Rabu, 15 Juni 2011

Strain-Based Design of Pipeline


Istilah “Strain-based Design” rasanya umum di dunia per-pipeline-an, tapi saya terus terang gak sepenuhnya ngeh.... gimana ini pendekatannya? Setau saya pendekatan limit state untuk struktur ya umumnya pakai stress-based. Ternyata Strain-based design ini adalah filosofi pendekatan desain pipa penyalur (pipeline) yang cukup gaek juga, mulai diexplore sekitar tahun 1980-an. Whehehe.. btw, ambil hikmahnya aja dah untuk belajar lagi.
Hal ini juga menjelaskan bahwa DNV Standard edisi 1981 untuk submarine pipeline ternyata beda filosofi pendekatan dengan DNV 2000 keatas. DNV 1981 secara garis besar adalah stress-based code yang mempunyai limitasi pada 72% SMYS terhadap functional loads dan 96% SMYS functional loads + environmental loads, sedang DNV OS F101 edisi 2000 keatas memakai pendekatan strain-based design criteria.

Mudahnya begini, kalau ada permukaan tanah atau seabed yang berbentuk kurva (katakanlah sebuah bukit), kemudian sebuah bentangan pipa penyalur diletakkan diatasnya, maka pipa penyalur tersebut akan mengikuti kontur dari kurva bukit tersebut. Atinya bentuk kurva dari bukit tersebut akan menentukan bentuk kurva pipa penyalur, yang berarti juga menentukan regangan (strain) yang terjadi pada pipa. Disini tampak bahwa dimensi kurva dapat menunjukkan strain yang terjadi,hal ini lebih memudahkan daripada harus mencari stress yg terjadi baru menentukan kembali strainnya.

Jadi, jika ada dua buah pipeline dengan karakter stress-strain material yang berbeda dan mereka diletakkan pada kontur kurva permukaan tanah yang sama, maka kedua pipa akan mempunyai strain yang sama, tetapi stress kedua pipa tersebut akan berbeda (karena stress-strain relation dari material tsb beda). Sehingga jika diterapkan pendekatan limitasinya pada stress based, maka batasan kedua pipa tersebut akan berbeda, dimana yg mempunyai yield strength lebih tinggi akan beda dengan yang lebih rendah. Tetapi jika jika pendekatan strain-based yang dipakai, maka kedua pipa tersebut akan mempunyai batasan yang sama dalam hubungannya dengan strain.
Tetapi bagaimanapun juga strain-based tidak bisa menggantikan stress-based design filosofi, yang terjadi adalah kedua pendekatan ini akan saling melengkapi untuk mendapat design yang lebih baik & aman.

A.Z. Ridwan