Minggu, 24 Juli 2011

Kapal Selam Kelas Chang Bogo, variant Type U-209


Pemerintah RI dalam waktu dekat ini berencana memperkuat armada lautnya, wa bil khusus, jajaran Satuan Kapal Selam Armada RI atau yg terkenal dengan Korps Hiu Kencana TNI AL. Penguatan armada oleh Pemerintah RI ini, dilakukan dengan penambahan 2 s/d 3 unit kapal selam.
Dari proses tender yang panjang sekali yang diikuti oleh beberapa negara produsen kapal selam mulai Korea, Russia, Jerman, Prancis sampai dengan adanya rumor bahwa Belanda dan China juga ikut menawarkan produknya. Informasi terakhir terarah pada kandidat pemenang yang paling mungkin adalah Korea Selatan dengan Chang Bogo classnya. Chang Bogo adalah kapal selam buatan DSME Korea yang berbasis pada desain kapal selam type U-209 yg desain aslinya adalah milik galangan Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) Jerman. Kabar-kabarnya, tender pemerintah mensyaratkan transfer of teknologi (ToT) bagi industri perkapalan di Indonesia, yg artinya dari jumlah yang dibeli ada kapal selam yang harus dibangun di galangan nasional.
Mengenai Type 209 ini sendiri, Type 209 adalah termasuk salah satu desain kapal selam yang paling sukses di dunia serta banyak digunakan oleh angkatan laut di dunia, termasuk Indonesia yang memiliki 2 unit KRI Cakra (401) dan KRI Nanggal (402)
Type 209 adalah jenis kelas kapal selam serbu diesel-electric (attack submarine) yang dikembangkan secara eksklusif untuk ekspor pada akhir tahun 1960 oleh HDW Jerman. Meskipun tidak dioperasikan oleh Angkatan Laut Jerman sendiri, kelas U-209 ini telah berhasil diekspor ke 13 negara dengan lebih dari 60 unit kapal telah dibangun.

Sejarah Pengembangan
Pada awal 1970, angkatan laut banyak mulai membutuhkan penggantian kapal selam yang umumnya dibangun pada masa pra-Perang Dunia II. Selama kurun waktu ini, sedikit desain dari kapal selam negara-negara barat yang tersedia untuk ekspor, karena sebagian berukuran besar, mahal dan dirancang untuk Perang Dingin. Beberapa desain yang ada, awalnya dibangun untuk negara-negara tertentu saja, termasuk Kelas Daphne dari Perancis, Inggris dengan Kelas Oberon, dan kapal selam Soviet Kelas Foxtrot. Dari situ HDW Jerman mengajukan desain, yang oleh Departemen Pertahanan Jerman dinamai sebagai "Type 209" memberikan solusi dengan persenjataan yang memadai dan harga yang wajar

Desain
Desain Type 209 ini dirancang oleh Ingenieur Kontor Lübeck (IKL) yang sebagian besarnya didasarkan pada desain kapal selam type sebelumnya, yaitu Type 206, dengan penambahan peralatan. Desain lambung tunggal memungkinkan komandan untuk melihat seluruh kapal dari haluan ke buritan pada saat berdiri di periskop. Empat unit baterry dengan 120-cell terletak di lower deck, didepan dan belakang pusat ini, dan ini menambah sekitar 25% displacement kapal. Dua tangki ballast utama, dengan trim tank depan dan belakang memungkinkan kapal untuk menyelam. Kapal ini didukung oleh empat unit diesel MTU dan empat unit generator AEG. Motor listrik AEG terhubung langsung ke propeller dengan lima atau tujuh bilah daun.

Persenjataan
Type 209 ini dipersenjatai dengan 8 tabung torpedo ukuran 533 mm dan 14 buah torpedo. Type 209 yang digunakan oleh Yunani, Korea Selatan, dan Turki (Type 209/1400) juga dilengkapi rudal Sub-Harpoon. Kapal yang digunakan oleh Korea Selatan dapat dipersenjatai dengan 28 ranjau di tempat torpedo dan Harpoon, sementara Type 209 milik India dapat membawa 24 ranjau yang diletakkan eksternal.
Type ini dapat dipersenjatai dengan berbagai model torpedo tergantung pada Negara pemakainya. Tetapi mayoritas Type 209 ini membawa SUT – Surface & Underwater Target, seperti milik Chili, Kolombia, Ekuador, Yunani, India, Indonesia, Korea Selatan atau torpedo SST – Special Surface Target seperti milik Argentina, Peru, Turki 209/1200) dan Venezuela. Type 209 ini juga dapat membawa torpedo Markus 24 Tigerfish seperti milik Brasil, Turki (209/1400s), DM2A4 (Turki Gur 209/1400s), dan Mark 37 (Argentina).
Lima varian dari kapal selam Type 209 ini telah diproduksi, yaitu:
- Type 209/1100
- Type 209/1200
- Type 209/1300
- Type 209/1400
- Type 209/1500

Beberapa modifikasi telah dibuat pada kelas ini, termasuk pemasangan mesin diesel baru. Pemasangan AC dan fitur elektronik baru telah ditambahkan untuk mengakomodasi permintaan dari Negara-negara Amerika Selatan. Displacement beberapa varian bahkan telah meningkat hampir 50% untuk memasang peralatan baru, memodernisasi akomodasi, dan memperluas jarak operasi.
Kelas Thomson yang dibangun untuk Angkatan Laut Chili memiliki escape hatch tambahan yang dipasang pada ruang torpedo dan ruang mesin.
Type 209 ini dilengkapi dengan tiang mast tinggi untuk mengantisipasi kondisi gelombang.
Kelas Tikuna yang dibangun untuk Angkatan Laut Brazil adalah modifikasi 209/1400. Kelas ini 0,85m lebih panjang dan dilengkapi dengan mesin diesel yang berdaya leih besar, motor listrik, baterai, elektronik dan sensor yang berbeda.
Kelas Shishumar yang dibangun untuk India mempunyai karakter unik karena memiliki escape sphere yang dirancang terintegrasi oleh IKL. Sphere ini memiliki akomodasi untuk seluruh kru dengan pasokan udara sampai dengan delapan jam.
Kelas Sabalo yang dibangun untuk Venezuela sedikit diperpanjang pada saat modernisasi di HDW pada awal tahun 1990-an. Panjangnya meningkat karena penambahan kubah sonar (sonar dome) baru yang mirip dengan model pada Type 206 milik AL Jerman.
Antara 2004 dan 2005, KRI Cakra 209/1300 milik Indonesia mengalami refurbishment oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan. Kapal selam ini diperbaharui dengan menampilkan baterai baru, perombakan mesin dan penambahan sistem tempur modern. Pada tahun 2009, DSME memenangkan tender lain untuk membarui KRI Nanggala (402), yang akan selesai pada bulan Juli 2011 ini.
Upgrade type 209 dengan dengan system Air Indeendent Propulsion terbaru uga memungkinkan (AIP). Kapal pertama menerima upgrade ini adalah tiga kapal dari kelas Poseidon milik AL Yunani (Type 209/1200). Kapal diupgrade dengan memotong setengah lambung ke belakang dari ruang kontrol dan menambahkan 6 mtr plug dengan Siemens AIP system 120 kW Siemens
Kapal selam kelas Dolphin yang dibangun untuk angkatan laut Israel adalah berdasarkan desain Type 209 juga, meskipun banyak dimodifikasi dan juga desainnya diperbesar.

Negara Pemakai
Negara yang mengoperasikan Type 209 adalah; Argentina, Brazil, Chili, Kolombia, Ekuador, Yunani, India, Indonesia, Peru, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki dan Venezuela.
Semua kapal selam Type 209 ini masih beroperasi pada saat ini, kecuali ARA San Luis (S-32) milik AL Argentina, setelah terkena serangan serta perbaikan yang tidak selesai pada tahun 1997. Iran dikabarkan telah memesan enam unit kapal selam Type 209 ini, tetapi dibatalkan oleh Khomeini pada tahun 1979.
Penggunaan pertama type U-209 ini adalah Angkatan Laut Yunani yang membeli empat unit Type 209/1100 dan empat unit Type 209/1200. Tetapi operator terbesar Type 209 adalah Angkatan Laut Turki yang mengoperasikan enam unit Type 209/1200 dan delapan unit Type 209/1400

Sumber: Internet, mayoritas dari wikipedia

3 komentar:

  1. Balasan
    1. Bismillah mau kasel kelas 209,214 yang penting bisa dioperasikan oleh TNI.ALdengan armada tempurnya,kalau bisa dibagi dua zona armada tempur kasel timur dan barat.rudal rudal seperti brahmos,tzircon,buk m3,kalibr,onxy rusia diakuisi ke arsenal tempur kita biar gahar.tapi,pesan rakyat ... jangan lupa ditambah anggaran belanja perumahan bagi prajurit TNI tahun 2020 smpai 2024.jangan kecewakan hati rakyat karena ini amanat rakyat buat prajurit TNI.

      Hapus
  2. desain kapal selam yang modern dan keren, komentar juga ya ke blog saya www.goocap.com

    BalasHapus