Rabu, 06 April 2011

Dynamic Positioning System



Dynamic Positioning (DP system) adalah suatu system yang terdiri dari peralatan serta sistem kerja yang bekerja bersama dalam upaya untuk mencapai suatu kemampuan menjaga posisi (position keeping) yang sesuai dan andal. DP system pada umumnya terdiri dari power system, thruster system (pendorong) dan system pengendali (DP control system). Sehingga suatu unit atau kapal dengan DP system akan mempunyai kemampuan untuk menjaga posisinya tetap stabil pada suatu titik tertentu (fixed or predetermined location) dengan peralatan pengendali daya dorong (control thrust)

Beberapa definisi pada DP System adalah:
Fault/ Failure: Kehilangan kemampuan untuk menjalankan fungsinya pada batas-batas persyaratan
Redudancy concept: Keadaan dimana kondisi terburuk yang direncanakan (worst case faiure design) terjadi
Single Failure Concept: Konsep dimana diasumsikan hanya satu kegagalan yang mengawali kejadian yang tidak diharapkan.
Redundancy: Kemampuan sebuah komponen/ system untuk menjaga atau mengembalikan fungsinya secara cepat atau pada kurun waktu yang masih dapat diterima, untuk melaksanakan tugas dari kapal ketika kegagalan tunggal (single failure) terjadi. Redundancy dapat tercapai missal dengan pemasangan multiple komponen, multiple system atau peralatan alternative untuk melaksanakan fungsi tersebut.

Berdasarkan IMO publikasi no 645, DP system dikelaskan sebagai DP Class 1, 2 dan 3, dengan dasar pengelompokkan tersebut adalah:
Equipment Class 1: Tidak memiliki redundancy. Kehilangan posisi boleh terjadi pada saat terjadi satu kegagalan (fault)
Equipment Class 2: Memiliki redundancy sehingga tidak boleh terjadi single fault pada system yang aktif, yang mana dapat menyebabkan system menjadi gagal/ tidak bekerja. Kehilangan posisi tidak boleh terjadi karena terjadinya single fault tersebut pada komponen/sistem aktif seperti generator, thruster, switchboard, katup remote control, dll. Tetapi boleh terjadi setelah kegagalan dari komponen statis seperti kabel, pipa, katup manual, dll.
Equipment Class 3: yang mana system harus juga tahan terhadap kebakaran atau terendam pada saat salah satu kompartemen (ruang) terisi air, tanpa ada kegagalan samasekali. Kehilangan posisi tidak boleh terjadi pada saat adanya single failure termasuk jika ada kebakaran pada salah satu fire sub divisi atau ruang kedap harus terisi air.

Beberapa Class Society memberikan berbagai class notasi untuk DP system, antara lain:
Germanischer Lloyd:
DP 0: kehilangan posisi masih boleh terjadi pada saat terjadi single fault
DP 1: kehilangan posisi masih boleh terjadi pada saat terjadi single fault , tetapi persyaratn redundancy harus terpenuhi
DP 2: kehilangan posisi tidak boleh terjadi pada saat terjadi single fault pada komponen/system aktif. Komponen statis tidak diperhitungkan untuk gagal ketika adanya perlindungan dan keandalan dapat diterima oleh GL
DP 3: kehilangan posisi tidak boleh terjadi pada saat terjadi single fault pada komponen/system aktif dan static. Hal ini juga berlaku untuk kegagalan total dari satu kompartemen karena kebakaran atau terendam air.
Untuk class notations DP 2 & DP 3, sebuah kejadian yang tidak diskenariokan (inadvertent action) harus dipertimbangkan sebagai single fault, jika kejadian tersebut mempunyai kecenderungan untuk terjadi (reasonably probable).

Adapun class society lain seperti ABS, LRS dan DNV juga mempunyai class notasi yang spesifik untuk DP system ini, a.l:
America Bureau of Shipping mempunyai class notasi: DPS-0, DPS-1, DPS-2, DPS-3
Lloyd’s Register of Shipping mempunyai class notasi: DP(CM), DP(AM), DP(AA), DP(AAA)
Det Norske Veritas mempunyai class notasi: DNV-T, DNV-AUT, DNV-AUTR, DNV-AUTRO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar