Perbandingan ukuran utama kapal adalah L/B, L/H, B/T dan H/T. dibawah ini diberikan uraian secara singkat mengenai ukuran utama serta perbandingan ukuran utama dan pengaruhnya terhadap perencanaan kapal.
Panjang kapal (L) terutama mempunyai pengaruh pada kecepatan kapal dan pada kekuatan memanjang kapal. Penambahan panjang L pada umumnya akan mengurangi tahanan yang diderita pada displacement tetap dan akan mengurangi kekuatan memanjang kapal. Disamping itu penambahan panjang L dapat pula mengurangi kemampuan oleh gerak kapal (manuver) mengurangi penggunaan fasilitas dok galangan dan terusan . sedangkan pegnurangan panjang L pada displacement tetap akan menyebabkan ruangan badan kapal yang bertambah besar.
Perbandingan L/B yang besar terutama sesuai untuk kapal-kapal dengan kecepatan yang tinggi dan mempunyai perbandingan ruangan yang baik akan tetapi mengurangi kemampuan olah gerak kapal dan mengurangi pula stabilitas kapal. Perbandingan L/B yang kecil memberikan kemampuan stabilitas yang lebih baik akan tetapi dapat juga menambah tahanan kapal.
Perbandingan L/H terutama mempunyai pengaruh terhadap kekuatan memanjang kapal. Untuk harga L/H yang besar akan mengurangi kekuatan memanjang kapal sebaliknya untuk harga L/H yang kecil akan menambah kekuatan memanjang kapal.
Oleh karena itu Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) 1968 memberi persyaratan sebagai berikut: L/H = 14 untuk daerah pelayaran Samudra L/H = 15 untuk daerah pelayaran Pantai L/H = 17 untuk daerah pelayaran Lokal L/H = 18 untuk daerah pelayaran Terbatas.
Dari ketentuan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa daerah yang mempunyai gelombang besar atau pengaruh-pengaruh luar lainnya yang lebih besar sebuah kapal mempunyai persyaratan harga perbandingan L/H yang lebih kecil.
Penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan diatas masih dimungkinkan atas dasar perhitungan kekuatan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Lebar kapal B: terutama mempunyai pengaruh pada tinggi metancetre.
Penambahan lebar B dengan displacement. Panjang kapal dan sarat kapal tetap akan menyebabkan kenaikan tinggi matecentre MG. penambahan lebar pada umumnya digunakan untuk mendapatkan penambahan ruangan badan kapal. Akan tetapi hal ini juga mempunyai kerugian karena dapat mengurangi penggunaan fasilitas terusan, dok dan galangan.
Perbandingan B/T terutama mempunyai pengaruh pada stabilitas kapal. Harga perbandingan B/T yang rendah terutama akan mengurangi stabilitas kapal. Sebaliknya harga perbandingan B/T yang tinggi akan membuat stabilitas kapal menjadi lebih baik. Untuk kapal-kapal sungai harga perbandingan B/T dapat diambil sangat besar. Karena harga T dibatasi oleh dalam sungai yang pada umumnya sudah tertentu.
Tinggi dek H terutama mempunyai pengaruh pada tinggi titik berat kapal (centre of gravity) KG dan juga pada kekuatan kapal kapal serta ruangan dalam kapal. Penambahan tinggi dek H pada umumnya akan menyebabkan kenaikan KG sehingga tinggi metacentre MG berkurang.
Selain itu perubahan tinggi dan H dapat menyebabkan bertambahnya kekuatan menunjang kapal, kalau ukuran-ukuran penguat memanjang tetap. Pada umumnya kapal barang mempunyai harga KG sebesar 0,60 H.
Syarat air T terutama mempunyai pengaruh pada tinggi centre of buoyancy (KB). Penambahan syarat air T pada displacement. Panjang kapal dan lebar kapal tetap pada umumnya menyebabkan kenaikan harga KB. Penambahan syarat Y selalu dihindarkan karena dapat disinggahi. Daerah pelayaran menjadi terbatas serta penggunaan fasilitas perbaikan, dok, galangan dan terusan menjadi berkurang pula.
Perbandingan H/T, terutama berhubungan dengan reserve displacement atau daya apung cadangan. Harga H/T yang besar dapat dijumpai pada kapal-kapal penumpang. Harga H-T disebut lambung timbul (free board), dimana secara sederhana dapat disebutkan bahwa lambung timbul adalah tinggi tepi dek dari permukaan air.
Source : Indonesianship.com
Panjang kapal (L) terutama mempunyai pengaruh pada kecepatan kapal dan pada kekuatan memanjang kapal. Penambahan panjang L pada umumnya akan mengurangi tahanan yang diderita pada displacement tetap dan akan mengurangi kekuatan memanjang kapal. Disamping itu penambahan panjang L dapat pula mengurangi kemampuan oleh gerak kapal (manuver) mengurangi penggunaan fasilitas dok galangan dan terusan . sedangkan pegnurangan panjang L pada displacement tetap akan menyebabkan ruangan badan kapal yang bertambah besar.
Perbandingan L/B yang besar terutama sesuai untuk kapal-kapal dengan kecepatan yang tinggi dan mempunyai perbandingan ruangan yang baik akan tetapi mengurangi kemampuan olah gerak kapal dan mengurangi pula stabilitas kapal. Perbandingan L/B yang kecil memberikan kemampuan stabilitas yang lebih baik akan tetapi dapat juga menambah tahanan kapal.
Perbandingan L/H terutama mempunyai pengaruh terhadap kekuatan memanjang kapal. Untuk harga L/H yang besar akan mengurangi kekuatan memanjang kapal sebaliknya untuk harga L/H yang kecil akan menambah kekuatan memanjang kapal.
Oleh karena itu Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) 1968 memberi persyaratan sebagai berikut: L/H = 14 untuk daerah pelayaran Samudra L/H = 15 untuk daerah pelayaran Pantai L/H = 17 untuk daerah pelayaran Lokal L/H = 18 untuk daerah pelayaran Terbatas.
Dari ketentuan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa daerah yang mempunyai gelombang besar atau pengaruh-pengaruh luar lainnya yang lebih besar sebuah kapal mempunyai persyaratan harga perbandingan L/H yang lebih kecil.
Penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan diatas masih dimungkinkan atas dasar perhitungan kekuatan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Lebar kapal B: terutama mempunyai pengaruh pada tinggi metancetre.
Penambahan lebar B dengan displacement. Panjang kapal dan sarat kapal tetap akan menyebabkan kenaikan tinggi matecentre MG. penambahan lebar pada umumnya digunakan untuk mendapatkan penambahan ruangan badan kapal. Akan tetapi hal ini juga mempunyai kerugian karena dapat mengurangi penggunaan fasilitas terusan, dok dan galangan.
Perbandingan B/T terutama mempunyai pengaruh pada stabilitas kapal. Harga perbandingan B/T yang rendah terutama akan mengurangi stabilitas kapal. Sebaliknya harga perbandingan B/T yang tinggi akan membuat stabilitas kapal menjadi lebih baik. Untuk kapal-kapal sungai harga perbandingan B/T dapat diambil sangat besar. Karena harga T dibatasi oleh dalam sungai yang pada umumnya sudah tertentu.
Tinggi dek H terutama mempunyai pengaruh pada tinggi titik berat kapal (centre of gravity) KG dan juga pada kekuatan kapal kapal serta ruangan dalam kapal. Penambahan tinggi dek H pada umumnya akan menyebabkan kenaikan KG sehingga tinggi metacentre MG berkurang.
Selain itu perubahan tinggi dan H dapat menyebabkan bertambahnya kekuatan menunjang kapal, kalau ukuran-ukuran penguat memanjang tetap. Pada umumnya kapal barang mempunyai harga KG sebesar 0,60 H.
Syarat air T terutama mempunyai pengaruh pada tinggi centre of buoyancy (KB). Penambahan syarat air T pada displacement. Panjang kapal dan lebar kapal tetap pada umumnya menyebabkan kenaikan harga KB. Penambahan syarat Y selalu dihindarkan karena dapat disinggahi. Daerah pelayaran menjadi terbatas serta penggunaan fasilitas perbaikan, dok, galangan dan terusan menjadi berkurang pula.
Perbandingan H/T, terutama berhubungan dengan reserve displacement atau daya apung cadangan. Harga H/T yang besar dapat dijumpai pada kapal-kapal penumpang. Harga H-T disebut lambung timbul (free board), dimana secara sederhana dapat disebutkan bahwa lambung timbul adalah tinggi tepi dek dari permukaan air.
Source : Indonesianship.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar