Senin, 05 Oktober 2009

Jenis-Jenis Kapal Perang - Frigate (2)


Istilah “frigate” (Italia:fregata – Spanyol/ Sicilia/ Katalonia/ Portugis: fragata – Belanda: fregat) berasal dari kawasan laut tengah pada akhir abad ke -15, istilah ini diarahkan untuk kapal layar tipe galleass yang agak kecil yang menggunakan dayung, layar dan mempunyai senjata ringan, dibangun sebagai kapal cepat dan memiliki kemampuan maneuver yang tinggi.
Pada tahun 1583, selama periode 80 tahun perang Habsburg (Perang kemerdekaan Belanda dari Spanyol tahun 1568–1648) yang juga meliputi Belanda Selatan, pendudukan pelabuhan yang dipakai sebagai basis kapal-kapal perang pribadi yang diijinkan oleh pemerintah pada saat itu (privateers), the dunkirkers atau dunkies privateers yang melayani kerajaan Spanyol pada saat itu memicu penyerangan terhadap pelayaran Belanda dan sekutunya. Untuk mencapai ini orang-orang Belanda mengembangkan kapal-kapal yang kecil, berkemampuan maneuver tinggi, kapal layar yang pada akhirnya disebut sebagi frigate. Karena beberapa angkatan laut mensyaratkan kapal dengan daya tahan yang lebih daripada kapasitas dunkirker frigate, maka pemakaian istilah ‘frigate’ berlaku lebih eksklusive pada kapal-kapal layar yang relatif cepat dan khusus hanya untuk berlayar.
Angkatan Laut Belanda adalah pihak pertama yang membangun frigate untuk samudera lepas (ocean-going frigate). AL Belanda memiliki tiga tugas pokok dalam perjuangannya menghadapi Spanyol yaitu: melindungi kapal-kapal niaga Belanda, memblokade pelabuhan-pelabuhan yang dikuasai Flander Spanyol sehingga merusak perdagangannya dan menahan kapal-kapal privateer Spanyol, serta untuk memerangi armada Spanyol dan menghalangi pendaratan pasukan. Dua tugas yang pertama mensyaratkan kapal memiliki kecepatan, sarat atau bagian bawah air lambung kapal (draft) yang pendek untuk perairan Belanda yang dangkal. Dan kemampuan kapal untuk membawa logistic yang cukup dalam rangka menjaga blockade. Tugas ketiga dari kapal-kapal tersebut mengharuskan kapal memiliki persenjataan berat, sehingga mampu menghadapi armada Spanyol. Kapal pertama dari tipe frigate yang memiliki kemampuan perang mumpuni ini dibuat sekitar tahun 1600 di Hoorn, Belanda. Pada akhir era 80 tahun perang, Belanda telah mengganti semua tipe kapal-kapal berat yang masih dipakai oleh Inggris dan Spanyol dengan kapal frigate yang lebih ringan, dengan sekitar 40 pucuk meriam dan berat sekitar 300 tons.
Effektifitas kapal-kapal frigate Belanda menjadi lebih terlihat pada saat Battle of Downs di tahun 1639, memicu negara lain, terutama Inggris, mengadospi inovasi yang sama.
Armada kapal yang dibangun oleh persemakmuran Inggris pada sekitar tahun 1650 secara umum mengandung unsur-unsur sebagai kapal frigate, kapal yang besar yang terdiri dari dua geladak disebut sebagai ‘great frigate’ dari dikelompokkan sebagai peringkat ke-3 (3rd rate ship). Kapal ini membawa 60 meriam, kapal-kapal ini besar dan mampu berperan sebagai ‘kapal besar (great ships)’ pada saat itu; tetapi kebanyakan frigate pada saat itu dipakai sebagi ‘cruiser’: kapal cepat yang independent. Istilah frigate pada akhirnya berimplikasi pada kapal dengan desain lambung panjang, yang mempunyai kecepatan dan juga membantu pengembangan taktik yang lebih luas pada peperangan laut.
Pada saat tersebut, desain kapal-kapal frigate berlanjut dengan dipakainya kembali dayung untuk menciptakan galley frigate.
Di Perancis sendiri istilah frigate menajdi kata sifat yang berarti ‘dibuat panjang dan rendah’.
Dengan adanya sistem peringkat (rating system) oleh AL Inggris di pertengahan abad ke-18, istilah ‘frigate” secara teknis terbatas pada kapal-kapal geladak tunggal yang termasuk dalam peringkat 5 (5th rate) , dan kapal-kapal dengan meriam kecil 28 inchi, frigate dikelaskan sebagai kapal peringkat 6 (6th rate ship).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar