baik fungsinya sebagai sapu ranjau (mine sweeper), buru ranjau (mine hunter) ataupun fungsi kombinasi dari keduanya. Atau bahkan kemampuan seabed scanningnya dapat dipakai untuk fungsi non-militer seperti SAR (cari kapal atau pesawat yang tenggelam), hydrographic survey, dan lain-lain.A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-15525329920828258012010-08-31T01:27:00.000-07:002010-08-31T01:35:09.100-07:00"Latest Edition" Standard<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUR3YQe-MUxikxLdk3Z7zFK2GCcwYgJVGh432sFoHaS33oTax0FLT_kXb5CjkT8RdQNb8cTbAaQ623wBhVz845csAnVffhUMBwDZ66ekeTR6YI-Kg6pB0MMplziikSn8gI8V1qG6RoMkVV/s1600/standard.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 226px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUR3YQe-MUxikxLdk3Z7zFK2GCcwYgJVGh432sFoHaS33oTax0FLT_kXb5CjkT8RdQNb8cTbAaQ623wBhVz845csAnVffhUMBwDZ66ekeTR6YI-Kg6pB0MMplziikSn8gI8V1qG6RoMkVV/s320/standard.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5511488716645343010" /></a><br />Acapkali kita temukan pada saat membaca atau mereview sebuah dokumen teknis seperti spesifikasi dan prosedur, istilah “Latest Edition” untuk menunjukkan referensi acuan yang paling up date.<br /><br />Sebagai contoh kalimat: “… all provision of welding requirements of latest edition of the API 1104 standard shall be fulfilled…” Dimana disini dimaksudkan bahwa pihak yang melaksanakan proses pengelasan harus memenuhi semua persyaratan teknis sesuai dengan standard API 1104* edisi yang terbaru. (Note - API : American Petroleum Institute – API 1104 Welding of Pipeline and Related Facilities).<br /><br />Dari contoh kalimat diatas tentunya mempunyai maksud yang baik dimana proyek akan diusahakan untuk memenuhi persyaratan teknis yang tinggi dan paling mutakhir dengan mengadopsi standard pengelasan edisi terbaru. Tetapi satu hal yang perlu disadari dari suatu standard industri adalah standard akan selalu mengalami perubahan dan pemutakhiran. Hal ini sangat bergantung kepada perkembangan industry dan kemajuan teknologi dimana standard itu hidup, yang kemudian perkembangan tersebut dituangkan dalam standard edisi-edisi terbitan berikutnya – bisa jadi periodic tahunan, dua tahunan ataupun yang umum memang tidak selalu terbit secara periodik.<br /><br />Untuk proyek-proyek dengan jangka panjang (multi years) pemakaian istilah “latest edition” dapat berpotensi menimbulkan perselisihan dalam proses berjalannya proyek. Sebagai contoh bisa saja terjadi perselisihan antara project owner dengan contractor/vendor, dimana pada saat penerbitan order atau tandatangan kontrak suatu proyek mengacu pada standard terbitan terbaru pada saat itu. Tetapi kemudian, terbitlah standard yang lebih baru lagi dalam perjalanan waktu proyek tersebut. Hal ini sedikit banyak akan menimbulkan pertanyaan bagi beberapa pihak apakah yang diacu adalah standard diawal proyek atau standard yang baru terbit. Karena standard yang baru terbit ini sekarang yang menjadi “the latest edition”. <br /><br />Jika harus bertahan di standard edisi awal proyek maka secara legal/kontraktual hal ini adalah pelanggaran karena standard tersebut bukan lagi menjadi yang “latest edition”, tetapi jika mengikuti standard yang baru terbit maka banyak efek yang akan ditimbulkan seperti perubahan design, kenaikan harga karena perubahan persyaratan, keterlambatan waktu penyelesaian, dll. <br /><br />Memang pada umumnya hal ini tidak akan menjadi hal yang sangat ekstrem karena skala perubahannya akan tergantung seberapa besar perubahan pada standard tersebut dan sejauh mana standard yang berubah tersebut mempengaruhi proyek, karena proyek pada umumnya memakai banyak standard acuan.<br /><br />Untuk itu sebaiknya pemakaian frasa “latest edition” bagi suatu dokumen proyek dihindari, lebih baik menetapkan langsung tahun terbitan edisi yang terbaru, seperti API 5L:2007, ISO 9001:2008, dll. Atau sebagai alternative mungkin bisa juga disebutkan “latest edition when contract signed” tetapi tentunya pihak legal yang lebih mengetahui tentang bahasa kontraktual...A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-43836049658475123362010-08-27T00:25:00.000-07:002010-08-27T00:47:55.571-07:00Pertumbuhan Industri Kapal Dalam Negeri Meningkat 15 %<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKkRJrKclTCAOS6OPmY6pwUaEbDoQgMSedxqRZCff3TSd66KfYY2LzWTGcp-NGpFR6uSOhyphenhyphenNVaNmo9B1e-l9dsoDNEbRe0JOE-sQB_kljkcyIJWNkmh2V4EMBd7l02a0sPu7POIsUN4Dt8/s1600/pertumbuhan.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 187px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKkRJrKclTCAOS6OPmY6pwUaEbDoQgMSedxqRZCff3TSd66KfYY2LzWTGcp-NGpFR6uSOhyphenhyphenNVaNmo9B1e-l9dsoDNEbRe0JOE-sQB_kljkcyIJWNkmh2V4EMBd7l02a0sPu7POIsUN4Dt8/s320/pertumbuhan.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5509992829316792642" /></a><br /><br />Surabaya - Pertumbuhan Industri kapal dalam negeri mulai bangkit dan terus mengalami peningkatan hingga 15 persen. Bahkan, saat ini sekitar 30 tender kapal akan dimenangkan oleh industri kapal lokal.<br /><br />Hal ini diungkapkan Menteri Perindustrian, MS Hidayat, usai menyaksikan penandatangan nota kerjasama antara PT DOK dan Perkapalan Surabaya (DPS) dengan PT Pertamina di PT DPS, Jalan Perak Barat Surabaya, Kamis (26/8/2010).<br /><br />"Saat ini pertumbuhan industri perkapalan mulai bangkit dan sedang berkonsolidasi,"<br />katanya.<br /><br />Hidayat juga mengungkapkan, kebangkitan ini berdampak terhadap keuntungan yang besar. Menurutnya, lebih kurang 30 tender yang kemungkinan akan dimenangkan industri kapal lokal.<br /><br />Hidayat menambahkan, pertumbuhan industri perkapalan sendiri akan terus berkembang<br />hingga 5 tahun kedepan. "Untuk akhir tahun ini kemungkinan akan ada puluhan sekitar<br />5-15 persen," pungkasnya.<br /><br />Source:http://surabaya.detik.com/read/2010/08/26/164022/1428762/466/pertumbuhan-industri-kapal-dalam-negeri-meningkat-15-?y991102465A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-67135774177302911302010-08-26T23:08:00.000-07:002010-08-27T00:58:29.003-07:00Kapal Non Konvensi (Non Convention Ship)<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTtuEmEXFE5gA15UgNCKpHZEOW4f3qxJcAdpfMfGahYa2b9b23mNFg6tucL6BqGubGe9L1MxxW-lGdhghC3R4BU2Ecljh90Hn3C3cJ9ihhoOmX2K_CHwn4Pof-6MSxaQdv6PF3flSUXe8O/s1600/NON+CONV+SHIP.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 221px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTtuEmEXFE5gA15UgNCKpHZEOW4f3qxJcAdpfMfGahYa2b9b23mNFg6tucL6BqGubGe9L1MxxW-lGdhghC3R4BU2Ecljh90Hn3C3cJ9ihhoOmX2K_CHwn4Pof-6MSxaQdv6PF3flSUXe8O/s320/NON+CONV+SHIP.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5509971120273274994" /></a><br /><br />Kembali ke definisi kapal, dimana menurut UU RI No 21 th 1992 kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang digerakan dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.<br /> <br />Jelas sekali menurut UU ini, semua kendaraan air adalah kapal. Tetapi sedikit meninjau ketentuan umum dari konvensi internasional IMO – terutama SOLAS & ILLC - yang banyak diadopsi oleh negara-negara didunia ini termasuk Indonesia, disini terlihat konvensi internasional tersebut lebih fokus aplikasinya untuk kapal-kapal dengan jalur pelayaran internasional. Adalah suatu hal yang wajar jika konvensi tersebut membatasi kriteria kapal-kapal yang wajib terkena peraturanya dikarenakan sangat sulit untuk membuat satu peraturan dasar yang dapat mencakup berbagai jenis dan ukuran kapal beserta kondisi operasinya.<br /><br />Seperti disebut diatas bahwa karena konvensi internasional tersebut lebih membatasi diri untuk kapal dengan internasional voyage, sehingga menjadikan kapal dengan kriteria dibawah ini tidak terikat pada aturan konvensi tersebut. <br /><br />SOLAS (Safety Of Life At Sea) tidak berlaku untuk kriteria kapal dibawah ini:<br />- Kapal perang dan kapal pasukan <br />- Kapal kargo dengan tonase kurang dari 500GT <br />- Kapal yang tidak digerakkan dengan peralatan mekanis.<br />- Kapal kayu yang dibangun secara primitive (tradisional)<br />- Yacht yang tidak dipakai untuk perdagangan<br />- Kapal Ikan<br /><br />Demikian juga ILLC (International Load Line Convention), yang tidak berlaku untuk kriteria kapal dibawah ini:<br />- Kapal perang<br />- Kapal baru dengan panjang kurang dari 24 meter<br />- Kapal “existing” dengan tonnage kurang dari 150GT<br />- Yacht yang tidak dipakai untuk perdagangan<br />- Kapal Ikan<br /><br />Karena kapal-kapal dengan kriteria diatas tidak tercakup dalam aturan konvensi, maka istilah yang umum diberikan untuk kapal-kapal tersebut, yaitu Kapal Non-konvensi atau “Non-convention Ship”. <br /><br />Secara logika, berarti konvensi diatas tidak menyediakan peraturan spesifik yang berfungsi sebagai standard jaminan kelayakan dan keselamatan kapal-kapal non-konvensi tersebut. Dalam hal ini adalah menjadi kewajiban pemerintah suatu negara untuk memastikan bahwa ada dan tersedianya sutau peraturan spesifik yang menjamin kelayakan kapal-kapal non-konvensi di wilayah negaranya. <br /><br />Kalau kembali merujuk pada text dari UU RI No 21 th 1992 diatas, maka disini jelas bahwa pemerintah memang mempunyai kewajiban cakupan yang lebih luas daripada apa yang disediakan oleh konvensi internasional. Karena UU no 21/1992 tersebut mencakup semua kapal tanpa memandang batasan criteria seperti diatas.<br /><br />Sehingga penerbitan Kepmenhub no. KM65/2009 tentang Standard Kapal Non-konvensi pada September 2009 lalu adalah suatu langkah maju pemerintah sebagai upaya mencapai standard keselamatan pelayaran yang lebih baik. Mengingat beberapa negara dikawasan ini telah memiliki peraturan sejenis sejak beberapa tahun yang lalu, antara lain Singapura yang sembilan belas tahun lebih dulu dengan adanya Merchant Shipping Act(Non-Convention Ships) Safety Regulations, yang terbit tahun 1990.<br /> <br />Bagaimanapun juga keterlambatan bukan menjadikan alasan bagi kita untuk tidak bisa menjadi yang terbaik, sekarang tergantung bagaimana komitmen semua stake holder perkapalan & pelayaran di Indonesia untuk menggapainya.A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-80488049794788193332010-08-02T02:59:00.000-07:002010-08-02T03:09:59.797-07:00Tank or Waterborne Vehicles..?<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuj8-KoygNahYNXoUlM5GC-EH4mhsAJXlpbHUuUhiT8IS_IE2kaxuxShBllX0ywbxLN_ftlMGNesPcJGWy2NdKuv4QCH0RIMUblJgmBhd1AFO0B1yYM0F96Tto7gOe47VwiE-WzKtxHXQs/s1600/tank+rusia+1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 318px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuj8-KoygNahYNXoUlM5GC-EH4mhsAJXlpbHUuUhiT8IS_IE2kaxuxShBllX0ywbxLN_ftlMGNesPcJGWy2NdKuv4QCH0RIMUblJgmBhd1AFO0B1yYM0F96Tto7gOe47VwiE-WzKtxHXQs/s320/tank+rusia+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500752143755399074" /></a><br />In 1951, when the Soviet Union was on its high, authorities had an idea of building special floatation devices for tanks. First sample workpieces for T-54 tank were made at in 1952, and, some several weeks later tests were carried out on the Oka river. In the next two years trial test at the sea were conducted. And in 1957, eventually, the floatation device was passed into service.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKnPMV5fJ9p5XfBKQp1E0uTb8vk3sqXy5uyqNGbPiWNwCyw5yRuIkYO-k8G9EsK5YsMzdZufvz1_SBfSVquoTPQQYSz48jboPwMrdiZCG4wBfmzdnhF8PYUc_gfCyWRshV4MtENx-kf0zy/s1600/tank+rusia+3.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 283px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKnPMV5fJ9p5XfBKQp1E0uTb8vk3sqXy5uyqNGbPiWNwCyw5yRuIkYO-k8G9EsK5YsMzdZufvz1_SBfSVquoTPQQYSz48jboPwMrdiZCG4wBfmzdnhF8PYUc_gfCyWRshV4MtENx-kf0zy/s320/tank+rusia+3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500752136428448306" /></a><br />There were supposed to be as many as 187 (according to the amount of tanks) floatation devices on the strength of the motor rifle division.<br />Along with that working activities of building floatation devices for T-55 and 3SU-57-2 tanks were lead. In 1959 at plants №342 and №174 there were working activities of commoning of floatation devices carried out. In 1960, an upgraded floatation device PST-U (universal one) was put into service.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcVjWvI-SDga1hcuDGGfQn-0YfSud9qKBjXeuhRtXYxsD0xgXUn0N7s7eP_jKo-UTF-0XuzkZ0TLqSZMXkp-zLtiZMeiTIb9dCksdh5vGTA8pozSW2SknFybrvq2L4MpwjVMBJl_JAo-6C/s1600/tank+rusia+4.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 170px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcVjWvI-SDga1hcuDGGfQn-0YfSud9qKBjXeuhRtXYxsD0xgXUn0N7s7eP_jKo-UTF-0XuzkZ0TLqSZMXkp-zLtiZMeiTIb9dCksdh5vGTA8pozSW2SknFybrvq2L4MpwjVMBJl_JAo-6C/s320/tank+rusia+4.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500752130115916194" /></a><br />PST-U consisted of five pontoons that were filled with plastic foam. Total weight of the device was 10 tonnes. Buoyancy reserve (with T-54 tank) was 40%. Maximum speed of tank with the floating device was 19 km/h ashore and 12 km/h afloat. The floating device was equipped with its own fuel tanks with a capacity of 500 litres; equal to coverage of 60-80 kilometers distance without any tank’s fuel consumption.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipxv7cvK-VwC41V36B_mAApqrA1udnMAA-1s3xJqLYS8tbeiIDQ0OR0DbX9VrXruezL7iWbCCHeOLJ5iRqWayBkng_BVnKignuX1XpuC-lvKi01gorgAE8v_-yQiWM1DANAJ1EVe5Bb0kQ/s1600/tank+rusia+2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 101px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipxv7cvK-VwC41V36B_mAApqrA1udnMAA-1s3xJqLYS8tbeiIDQ0OR0DbX9VrXruezL7iWbCCHeOLJ5iRqWayBkng_BVnKignuX1XpuC-lvKi01gorgAE8v_-yQiWM1DANAJ1EVe5Bb0kQ/s320/tank+rusia+2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500752129706438514" /></a><br />Water obstacles traverse could be done with sea disturbance of 5 points and tank gunnery with 1.5 points. Together with tank it was possible to carry a landing troops crew of 25 people (40 for 3SU-57-2) though gunnery with the crew aboard was prohibited. A floatation device mounting could be carried out in as less as 35 minutes and its release was performed in no time at all. PST-54 floatation device was carried by four ZIS-151 trucks.<br /><br />In 1962 there were test of light-weighted floatation device PS-1 for T-55 carried out. Its total weight was 5.5 tonnes, its maximum speed was 13.7 km/h afloat and 25 km/h aground while it could cover up to 100 kilometers. The floatation device was carried by two trucks.<br />After it lots of new tests were performed and many different upgraded kinds of floatation devices (some of them for heavy tanks) were constructed.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7_YEU67gOidiMmfLIc3r3FrV7k-223lzyj-vyZBSr_WZ3cTg6sh9zeKHl_pGgBBKJf_jlxOpqgG_Ef22hVyLTXMeJQqJPbvZRKP2zOWJLMp6cyKRjmxtKOexRisRrKs-EavFv1R6B5vrb/s1600/tank+rusia+5.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 186px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7_YEU67gOidiMmfLIc3r3FrV7k-223lzyj-vyZBSr_WZ3cTg6sh9zeKHl_pGgBBKJf_jlxOpqgG_Ef22hVyLTXMeJQqJPbvZRKP2zOWJLMp6cyKRjmxtKOexRisRrKs-EavFv1R6B5vrb/s320/tank+rusia+5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500752124597404226" /></a><br />In the end of 1950’s there was engineering of high-velocity landing floatation devices with underwater wings commenced. The floatation device comprised two motor boats (with displacement of 12 tonnes each) which helped to boost speed of a waterborne vehicle to 30 knots. Every motor boat had engine with 1000 hp/h. First prototypes were made in 1961.<br /><br />In 1967-1968 two production prototypes passed tests and mass production began. The Baltic and the Black Sea region battalions were equipped with these floatation devices right away.<br /><br />Source: englishrussia.comA.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-12268952910155076242010-08-01T21:11:00.000-07:002010-08-01T22:02:01.300-07:00Keterlibatan "Pihak Ketiga" dalam Sebuah Proyek<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim_FDY-dbH8BCdTDo5blTXXxol2V_4I03uFaGfA71u1yuEQB9TIjaaEgab2xAcNxsbqe1hqfcz73ww8BHlaSNX2yskBmdZzs3tE2kH1al_ke9_ZhuFsHQulAHbLzMIlsEz13PDWuSv_Aee/s1600/project.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 258px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim_FDY-dbH8BCdTDo5blTXXxol2V_4I03uFaGfA71u1yuEQB9TIjaaEgab2xAcNxsbqe1hqfcz73ww8BHlaSNX2yskBmdZzs3tE2kH1al_ke9_ZhuFsHQulAHbLzMIlsEz13PDWuSv_Aee/s320/project.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500667385041867586" /></a><br />Proyek adalah suatu pekerjaan yang spesifik dengan tujuan tertentu yang melibatkan sumberdaya, biaya, periode waktu yang terbatas dan biasanya dijadwalkan secara detail.<br /><br />Dalam suatu proyek pembangunan – misal kapal, offshore structure ataupun instalasi lannya – dilihat dari satu sisi, adalah interaksi antara dua buah atau lebih budaya perusahaan yang berbeda. Minimal adalah interaksi antara pihak pemilik (project owner) dan pihak yang mengerjakan (lazim disebut sebagai kontraktor). Spesifikasi teknis dan kontrak order adalah dokumen-dokumen yang merepresentasikan keinginan owner atas level produk yang harus dihasilkan/ dibuat oleh kontraktor serta bagaimana kontraktor harus mengikuti keinginan owner dari sisi non-teknis yang lain-seperti term of payment, progress measurement, dll. Sebetulnya disinilah terasa bahwa nilai-nilai budaya perusahaan dari pihak owner terepresentasikan. <br /><br />Sedang di satu sisi, pihak kontraktor juga memiliki budaya kerja dan pengalaman terhadap proyek sejenis, bagaimana mereka akan merealisasikan order dan spesifikasi teknis yang diminta oleh pihak owner.<br /><br />Benturan antara pihak owner dan kontraktor dalam suatu proyek kerap terjadi baik dari sisi teknis maupun sisi non-teknis, meskipun rata-rata masih dalam batas-batas kontraktual. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, dan yang paling mendasar adalah perbedaan intepretasi antara kedua pihak terhadap pasal-pasal dalam spesifikasi dan/atau kontrak, belum lagi jika proyek tersebut dijalankan oleh personel kunci yang kurang dalam hal kompetensi dan kewenangan, baik personel dari pihak owner ataupun kontraktor.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7obWTtOsqxwz9Qc7dgRD3t0pfzcsVYGc7GkbC1cT9hg53Tmtt-sAMHTa6-DEx08tseCia-IcicW-KdChOJ6OXHIMnADjzVAZLyZ5BWr75Rd5PHkXp7UnzQjR7pPogwZsQcKk85OgguIS8/s1600/PICT0514.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7obWTtOsqxwz9Qc7dgRD3t0pfzcsVYGc7GkbC1cT9hg53Tmtt-sAMHTa6-DEx08tseCia-IcicW-KdChOJ6OXHIMnADjzVAZLyZ5BWr75Rd5PHkXp7UnzQjR7pPogwZsQcKk85OgguIS8/s320/PICT0514.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500667386545871234" /></a><br />Perbedaan intepretasi ini bisa terjadi pada tahap yang paling awal sekalipun dari sebuah proyek, yaitu pada proses tender/lelang, dimana beberapa factor a.l kesalahan perhitungan dari pihak kontraktor dimana salah satunya adalah kenaikan harga pasaran barang & bahan di tengah periode pelaksanaan proyek, sehingga otomatis menaikkan biaya proyek yang kadangkala dikompensasikan dengan mengurangi variabel biaya yang lain yang berdampak pada kontrak/spesifikasi. Atau juga kesalahan mengintepretasikan lingkup pekerjaan dari dokumen lelang, dimana ada kalanya lingkup pekerjaan tertentu ternyata memerlukan pekerjaan pendukung lain yang memerlukan biaya dan tenaga tambahan yang sebelumnya tidak terperhitungkan. <br /><br />Untuk mengurangi benturan dalam hal teknis, biasanya suatu kontrak proyek melibatkan pula “pihak ketiga” yang lazim disebut sebagai third party ataupun pihak dari otoritas yang disebut sebagai certifying authority atau notification body. Dimana pihak third party ini melakukan verifikasi terhadap proyek tersebut secara teknis, dan jika ada perbedaan antara owner & kontraktor, maka third party akan menjadi penengah berdasar referensi regulasi/statutory, spesifikasi teknis, standard/code dan persyaratan kontrak, tentunya dilihat secara case by case. Dalam pembangunan suatu kapal baru ataupun kegiatan docking, badan klasifikasi adalah pihak yang berperan sebagai third party, bahkan lebih dari itu dimana pada banyak hal badan klasifikasi juga berperan sebagai wakil dari flag authority untuk urusan statutory/regulasi.<br /><br />Disamping itu bukan hal yang jarang pula dimana perbedaan pendapat secara teknis di lapangan adalah akibat dari kompromi-kompromi non teknis antara owner & kontraktor. Dan jika hal ini harus terjadi, maka pemenuhan persyaratan minimum spesifikasi dan standard merupakan syarat mutlak yang harus tetap dilakukan.<br /><br />Oleh sebab itu, seberapa jauhnya perbedaan budaya perusahaan antara owner dan kontraktor dalam pelaksanaan suatu proyek, persamaan persepsi, pemahaman dan pendekatan setiap masalah kepada peraturan, regulasi, standard/code dan best practice adalah hal yang sangat mendasar untuk mengurangi perbedaan pendapat yang kontraproduktif.A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-59812858083575873642010-07-20T23:45:00.000-07:002010-07-20T23:50:06.423-07:00Mesin Diesel Kapal (Marine Diesel Engine)<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg10i-aCY2nXy4I63uJDqhVt7juMu5mHHV1jc-NzkU3R4NOFzZoIX4zqLJnurbrZov3-TfoXA9Zc-Anwt-EWnNNcbnT_aF_0xeWpLW7ECAGRv5r_lCHFpD1XT9deo5aXExenXLho_1UBHqi/s1600/Marine+Engine.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 254px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg10i-aCY2nXy4I63uJDqhVt7juMu5mHHV1jc-NzkU3R4NOFzZoIX4zqLJnurbrZov3-TfoXA9Zc-Anwt-EWnNNcbnT_aF_0xeWpLW7ECAGRv5r_lCHFpD1XT9deo5aXExenXLho_1UBHqi/s320/Marine+Engine.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5496248096771707122" /></a><br />Banyak orang bertanya, apa perbedaan antara Mesin Diesel kapal ( Marine engine ) dengan Mesin Diesel yang dipakai didaratan ( konvensional ). Kenapa untuk melayani operasional, perawatan dan perbaikan - perbaikan kecil mesin - mesin diesel kapal, para masinisnya ( Engineer ), ada yang setingkat D3 ( ATT III ), S1 ( ATT II ), bahkan ada yang setara dengan S2 ( ATT I / M,Mar Eng ). Sementara mesin - mesin diesel di daratan cukup dilayani oleh tamatan SMK s/d D3 Permesinan saja. Prinsip kerja mesin diesel baik di darat maupun di kapal - kapal sama saja, tak ada perbedaan yang signifcan. Sedangkan letak perbedaannya, antara lain ada pada : <br />I. Material.<br />Material mesin - mesin diesel kapal ( Marine engine ) dibuat lebih tangguh dari pada mesin - mesin yang ada didarat, agar tidak mudah mengalami kerusakan / keropos bila bersinggungan dengan air laut yang mempunyai kadar garam sangat tinggi dan mengandung unsur - unsur mineral dan biota laut perusak lainnya. Untuk mengantisipasi terjadinya hal - hal yang demikian, maka di lakukan tindakan - tindakan sebagai berikut : <br /><br />1. Melakukan pengecatan " Anti Faulant ", memasang Zink Anode pada sea chest air laut masuk dan pada cooler-cooler mesin untuk mencegah pengkeroposan material. <br />2. Memasang system dosis Alkytrimethylene Diamenes, suatu cairan Anti faulant Marine Chemical Corrosive Liquid Basic Organic, sebelum pendistribusian air laut dari sea chest kepemakaian Sedangkan mesin-mesin diesel di darat tidak pernah mengalami hal - hal seperti ini. <br /><br />II. Operasional mesin.<br />Selama pengoperasiannya ( Engine running ), mesin-mesin diesel darat hanya mendapat getaran dari mesin itu sendiri ( internal vibration ), tidak pernah menerima getaran dari luar ( external vibration ), kecuali bila terjadi gempa bumi. Tidak demikian halnya dengan Marine engine, selain mendapat getaran mesin itu sendiri, mesin - mesin diesel kapal juga mendapatkan getaran perlawanan dari luar, karena guncangan dari badan kapal yang diterpa ombak laut. Terjangan ombak yang begitu dahsyat terhadap badan kapal bisa membuat mesin mengalami kemiringan sampai sekitar 60 derajat. Bila hal ini terjadi bisa mengakibatkan mesin mengalami, sebagai berikut : <br /><br />1. Tekanan lub. oil akan mengalami kekosongan ( hampa ), bila hal ini terjadi, maka tekanan lub. oil akan menurun ( lub. oil low pressure ), mesin akan mati secara mendadak ( Shutdown immediately ), atau mesin mengalami rusak berat ( break down ). Untuk mengantisipasi terjadinya hal - hal seperti ini, maka pada saat rancang bangun, marine engine dipasang dua buah pipa isap lub oil didepan dan dibelakang agak kekanan, atau kekiri lub oil carter engine. Sehingga bila mesin mengalami kemiringan kearah manapun dan berapa derajatpun, lub oil tetap akan terisap oleh pompa minyak lumas.Sedangkan pada mesin - mesin darat pipa isap minyak lumas cukup satu saja. <br />2. Buritan kapal terangkat, sehingga baling-baling terbebas dari tekanan air laut, secara logika akan terjadi putaran lebih ( over speed ) pada mesin induk, atau bisa juga terjadi kerusakan yang fatal ( break down ). Tetapi hal sudah diantisipasi oleh perancang Marine engine dengan memasang pengaman pada Governoor, agar putaran mesin tetap menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu. Alat pengaman ini dikenal dengan nama " Over Speed Trip ". Pada mesin - mesin darat tidak dilengkapi dengan peralatan ini. <br /><br />III. Penempatan dan penataan ( Arrange & install ) <br />Pemasangan dan penataan pada mesin-mesin di darat sangat simpel dan sederhana. Buat pondasi yang kokoh, rata, pasang engine mounting untuk perendam getar, bila mesin beroperasi. Install, cooling system, exhause gas system, On / Off system, memakai angin penjalan atau battery. Allignment dengan kebutuhan pemakaian, apakah untuk pembangkit atau lainnya, selesai sudah. Pada saat pembangunan kapal, yang paling sulit dan penuh kehati-hatian adalah pem buatan pondasi mesin, terutama mesin induk, tidak cukup dengan rata saja, tetapi harus memperhitung semua yang berkaitan dengan mesin tersebut. Harus memperhitungkan titik berat kapal, kelurusan dengan gear box, propulsion, momen - momen yang kemungkinan akan terjadi saat kapal telah beroperasi, dan pengendalian mesin untuk kebutuhan manouvering. Apalagi, bila kapal tersebut memakai dua mesin ( twin engine ). <br />Ini semua belum termasuk, pengoperasian, perawatan dan perbaikan, bila kapal telah dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. Jadi, wajarlah bila engineer - engineer kapal ada yang setara dengan S2<br /><br />Sumber: Adonis - http://www.indonesianship.com/depan-isi2.asp?id=1278A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-59004579926026951272010-06-18T00:13:00.000-07:002010-06-18T00:45:48.334-07:00TORPEDO - rudal bawah air...?Torpedo adalah salah satu senjata utama yang dipakai dalam peperangan laut, torpedo pada umumnya berbentuk tabung dengan baling-baling (propeller) dibagian belakangnya sebagai penggerak utama.<br />Torpedo sendiri dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal atas air, maupun dari helicopter sebagai salah satu bentuk dari perang terhadap kapal selam (ASW: Anti Submarine Warfare).<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCVDos2sifL6ZzviT8Sd7I_LxLyiKe6ELdzN4bZGGk9QP0O9pdc1cJh75mmdeOa1ayo_T7Lwlz0TXrb5X3J5ykccdOXiy6fQdzju8G_MYTEyP_ADNNahgRooY46ZOrZvZ6B-Wl5AZ-5DXu/s1600/torpodoed+-+scheme.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 95px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCVDos2sifL6ZzviT8Sd7I_LxLyiKe6ELdzN4bZGGk9QP0O9pdc1cJh75mmdeOa1ayo_T7Lwlz0TXrb5X3J5ykccdOXiy6fQdzju8G_MYTEyP_ADNNahgRooY46ZOrZvZ6B-Wl5AZ-5DXu/s400/torpodoed+-+scheme.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484013249851790850" /></a><br /><br /><strong>Bagaimana Sistem Propulsi Torpedo </strong><br /><br />Torpedo pada dasarnya adalah sebuah rudal berpandu (guided missile) yang “terbang” di dalam air. Untuk itu torpedo mempunyai sistem pendorong/propulsi, sistem pemandu dan sistem peledak sendiri. Torpedo dapat melaju hingga beberapa mil laut untuk mencapai targetnya sehingga mereka memerlukan sistem pendorong yang cukup untuk mencapai sasaran tersebut.<br /><br />Tidak seperti rudal yang digerakkan dengan memakai rocket atau mesin jet, torpedo umumnya memakai salah satu teknik propulsi dibawah ini:<br />1. Propulsi dengan battery dan motor listrik, sistem ini mirip dengan sistem propulsi kapal selam konvensional (kapal selam diesel-electric) pada saat mereka berada dibawah air.<br />2. Mesin dengan bahan bakar khusus, dimana tidak seperti pada umumnya mesin mobil atau jet yang mengambil udara disekitarnya untuk oksidizer yang dibakar bersama bahan bakarnya. Torpedo tidak bisa melakukan hal itu, sehingga mereka memerlukan bahan bakar tanpa oksigen sebagai oxidizernya, atau mereka dirancang untuk membawa oxidizer sendiri di dalamnya. Bahan bakar ini sering disebut sebagai “otto fuel” yang mana bahan bakar ini memiliki campuran oxidizer sendiri. Hidrogen peroksida adalah salah satunya, dia tidak memerlukan oxidizer. Bahan bakar seperti ini jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan bahan bakar yang mengandung oxidizer seperti ini mudah meledak dan memiliki berat lebih dari bahan bakar umumnya.<br /><br /><strong>Bagaimana Torpedo bisa Merusak Kapal Sasaran</strong><br /><br />Secara umum, kebanyakan dari torpedo dirancang untuk meledak pada jarak yang sangat dekat dengan kapal sasaran. Efek dari ledakan tersebut akan membentuk sebuah ruang udara kosong didalam air yang disebut “void”, akibat tekanan udara dari void tersebut akan menyebabkan kerusakan struktur lambung kapal, kerusakan tersebut akan semakin diperparah dengan beban dari struktur lambung kapal itu sendiri. Dengan kata lain, ledakan torpedo menghasilkan gelembung udara yang sangat besar dibawah kapal, sehingga memberikan beban tekanan atau mengangkat sebagian dari lambung kapal, efek dari beban tekanan ke lambung secara local tersebut yang akan merusak kapal. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1Vdee3Kfb6TuPMcIunJOMXSgNIjXckrMBiPJeecbgodehKppv1A1YpBKw6htCMFAOwOifrpn6VdUUoB-nYDL4Bu6cZwJyP0gEutYHTBVYPq_VHTMUCWv-90zuo4TQ0mkRZy67_Jg6bqFo/s1600/torpedo+-+void.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1Vdee3Kfb6TuPMcIunJOMXSgNIjXckrMBiPJeecbgodehKppv1A1YpBKw6htCMFAOwOifrpn6VdUUoB-nYDL4Bu6cZwJyP0gEutYHTBVYPq_VHTMUCWv-90zuo4TQ0mkRZy67_Jg6bqFo/s400/torpedo+-+void.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484013259008311890" /></a><br />Torpedo sendiri telah disetting untuk meledak pada jangkauan jarak dan kedalaman tertentu, yang idealnya pada bagian tengah kapal (midship). Ledakan akan mengangkat kapal pada titik ini, kemudian lambung kapal akan “dijatuhkan” karena pecahnya void tadi. Jadi sebetulnya torpedo tidak benar-benar memukul lambung kapal sasaran, karena torpedo meledak dibawah kapal.<br /><br />Void tersebut sebetulnya adalah gelembung udara yang berisi uap air dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga mampu mengangkat kapal dan menjatuhkannya lagi, dimana pada saat yang sama efek ledakan tersebut juga menghantam lambung kapal.<br /><br />Berikut ini adalah foto-foto bagaimana torpedo bisa membagi sebuah lambung fregat menjadi dua bagian besar, dalam sebuah latihan.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE1rvpQXNEKm0SXW9QtWeUdGyGgLggC2IfSkQ0-CcDPzeDwCKxjHXeVtCSM4UNxda0Lb8O3ICxUrSVhnOrj_a18N0FQN46EajC4fZNN3-lgQJ2-hAQF90N7goUIIv-KmCfohmDN0w6Zw4B/s1600/torpodoed+1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 202px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE1rvpQXNEKm0SXW9QtWeUdGyGgLggC2IfSkQ0-CcDPzeDwCKxjHXeVtCSM4UNxda0Lb8O3ICxUrSVhnOrj_a18N0FQN46EajC4fZNN3-lgQJ2-hAQF90N7goUIIv-KmCfohmDN0w6Zw4B/s320/torpodoed+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484010264768757890" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjWy8n9osfOz0LeGrxAxRa5_cd6XsgIxwFTxtma_tYD95Yg7vM5LM-F89-veX3vrlteAVDyN0YB2-N5VaVeK-C_Nb15diXjnUl1caw5JKjEf0rmTvKL03Ybf1bKVMlZX2Y3WHKHuuzWduT/s1600/torpodoed+2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 202px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjWy8n9osfOz0LeGrxAxRa5_cd6XsgIxwFTxtma_tYD95Yg7vM5LM-F89-veX3vrlteAVDyN0YB2-N5VaVeK-C_Nb15diXjnUl1caw5JKjEf0rmTvKL03Ybf1bKVMlZX2Y3WHKHuuzWduT/s320/torpodoed+2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484010268002844146" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdHnH8BB3dvtooQjXUTFdpCwt5VR7MdFyVcCfiw296JT3gcyDKqv4Z9k5EBEceDL-5i5OWQeEIrs7jkBz8gC6nyNdfHfTNlb2QJgr6us0iwd6WYy6IvKcf0OF5x-LXZsJ3sJjZsjIiSTvx/s1600/torpodoed+3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 205px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdHnH8BB3dvtooQjXUTFdpCwt5VR7MdFyVcCfiw296JT3gcyDKqv4Z9k5EBEceDL-5i5OWQeEIrs7jkBz8gC6nyNdfHfTNlb2QJgr6us0iwd6WYy6IvKcf0OF5x-LXZsJ3sJjZsjIiSTvx/s320/torpodoed+3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484010276984638274" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixTDoO1uT9z4n6hfRGyIWGW7kKwqY71sgjUTnKzA6zFX7hCatwZcsAwOqAFF1u0peTQMY1b7EfZUrT6HmyoiQkJFe6_faItw0pTYD0aovZu6abexMSMgsk0RraPGtbfWQ-4a6OHNsvct9I/s1600/torpodoed+4.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 211px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixTDoO1uT9z4n6hfRGyIWGW7kKwqY71sgjUTnKzA6zFX7hCatwZcsAwOqAFF1u0peTQMY1b7EfZUrT6HmyoiQkJFe6_faItw0pTYD0aovZu6abexMSMgsk0RraPGtbfWQ-4a6OHNsvct9I/s320/torpodoed+4.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484010285549778530" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4LVOTPD5mYZESbpiOEq93o93hC6NUrMGhkjJuITHHz7ddKs9r_LF2otXRonFBbpA-7ICmeUC8CfW_y1HLffBcpwEORnaBD7a2VXLtXvVAauE34xyrmaq5fo7tqVeChckNGmQjPDzrDbfH/s1600/torpodoed+5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 211px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4LVOTPD5mYZESbpiOEq93o93hC6NUrMGhkjJuITHHz7ddKs9r_LF2otXRonFBbpA-7ICmeUC8CfW_y1HLffBcpwEORnaBD7a2VXLtXvVAauE34xyrmaq5fo7tqVeChckNGmQjPDzrDbfH/s320/torpodoed+5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484010287391776114" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8XVc9GIwRAqkbkdbys7_EWgDybSy-qLaDACo8izE9owW8F_4bKz0x-xjYh82bExCUfYnN8P96jFUbxmRKx1st-rPnJftNiXuWd8JxhmOPSx1uGN8OtO-BGFgaYPTkxICGxFTEoVya-9AB/s1600/torpodoed+6.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8XVc9GIwRAqkbkdbys7_EWgDybSy-qLaDACo8izE9owW8F_4bKz0x-xjYh82bExCUfYnN8P96jFUbxmRKx1st-rPnJftNiXuWd8JxhmOPSx1uGN8OtO-BGFgaYPTkxICGxFTEoVya-9AB/s320/torpodoed+6.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484012393812720450" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9t6gPgMtWjPBS_OioQsHv1BuNZ7SRB6gsSgdposvzuozgUtawyDhG2hyphenhyphenHOpudktXPSv1gB2TCapBUzpXrK4shXJg0CCMMEWtsOQx4U_gb0-n2Hn8-TnehY6C4NxXHaWnysYzHqUctQhO1/s1600/torpodoed+7.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9t6gPgMtWjPBS_OioQsHv1BuNZ7SRB6gsSgdposvzuozgUtawyDhG2hyphenhyphenHOpudktXPSv1gB2TCapBUzpXrK4shXJg0CCMMEWtsOQx4U_gb0-n2Hn8-TnehY6C4NxXHaWnysYzHqUctQhO1/s320/torpodoed+7.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484012398426504962" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjskKtFfz0535NfM3oULaQp01287sQat_-hmvoWxqlR5lT3SgbBEwx694T51dGzPE963W0zNC5LoiD9uEZ84R1uQ_yrzeycDbBTFyu8esfBhObX1Iw2FtO1htERuYVk2IiYt9HM_au4naBe/s1600/torpodoed+8.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 299px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjskKtFfz0535NfM3oULaQp01287sQat_-hmvoWxqlR5lT3SgbBEwx694T51dGzPE963W0zNC5LoiD9uEZ84R1uQ_yrzeycDbBTFyu8esfBhObX1Iw2FtO1htERuYVk2IiYt9HM_au4naBe/s320/torpodoed+8.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484012404944348418" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpBGZh5mFEr-tWI4V1UNzxnEKXq2ESWDH_ve2qTOdjSyvYHLqxsxX6Uj4QMj113AgTpktKjUjIyKmpZdFUlYxe-FQAijC45ydK_1zCIKta8Nxp5SeGUnAa88iZKrQaDx0gRCO0zJ9h7lSv/s1600/torpodoed+9.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 201px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpBGZh5mFEr-tWI4V1UNzxnEKXq2ESWDH_ve2qTOdjSyvYHLqxsxX6Uj4QMj113AgTpktKjUjIyKmpZdFUlYxe-FQAijC45ydK_1zCIKta8Nxp5SeGUnAa88iZKrQaDx0gRCO0zJ9h7lSv/s320/torpodoed+9.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484012409523684386" /></a>A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-70587016534560462010-06-17T18:39:00.000-07:002010-06-17T19:29:57.462-07:00Menghentikan Semburan Lumpur Lapindo<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyE9PGWo4nFdGKtVoCYPVXcrMQKPqQfl8Fgw49oNL9twijbwCg9j9_8ZmzSmUXFqwhhhaGMFtvmMiGJKrFLVFltJstYDNUDz6SjeHAKp3m5XtDW9m7qitHR7d07XV0ztmJOv4jM2QtD9w3/s1600/Blowout+wellhead+%231.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 218px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyE9PGWo4nFdGKtVoCYPVXcrMQKPqQfl8Fgw49oNL9twijbwCg9j9_8ZmzSmUXFqwhhhaGMFtvmMiGJKrFLVFltJstYDNUDz6SjeHAKp3m5XtDW9m7qitHR7d07XV0ztmJOv4jM2QtD9w3/s320/Blowout+wellhead+%231.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483923380639841522" /></a><br />Senin, 31 Mei 2010 19:20 WIB<br />Kebocoran dari pipa minyak bawah laut milik British Petroleum (BP) telah memasuki minggu ketujuh. Meskipun sulit, ahli-ahli di BP berjuang menutup kebocoran sumur bawah laut di Teluk Meksiko itu. Tak ingin reputasinya merosot, BP mengerahkan aneka upaya dan berbagai macam teknologi. Mereka optimistis kebocoran bisa dihentikan agar pesisir pantai Amerika Serikat tidak tercemar berat oleh tumpahan minyak. <br /><br />Semburan ini menjadi sorotan dunia, terutama terkait keselamatan migas. Maklum, dengan semburan 3.000-5.000 barrel minyak per hari, insiden ini merupakan pencemaran terburuk dalam sejarah AS, melampaui bencana tumpahan minyak dari kapal tanker Exxon Valdez pada 1989 yang menebarkan minyak di laut lebih dari 245.000 barrel. Pemerintah AS memperkirakan, 18 juta sampai 40 juta galon minyak mentah telah mencemari Teluk Meksiko.<br /><br />Akibat kejadian ini, Pemerintah Barack Obama mendapatkan tekanan berat dari oposisi, pencinta lingkungan, dan warga AS. Pemerintah Obama menekan BP agar terus berupaya menghentikan kebocoran. Obama tidak mau tahu, bahkan dengan tegas mengatakan penanganan kebocoran dan penanggulangan kerusakan lingkungan sepenuhnya menjadi tanggung jawab BP. Obama juga menebarkan optimisme: ”Kami tidak akan menyerah sampai kebocoran bisa dihentikan, hingga air dan pantai-pantai dibersihkan, hingga orang-orang yang jadi korban bencana buatan manusia mendapatkan hidupnya kembali.” <br /><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm1fspLb5m9piaGb19y8lr7ArEEhZmI7XRt_L8c3k2gVnrwGEejp-J5B4OvnDMPte9KhytOoHq7eUmgHHyo82giqiV0N_m1yxX613TcvCd1tK6qSu3ZrOHu_ClbLNOzxQv8D0DIAw4jM8-/s1600/Blowout+wellhead+%232+Lapindo.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 250px; height: 159px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm1fspLb5m9piaGb19y8lr7ArEEhZmI7XRt_L8c3k2gVnrwGEejp-J5B4OvnDMPte9KhytOoHq7eUmgHHyo82giqiV0N_m1yxX613TcvCd1tK6qSu3ZrOHu_ClbLNOzxQv8D0DIAw4jM8-/s320/Blowout+wellhead+%232+Lapindo.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483923387100856706" /></a>Kondisi kontras terjadi di Indonesia. Sejak empat tahun lalu, persisnya per 29 Mei 2006, kita dihadapkan kepada semburan lumpur panas yang terus terjadi di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Sekitar 600 hektare kawasan terkena dampak semburan lumpur panas tersebut. Ribuan keluarga terpaksa dipindahkan dari lokasi bencana, termasuk pabrik. Infrastruktur publik, seperti jalan dan rel kereta api, rusak. Tak terhitung kerugian sosial dan ekonomi yang diderita oleh rakyat Jawa Timur akibat petaka lumpur panas itu.<br /><br />Jika BP berjuang keras menghentikan kebocoran, sebaliknya semburan lumpur panas di Sidoarjo cenderung dibiarkan. Kita menyerah dan menganggap sebagai fenomena alam, seperti putusan Mahkamah Agung bahwa lumpur Lapindo adalah bencana alam. Bahkan, muncul ide dari Presiden Yudhoyono untuk menjadikan pusat semburan lumpur sebagai kawasan wisata. Bencana lumpur dianggap sebagai sesuatu yang layak jadi tontonan.<br /><br />Untuk mematikan semburan membutuhkan tekad dan kesungguhan dari pelaksana. Karena itu, kasus semacam ini sering melahirkan "pahlawan" sejati, seperti yang dilakukan Wang Jin Xi tahun 1960 saat menanggulangi semburan di lapangan Daqing, China utara. Karena spirit dan inisiatifnya yang sangat kuat itu Jin Xi diberi gelar "Iron Man". Berkat “pahlawan-pahlawan” itu pula kecelakaan serupa di Selat Timor, Utara Australia, September 2009, berhasil dihentikan. Hampir semua negara di dunia yang memiliki lapangan migas, puluhan kali terjadi kasus serupa, baik di Indonesia, di AS, Afrika, Eropa, maupun Asia. Semua semburan tersebut berhasil dijinakkan.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQrYUgDXDFY64PDPX42u9RL4h-ZE_pcM-YbNco27WkFpuuVfqm-VmSX4M_xmULEaXwn-m6pD8OfWWCM8NY57RlWJ-Gj0vK88G74XvVIOB6DvXP2buu3HVk2ShnQg9S0U4NUn-FGyy-uqui/s1600/Blowout+wellhead+skema.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 223px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQrYUgDXDFY64PDPX42u9RL4h-ZE_pcM-YbNco27WkFpuuVfqm-VmSX4M_xmULEaXwn-m6pD8OfWWCM8NY57RlWJ-Gj0vK88G74XvVIOB6DvXP2buu3HVk2ShnQg9S0U4NUn-FGyy-uqui/s320/Blowout+wellhead+skema.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483934510000524850" /></a>Semburan migas yang tidak terkontrol dikenal dengan istilah "blow out". Di Indonesia, ini pernah terjadi di kawasan laut, seperti di pantai Kalimatan Timur, pesisir Sumatra, dan pesisir Jawa. Semburan migas di Indonesia dan Selat Timor terjadi pada kedalaman laut hanya beberapa puluh meter air laut. Sebaliknya, semburan di Teluk Meksiko berada pada kedalaman sekitar 1500 meter. Jadi, penangannya lebih sulit dan lebih mahal. <br /><br />Karena air laut yang harus ditembus begitu dalam, maka teknologi selubung menggunakan "Riser", yaitu pipa yang menghubungkan dasar laut dengan permukaan yang memisahkan tercampurnya lumpur pemboran dari air laut. BOP (blow out preventer) atau alat pencegah semburan ditempatkan di dasar laut yang pengontrolannya dilakukan dari permukaan. Semburan dalam kasus di Teluk Meksiko ini sampai membuat Riser terputus dan lepas, sementara BOP tidak sempat mampu menahan tekanan yang datang dari bawah, sehingga semburan terjadi mulai dari dasar laut.<br /><br />Untuk menutupnya dimulai dengan langkah "pendek", yaitu melokalisasi semburan dengan cara menurunkan Kubah yang besar dan berat, dan di puncaknya dihubungkan dengan pipa sebagai penyalur minyak sampai ke permukaan. Ini memungkinkan minyak dapat dialirkan ke tanker dan tidak tersebar ke segala arah dan mencemari laut. Analogi serupa dilakukan untuk menghentikan semburan lumpur di Sidoarjo, yaitu semburan diarahkan ke Sungai Porong dengan tanggul untuk sementara waktu.<br /><br />Untuk mematikan semburan secara permanen dilakukan tahap berikutnya dengan teknologi "Dynamic Killing". Teknologi ini membutuhkan beberapa sumur miring yang dikenal dengan "Relief Well" untuk saluran menginjeksikan lumpur berat ke sumur sumber semburan. Lumpur berat tersebut akan memiliki tekanan hidrostatis yang cukup besar, sehingga mampu menahan tekanan yang datang dari bawah yang mendorong fluida ke permukaan. Di Teluk Meksiko, kegiatan lokalisasi semburan sudah berhasil dilakukan. Kini memasuki tahap mematikan semburan dengan teknologi dynamic killing. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDNbwr3cEpCUzDe9xTtoo8E6m7qYVnKbNS2CyxthCO3Buj8A57pHYan1mvQHoMHzVZSYuMQGqUr3baSyQbr0xftagaBW-_1S1nkAzowab4UZcy3Q7_l1QvZEvilxL4Uw5oswcqVdDqcrM9/s1600/Blowout+wellhead+relief+well.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 151px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDNbwr3cEpCUzDe9xTtoo8E6m7qYVnKbNS2CyxthCO3Buj8A57pHYan1mvQHoMHzVZSYuMQGqUr3baSyQbr0xftagaBW-_1S1nkAzowab4UZcy3Q7_l1QvZEvilxL4Uw5oswcqVdDqcrM9/s320/Blowout+wellhead+relief+well.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483934516125060082" /></a><br /><br />Dengan metoda serupa, semburan di Selat Timor bisa dimatikan dalam waktu lebih dari empat bulan. Di Subang, Jawa Barat dan Randu-Blatung, Jawa Timur, memakan waktu sekitar lima bulan. Waktu tiga hingga enam bulan jadi pegangan para pelaksana dalam menanggulangi semburan pada kegiatan pengeboran migas. Di Teluk Meksiko, dua relief well sudah berjalan sejak 4 dan 26 Mei 2010. Di Sidoarjo telah disiapkan dua relief well. Sayangnya, kegiatan baru berjalan sekitar 20 persen harus terhenti karena biaya terbatas. <br /><br />Lokalisasi semburan lumpur di Sidoarjo tidak perlu dengan kubah besar karena terjadi di darat. Lokalisasi cukup dengan mengalirkan ke Sungai Porong. Di Teluk Meksiko, lokalisasi juga dibantu dengan menebar bahan kimia "surfactant" yang memungkinkan minyak bersatu dengan air laut dan membuat minyak jatuh ke dasar laut tidak menyebar di permukaan. Di Sidoarjo tidak memerlukan surfactant karena semburan tidak mengeluarkan minyak secara signifikan, hanya air-panas-asin yang mengandung tanah liar serta gas hidrokarbon sedikit yang tentunya akan menguap sendiri ke permukaan.<br /><br />Untuk mematikan semburan lumpur di Sidoarjo bisa dilakukan dengan metoda dynamic killing menggunakan relief well. Teknologi dynamic killing dengan bantuan relief well menjadi pilihan standar dalam setiap usaha mematikan semburan pada kegiatan migas, terutama yang memiliki semburan sangat kuat. Teknologi ini sudah dikuasai ahli-ahli migas anak negeri. Jadi, tidak perlu harus mengimpor ahli dan teknologi dari luar negeri.<br /><br />Sebagai contoh, tahun 1984 di Subang, Jawa Barat, pada 1997 di lepas pantai Kalimantan, dan tahun 2001 di Randu-Blatung, Jawa Timur, semuanya ditangani oleh tenaga ahli dari Indonesia. Begitu pula setelah semburan lumpur di Sidoarjo, pada Desember 2008 semburan lumpur di Gresik, Jawa Timur, April 2009, dan semburan lumpur dan gas di Merbau, Sumatera Selatan, juga dapat dimatikan oleh tenaga ahli dari Indonesia Sendiri.<br /><br /><br />Untuk semburan yang ringan, dynamic killing bisa dilakukan pada sumur yang sedang menyembur dengan menggunakan bantuan pipa yang dimasukan ke dalam lubang yang sedang menyembur. Kemudian semburan dialirkan ke dalam pipa tersebut setelah di bagian bawah ada alat penyekat, disebut "Packer", diaktifkan. Metoda ini dipakai pada kasus ratusan sumur di Irak, dekat perbatan Kuwait, yang diledakan saat perang Irak-Kuwait sepuluh tahun lalu.<br /><br />Metoda ini, diberi nama Top Kill, pernah dicoba di Teluk Meksiko. Namun, metoda ini tidak berhasil karena aliran semburan cukup kuat. Metoda ini juga pernah diaplikasikan di Sumur Banjarpanji, Jawa Timur, dikenal dengan metoda "Snubbing Unit" dan "Side Tracking". Namun, metoda ini tidak berhasil karena kualitas sumurnya sudah permanen tersemen dan pipa selubung casing-nya sudah penyok dan rusak.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcS2l0iZ_0IqaBtr80RV8p7OUAUwmSGmsYtw6nzVWrv4dYpcWql8rSsk3OZwN9rPD9MQMjWRe_dgyKvNL_PXHmHxGxyKpyFL2lPgvNtBbXj6BwYGZiKLJXchPkC06CQB-oWK_ROyVfA-p4/s1600/Blowout+wellhead+%234+Lapindo.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcS2l0iZ_0IqaBtr80RV8p7OUAUwmSGmsYtw6nzVWrv4dYpcWql8rSsk3OZwN9rPD9MQMjWRe_dgyKvNL_PXHmHxGxyKpyFL2lPgvNtBbXj6BwYGZiKLJXchPkC06CQB-oWK_ROyVfA-p4/s320/Blowout+wellhead+%234+Lapindo.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483932516931033426" /></a><br />Kecepatan dalam mengambil keputusan, seperti dilakukan "Iron Man" di China dan Obama di AS, untuk mematikan semburan adalah sebuah kebutuhan. Kegiatan tersebut didukung sepenuhnya oleh segenap kemampuan peralatan dan teknologi yang dimiliki manusia saat ini. Sejarah mencatat, dengan langkah all out, tidak ada satupun kejadian semburan blow out yang tidak bisa dimatikan. Ironisnya, semburan lumpur di Sidoarjo empat tahun dibiarkan merana tanpa disentuh teknologi apapun.<br /><br />Jika semburan lumpur di Sidoarjo tidak dihentikan, diperkirakan radius retakan yang diikuti semburan gas dan air tawar akan sampai sejauh tiga kilometer dari pusat semburan. Perkiraan itu muncul karena pusat semburan air di kedalaman tiga kilometer dari permukaan tanah. Oleh karena itu, sebaiknya warga yang berada di sekitar tiga kilometer atau kurang dari pusat semburan segera dievakuasi atau menjauhkan diri. Karena, cepat atau lambat, area tersebut akan turun atau ambles (subsidance) dan tanahnya retak. Hasilnya, di retakan-retakan tersebut akan timbul semburan gas baru. <br /><br />Sampai saat ini jumlah semburan baru mencapai 182 buah. Semburan baru itu terjadi karena retakan di permukaan tanah yang mengakibatkan air bercampur gas metan keluar. Jika semburan terus terjadi, tanah di bawah menjadi berlubang dan membuat area sekitarnya tertarik turun. Akibatnya, retakan akan semakin banyak terjadi. Begitu pula semburan yang muncul akan kian banyak. Bentuk turunnya tanah akan seperti corong atau seperti gelas es krim. Jadi, di tengah amblesnya akan paling dalam. <br /><br />Saat ini amblesan tanah permukaan di dekat semburan sudah mencapai lebih dari 14 meter. Jika dibiarkan, amblesan tersebut akan semakin dalam. Area yang terdampak amblesan saat ini mencapai 1000 meter lebih. Karena itu, area tiga kilometer dari pusat semburan sebaiknya tidak dibangun infrastruktur baru karena wilayah tersebut daerah yang berbahaya. <br /><br />Menurut analisa sejumlah pihak, semburan lumpur di Sidoarjo bisa sepuluh tahun, atau bahkan 100 tahun lamanya. Ini tidak penting, yang paling penting justru jangan pasif menunggu berhenti, tapi harus dihentikan. Sebab, yang menyembur di lokasi lumpur Lapindo saat ini adalah air asin panas dari bawah tanah. Air itu tidak akan cepat habis dan tak ada yang tahu kapan habisnya. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVWOyu_gCHyJn6RpU-7vI3ZhTdhFZVVA16ld3iMDNj0Q7-JmnIK3TN2mTydXO0jPE4Aa5320-N-ArkzbK1UY2Ss3LVy20wJHceLC9ngxGHkj3Eu6sk65xLoGrzxB3nzxS4yrNyHwaClMB_/s1600/Blowout+wellhead+%233+Lapindo.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVWOyu_gCHyJn6RpU-7vI3ZhTdhFZVVA16ld3iMDNj0Q7-JmnIK3TN2mTydXO0jPE4Aa5320-N-ArkzbK1UY2Ss3LVy20wJHceLC9ngxGHkj3Eu6sk65xLoGrzxB3nzxS4yrNyHwaClMB_/s320/Blowout+wellhead+%233+Lapindo.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483932506685430434" /></a><br />Biaya yang dibutuhkan untuk menutup semburan lumpur di Sidoarjo diperkirakan hanya sekitar 100 juta dollar Amerika. Biaya ini tergolong murah dibandingkan dengan biaya menghentikan semburan di Teluk Meksiko yang makan miliaran dolar AS, 500 juta dollar di antaranya untuk penelitian lingkungan. Biaya 100 juta dolar AS ini juga termasuk kecil dibandingkan dengan pendapatan tahunan dari usaha migas di Indonesia yang sekitar 25 miliar dolar AS, dan belanja industri migas mencapai 10 miliar dolar AS. Diperlukan keseriusan dan keberanian, seperti halnya Wang Jin Xi dan Obama, dari para pemimpin negeri ini untuk memutuskan penutupan semburan lumpur Sidoarjo.<br /><br />Sumber: <em>Tulisan dari Rudi Rubiandini R.S. (Pakar Migas dari ITB) yang diposting di milist Migas Indonesia tanggal 17 June 2010.</em>A.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-915402798673237061.post-69640305378933061982010-05-26T03:03:00.000-07:002010-05-26T03:09:58.492-07:00Blow Out Preventer (BOP)<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV6P-T4Ujk77lmcRtNcVEUIkDgFl7GNfbLmr3T-19-HykT52sgo2nX_XD1M-a6vj6bfw3ylMP-Qfyw_t3Rk4bzyAJBbCCtxRPE189qitk7UPThKFb8a_aGnNhPkbsGim-LHGJ4QP7gsMET/s1600/BOP+BP.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 189px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV6P-T4Ujk77lmcRtNcVEUIkDgFl7GNfbLmr3T-19-HykT52sgo2nX_XD1M-a6vj6bfw3ylMP-Qfyw_t3Rk4bzyAJBbCCtxRPE189qitk7UPThKFb8a_aGnNhPkbsGim-LHGJ4QP7gsMET/s320/BOP+BP.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475517754774909298" /></a><br />Blow out preventer (BOP) adalah sebuah alat yang besar yang terdiri dari beberapa unit katup-katup(sering disebut juga sebagai “rams”), BOP ditempatkan diatas sumur (wellhead), dimana BOP ini bisa ditutup untuk alasan keselamatan pada saat pekerjaan pengeboran dilakukan. Rams atau BOP ini dirancang untuk menutup jika tekanan dari dalam tanah menyebabkan fluida (miyak atau gas alam) masuk ke dalam lubang pengeboran dan mengancam keselamatan rig.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7EJYwtPm2SMr_P1jXlBUqbCRMmVg3HUpIuevj8QWmPKFz9X1Bj0KcOxEI7J3P21pA2c1Mbw53AW22Z_olTaT5omL26ocnBbcjqqY_6Sj2m6FJFXcrTDdqWDwaj95wJBfJsY7NbH08Wvzd/s1600/BOP_Rig.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 302px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7EJYwtPm2SMr_P1jXlBUqbCRMmVg3HUpIuevj8QWmPKFz9X1Bj0KcOxEI7J3P21pA2c1Mbw53AW22Z_olTaT5omL26ocnBbcjqqY_6Sj2m6FJFXcrTDdqWDwaj95wJBfJsY7NbH08Wvzd/s320/BOP_Rig.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475517747144874338" /></a><br />Dengan menutup BOP tersebut, maka aliran dari fluida yang tidak diinginkan tersebut dapat dicegah, sehingga lubang sumur (wellbore) memungkinkan untuk dapat dikontrol kembali. Sekali sumur telah ditutup, selanjutnya situasi dapat dievaluasi untuk menentukan prosedur yang dipersyaratkan dalam rangka melanjutkan operasi dalam keadaan aman.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirBAyobXQ18hRC1nG-M5QlJd5kEcbGQ-gaWg2Fl4YadPeEM8jqx12VGVJyrF_EtE4YoiHTbGQpbS5U5AofyZWHZd5GAaNC_o6BgG0hIho0s1TFz75boULpBtYrcI1xKL64IXdFZkMwh5pw/s1600/BOP+2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 201px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirBAyobXQ18hRC1nG-M5QlJd5kEcbGQ-gaWg2Fl4YadPeEM8jqx12VGVJyrF_EtE4YoiHTbGQpbS5U5AofyZWHZd5GAaNC_o6BgG0hIho0s1TFz75boULpBtYrcI1xKL64IXdFZkMwh5pw/s320/BOP+2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475517742487524658" /></a><br />BOP ini dapat dipasang baik diatas tanah maupun didalam air. BOP untuk sumur-sumur diperairan yang dalam, digerakkan dan dikontrol dari jarak jauh oleh actuator hidrolis. Pada saat ini, rata-rata BOP untuk laut dalam dapat mengontrol 15.000 psi untuk kedalaman air sampai dengan 10.000 feet (sekitar 3000 meter).<br />Ada tiga tipe katup (valve) yang biasa dipakai untuk BOP di air dalam: Satu katup adalah “ram” yang berfungsi sebagai penutup/segel (seal) pada pipa dengan diameter yang spesifik dengan membentuk sebuah gerakan horizontal yang tajam. Tipe yang lain dengan berfungsi sebagai penutup/ segel pada pipa dengan diameter yang bervariasi. Sedang tipe ke tiga adalah katup BOP yang menutup langsung ke lubang sumurnya.<br />Untuk Horizon Deepwater BOP mengandung ketiga element dari jenis-jenis katup tersebut diatas. <br /><br />Sumber: www.bp.comA.Z. Ridwanhttp://www.blogger.com/profile/06162186755927678915noreply@blogger.com0